1

314 7 0
                                    

Semua mata memandang kagum pada seorang wanita yang sedang berjalan dengan anggunnya pada pesona kecerdasan yang terlihat jelas diwajahnya. Laptop ditangannya, serta rambut panjang yang menjuntai diatas bahu, sesekali tertiup angin membuat dia kembali menyelipkan helai-helaian rambut yang mengganggu pandangannya.

"Halo nara, darimana?", Nara tersenyum sopan pada senior didepannya, "perpus ka", "rajin banget si", lagi-lagi hanya senyum tipis yang dia berikan untuk membalas ucapannya.

"Nar!", Abel menepuk bahu nara keras, membuat dia yang sedang bergeming cukup kaget karena suara abel yang sedikit memekikan telinga, "bisa santai aja ga?", Ucap nara jengkel, "lagi bengong, lo bengong aja tuh cowo-cowo pada ngeces tau ga", nara hanya mendengus malas, "kenapa si? Mumet banget, makanya hangout nar jangan belajar terus", nara tak membalas ucapan abel, "ikut gue yuk ntar malem", "kemana?", "Hangout, cari udara seger dan cuci mata daripada lo ngeliat laptop terus, nugas terus, sekali-kali nafas gitu nar", nara mempertimbangkan ajakan abel, lagi pula besok juga hari libur kan? Dan orang tuanya sedang berada diluar negeri, dia hanya perlu menjawab telfon malam hari dari ortunya setelah itu mematikan ponsel.

Abel berjanji akan menjemput nara pukul 7, tetapi sangat ngaret dan abel baru sampai rumah nara pukul 9. "Udahlah gue ga usah ikut aja", "ih gue udah disini juga, lagi kita belum telat. Party baru dimulai", kekeh abel. Lagi pula adiknya juga tidak dirumah.

Bingar suara club menyambut mereka, nara sudah tau akan kemana dia pergi jika bersama abel. Abel si ratu party. "Jangan tegang gitu nar, santai aja", goda abel. Banyak wajah familiar disini, nara melihat beberapa orang seniornya juga.

Mereka menyapa nara dengan senyum lebar & bahagia, "nara tumben", "iya nih di ajak abel", "gitu dong, sekali-kali gapapalah nar. Enjoy yaa", ucap salah satu seniornya ramah. Nara cukup cepat beradaptasi dengan lingkungannya, alkohol bukan jadi hal pertama bagi dia. "Gue ga minum banyak ya gila, nanti lo tepar siapa yang nyetir", abel tertawa dan mencium pipi nara membuat nara menoyor temannya itu.

Suara musik membuat suara manusia lenyap ditelan suasana, sampai nara merasa seseorang membisikan sesuatu ketelinganya, "bosen ya nar?", Saga salah satu senior fakultasnya, "keluar bentar yuk, cari udara", ucapnya lagi yang disetujui nara.

Nara menghela nafas lega yang membuat saga tertawa, "ga enjoy ya?", "Ngga ko ka, enjoy cuma makin lama susah juga ya interaksi sama manusia di dalem", "ya jelas, makin malem makin ngaco mereka mah. Interaksinya bukan lagi pake suara nar", ucap saga santai dengan rokok ditangannya.

Saga ini kalo dari tampang ya cukup tampan, badannya cukup tinggi dan berisi. Nilai plusnya dia sangat ramah, nara jadi cukup nyaman berbicara dengan saga pada malam itu dan cukup lama.

"Mau balik?", Nara menggeleng, "abel masih didalem", "abel mah ga mungkin keluar, kalo lo mau gue anterin", nara sedikit mempertimbangkan tawaran saga dan akhirnya mengiyakan.

Pada akhirnya malam-malam saat menuju weekend seperti ini nara jadi terbiasa hangout dengan abel beserta saga dan teman-temannya.

*

"Kita bikin game ya", ucap saga. Saat ini mereka sedang mengadakan party kecil dirumah abel, "masukin bola pingpong kedalam gelas, kalo masuk kedalam yang ada minumannya kalian harus abisin isinya", permainan dibuat sedemikian rupa agar para teman-temannya mabok.

"Nara ikut ya", nara menggeleng, tapi semua bersorak meminta nara ikut akhirnya mau tidak mau dia mengiyakan.

Sialnya nara tidak pandai dalam hal ini, membuat dia terus menerus harus menenggak vodka yang berada didalamnya. Semakin malam muka nara makin memerah, arah tubuhnya sudah limbung. Dia bahkan tidak sadar tengah bersandar pada siapa dan dipeluk siapa. Sesekali sorai suara teman-temannya terdengar ditelinga, wajah mereka terasa buram dimata nara. Tetapi nara merasa perasaan bahagia membuat dia tertawa senang, saga yang melihat nara sudah mabuk merengkuh pinggangnya, "kamu happy banget si", ucap saga memegang kedua pipi nara yang merah, sementara teman-teman saga melihat nakal kearah saga.

Make My Way Onde histórias criam vida. Descubra agora