Bahkan ambrosia tidak bisa menenangkan Cleone. Dilepasnya tali jubah sutra sebelum ditariknya kembali, menyembunyikan simbol kelinci meloncat. Rahangnya mengeras. Tanda teman-jiwa, begitu yang ia baca dari buku-buku usang di loteng.
"Ruhi," panggilnya lirih. Ribuan ritual, sage dan kristal, teman-jiwanya tidak pernah datang.
Dosa leluhurmu, jawabannya, seorang mage menudingnya. Dasar jiwa kotor.
***
Ismene merapikan buku-buku lamanya dengan kasar. Saksi bisu aibnya, setelah luka bakar pada bahu. Soul rupanya tidak pernah puas menghukumnya.
"Kau tahu, dengan ini jiwamu akan pecah?" Soul menyeringai.
"Penting bagiku untuk menjadi elite, Soul. Kau yang tidak mau membantuku,"
"Lebih penting dari menjaga seluruh lembah ini?"
Dulu apa jawanannya? Ismene ingat perih api, dan Soul yang tercabik-cabik.
***
"Ruhi," Tersedak. Berhasilkah ritual terakhir ini? Berkubang darah, Cleone siap menyambut Ruhi.
Jiwanya bebas.
***
125 KATA MINUS JUDUL DAN NOTE.
(aku hebat karena masih sempet posting periyodh!!)
(member raws lain juga hebat semua)
(kita keren, salam literasi)
YOU ARE READING
Harga Sanubari
Short StoryJiwa Cleone meremang, setiap malamnya. Seperti apa rasanya hidup dengan jiwa yang bebas dan bersih? Ia tidak tahu. Berbotol ambrosia, berlembar sutra, namun hasil tangan kotor leluhur, apa esensi hidupnya di dunia fana ini? Cermin 125 kata ini ditul...