[Chapt 1] 🕊

8.9K 659 137
                                    

©Haruwoo_o present

The Truth Untold
[Hajeongwoo story]

.
.
.

//warn, bxb content. biasakan membaca deskripsi cerita sebelum lanjut membaca.

This is my second story about Hajeongwoo, so hope you guys will love it too.

Happy reading~

"Aku ingin kau mencari orang lain yang bisa memberikanmu keturunan, Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin kau mencari orang lain yang bisa memberikanmu keturunan, Haru."

Senyum teduhnya perlahan mulai luntur dengan kedua netra kelamnya yang membulat, menatap tak percaya ke arah sosok manis yang kini malah balik menatapnya dengan senyuman terbaiknya.

"Bercandamu tidak lucu, sayang."

Watanabe Haruto, pria yang hampir memasuki kepala tiga itu menukas malas. Sedikit menepis tangan pria manis yang biasa disebutnya sebagai suami manisnya, saat tangan mungil itu terulur untuk memasangkan dasi padanya.

Kakinya berniat melangkah keluar kamar, atau lebih tepatnya berniat untuk segera pergi ke kantornya supaya pembicaraan yang sudah ia tau pasti ujungnya ini tidak akan berlanjut. Haruto benar-benar tidak suka saat istrinya ini mulai membicarakan hal yang sangat memuakkan baginya.

"Haru, tolong dengarkan aku. Aku mau kau mencari orang lain tapi bukan berarti aku mau hubungan pernikahan kita juga selesai."

Yang lebih muda dan mungil memeluk lengan kekarnya, menahan Haruto agar tidak melangkah menjauh. Sesak kembali dirasakan keduanya saat lagi dan lagi permasalahan ini harus dibahas.

"Yedam-ah, kau tau jawabanku bukan? Aku tidak mau. Kenapa harus mencari orang lain? Kita bisa saja mengadopsi seorang anak kalau kau memang sangat menginginkannya."

Haruto kembali mencoba menjelaskan, masih dengan intonasinya yang dibuat selembut mungkin. Ia tau pasti kalau saat ini kondisi hati Yedam sedang berada pada titik terendahnya.

Dua tahun keduanya menikah, bukan hal yang baru lagi saat banyaknya gunjingan halus yang berkedok menanyakan 'apa keduanya belum siap memiliki anak?' ; dimana hal itu sering mengusik pikiran suami manisnya.

"Aku mau dia tetap memiliki darahmu, darah dagingmu. Meskipun bukan bersamaku, setidaknya dia tetap anak kandungmu. Please do it for me, Haru." Yedam berujar pelan, menyatukan kedua tangannya seolah memohon di hadapan sang suami.

Sang dominan menghembuskan nafas kasar, mengusak surai legamnya yang sudah tertata rapi guna meredam emosinya yang siap meledak. Haruto paling benci saat dirinya harus dihadapkan dengan raut putus asa suami manisnya dimana topik utamanya selalu berujung memintanya untuk mencari simpanan.

The Truth Untold ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang