6

49.3K 6.5K 26
                                    

Sudah seminggu sejak kejadian dimana Amanda menangis karna Bagas dan sejak saat itu juga bagas tidak pernah terlihat.

Amanda bahkan sudah berkali kali datang ke ke kantor Bagas untuk menanyakan kejadian Minggu lalu tapi Bagas juga tidak pernah terlihat atau datang ke kantor bahkan nomor Bagas tidak aktif membuat Amanda bingung karena tidak satu orangpun yang tau kemana Bagas pergi

"Hufttt babi Lo dimana" guman Amanda yang sedang berada di kantin kampus

Ia baru saja memesan bakso tapi melihatnya saja ia tak berselera apalagi memakannya

"Babi Lo lepas mand" tanya mulut lembek yang akhir akhir ini mengekor kemana saja Amanda pergi selama di kampus terkecuali toilet

"Makanya kalau buat kandang tuh yang ba uhuk uhuk uhuk"

"Rasain tuh hhhh" tawa Amanda setelah menyumpal mulut Riki dengan bakso

"Dasar cewe sad girl di nasehatin juga"
"Bagaimana klau BB gue naik sekilo gara gara bakso sebiji ini gagal dong usaha gue makan daun semingguan ini"

"Ngga usah diet juga Lo bentar lagi tinggal tengkorak doang" ejek Amanda di akhiri dengan tawa lebar

"Ya ampun mand jaga image dong di sebelah sana banyak cogan, siapa tau ada yang kecantol dan bisa ngalihin sad Lo dari babi. Orang mah sakit hati karna cowo Lo karna babi"

"Diem deh Lo aja Sono siapa tau ada yang minat sama batang lembek kaya Lo itu"

"Hellow lembek lembek kaya gini idaman Tante Tante di kompeks tau nggak"
"Kalau lagi nge gibah"

Seketika Amanda kembali tertawa mendengar omongan Riki.

Entah bagaiman awal pertemuannya dengnan Riki sampai bisa se akrap ini tapi setidaknya Amanda tidak merasa kesepian di kampus karna tidak ada satupun cewe cewe di kampus ini yang mau mendekati Amanda karna hasutan dan ancaman dari enjel

"Mand"

Suara yang terdengar barusan menghentikan tawa keduanya

"Ekhm mand kayanya gue ada kelas deh sekarang" ucap Riki setelah melihat siapa yang datang

"Kelas apaan" tanya Amanda yang heran karna merasa satu ruangan dengan Riki tapi ia merasa sudah tidak adalagi kelas untuk hari ini

"Kelas nari" ucap Riki setelah itu lansung pergi meninggalkan Amanda yang cengo tapi setelah beberapa detik wajahnya kembali datar

"Anjing" umpat Amanda saat melihat wajah datar gerhana di depannya



*****

Di sinilah sekarang Amanda berada di depan rumah tempat dimana ceritanya ia mulai

Rasanya ia tidak percaya hampir 3 tahun berlalu setelah ia pergi. Ia tidak pernah berfikir akan kembali dan menginjakkan kaki lagi di rumah ini

"Ayo masuk" ajak gerhana menggandeng tangan Amanda yang sedang mematung

Saat berada di depan pintu Amanda merasa aura yang berbeda kegelapan menguasai seluru penjuru rumah

Saat masuk pun ruang keluarga yang biasanya terang kini hanya ada satu lampu yang menyala membuat beberapa sudut yang ada di ruangan itu terlihat gelap

Selain memperhatikan ruang keluarga Amanda juga melihat ke arah dapur yang gelap tidak ada satupun pembantu yang biasanya sering sibuk di sebelah sana

"Mereka semua sudah berhenti" ucap gerhana seolah mengerti arah tatapan Amanda

"Kenapa"

"Mommy dan Daddy sudah tidak ada"

"Kok bisa, meninggal karna apa" tanya Amanda heran

"Daddy kecelakaan sedangkan mommy terkena serangan jantung" ucap gerhana yang membuat Amanda semakin merasa tidak enak

Karna dari kemarin kemarin ia terus menghindar Tampa mencoba mendengar apa yang ingin gerhana jelaskan

"Mommy hanya berpesan satu hal yang membuat aku dan Abang yang lain tidak berhenti mencari kamu,

Kata mommy siapapun kamu sekarang dan seberapa bencipun kamu ke kami semua kami harus tetap menyayangi kamu apapun yang terjadi karna kita lahir di rahim yang sama dan di besarkan di tempat yang sama, tapi karna kesalahan hiks mommy. Yang di butakan oleh keluguan keloposan zela, bukan hanya mommy Daddy ,aku ,bang gio semuanya. Karna itu kamu hidup menderita.

Aku mewakili mommy dan semuanya minta maaf atas apa saja yang dulu kami perbuat ke kamu dan juga Amanda yang dulu hiks"

Gerhana berlutut di depan Amanda membuat Amanda yang sudah dari tadi menangis ikut mensejajarkan tubuhnya

"Maaf" lirih gerhana lagi yang membuat Amanda yang memang pada dasarnya tidak tegaan lansung memeluk gerhana

"Udah aku yakin pasti Amanda di atas sana sudah memaafkan kalian semua jauh sebelum kalian minta maaf, sedangkan aku kalian tidak minta maafpun  sebenarnya bukan hal yang harus di permasalahkan juga" ucap Amanda mencoba menenangkan gerhana

Setelah cukup lama berada di posisi dimana ia memeluk gerhana Amanda melepaskan pelukannya dan menuntun gerhana untuk duduk di sofa panjang yang ada di ruangan itu

"Terus bang Reno, bang Refan, bang Gio dan Galaksi mana"

"Bang Reno sekarang sudah berkeluarga di udah punya rumah sendiri terus bang Refan dan bang Gio mereka sekarang lagi kerja, bang Refan nerusin kantor Daddy sedangkan bang Gio dia punya cafe dan restoran lalu Galaksi" gerhana tampak berpikir dan menggantung ucapannya

"Terus" desak Amanda yang kepo

"Dia ada di atas dikamarnya. Setelah kejadian beberapa tahun lalu dimana dia tau kalau kamu yang donorin jantung buat dia, dan saat semua terungkap kalau zela lah yang sering memutar balikan fakta. Galaksi lansung drop dan tidak bisa menerimah jantung yang kamu kasi untuk dia, dulu dia sering memukul dirinya sendiri, membenturkan kepalanya bahkan hampir menusuk jantungnya sendiri kalau saja bang gio tidak melihatnya mungkin sekarang dia juga"

"Stop" Amanda menggeleng lalu menutup telinganya ia tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya saat mengetahui keadaan semuanya

Kenapa di sini ia merasa jahat karna telah menghilang dan menyebabkan semua ini terjadi












Vote Andik koment

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang