prolog

291 29 6
                                    

00. Tentang takdir.

Semua makhluk hidup di muka bumi ini pasti memiliki takdir yang berbeda-beda, entah itu tentang seberapa sering nya mereka mendapatkan kebahagiaan atau mungkin seberapa banyak nya mereka mendapatkan luka. Dan itu memang sudah menjadi garis takdir yang sudah Tuhan berikan, untuk melihat seberapa banyak hamba nya yang bersyukur dengan takdir yang sudah di berikan. Memang kebanyakan dari beberapa manusia terkadang selalu mengeluh dengan takdir nya namun tak sedikit juga dari manusia yang senantiasa bersyukur dengan takdir nya. Tak perduli seberapa banyak mereka mendapatkan luka atau seberapa sering mereka mengeluarkan tangisan. 

Dan mungkin memang terkadang takdir yang Tuhan berikan itu terlalu menyakitkan sehingga mampu membuat sebagain dari manusia mengeluh dengan takdir nya. Namun... Percayalah, dibalik takdir yang menyakitkan itu ada bahagia yang mungkin terkadang tak mereka rasakan ketika ia hadir. Karna mereka terlalu sibuk dengan luka nya sehingga mengabaikan setitik kebahagiaan yang datang dalam hidup nya.

Ingatlah, di semesta ini tak ada yang selama nya, baik itu luka maupun kebahagiaan, semua memiliki waktu nya masing-masing. Seperti hal nya matahari, senja, pelangi dan hujan yang datang bergantian sesuai dengan jadwal nya masing-masing.

Jadi, tak selama nya kita mendapatkan luka ada kala nya ketika Tuhan mulai mengakui perjuangan kita maka kebahagiaan lah yang selanjutnya akan menghampiri, itulah menurut seorang lelaki tampan yang bernama Benua Araskal.

Lelaki tangguh dengan kedua mata elang nya yang menyiratkan luka di dalam nya, entahlah, hanya Tuhan serta diri nya lah yang tahu seberapa sering ia menangis dan mendapatkan luka. Yang lain? Mungkin tak ada satu orang pun baik itu sahabat, keluarga ataupun kerabat nya. Karna ternyata lelaki itu pintar menutupi luka nya dengan senyuman, tampilan dan kekayaan.

Dan banyak sekali yang beranggapan bahwa menjadi Benua itulah adalah suatu keberuntungan yang Tuhan kasih. Namun mereka tak tahu saja sesering apa ia mengeluarkan tangisan di saat matahari tak menampakkan wujud nya. Serta seberapa menyakitkan luka di hati nya ketika kedua orang tua Benua lebih mementingkan Abang serta Adik nya ketimbang dengan Benua sendiri.

Benua tak tahu mengapa alasan mereka memperlakukan ia dengan tak adil, yang Benua tahu hanya ketidak adilan semesta terhadap takdir nya.

Spoiler

"Jangan panggil Bunda didepan semua teman sekolah kamu ya sayang?"

"Bunda malu? Karna punya anak yang bodoh kayak Benua?"


........

"BENUA!"

Plak.

"B-Benua maaf, Ayah gak sengaja"

"Udah biasakan Yah? Ngapain juga harus minta maaf?"


........

Nyatanya, diacuhkan oleh kedua orang kita lebih menyakitkan ketimbang mendapatkan pukulan dari mereka.

Tbc.
.
.
.
.
.

Sorry banget ini mah ya, kalo Nanah prolog nya gaje terus... Maaf banget, kalo ada kesalahan ok?

Nanah pamit dulu guys...... Jangan kangen Nanah ya?

Bye... See you next time.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 02, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Benua Araskal.Where stories live. Discover now