Okinawa 2022

Chaehyun

Chaehyun memeluk beberapa temennya yang lagi nungguin dia di gerbang gor basket. Mereka semua sepakat untuk ketemu sama Chaehyun malam ini sebagai malam terakhir Chaehyun di Korea. Besok pagi adalah keberangkatannya ke Jepang untuk satu tahun ke depan. Bohong kalo Chaehyun bilang dia gak gugup, karena ada jutaan rasa khawatir dan ragu di dirinya. Dimulai dari kemampuan bahasa Jepangnya yang masih minim, dan ditambah keraguannya akan dua partner pertukaran pelajarnya.

"Bye, Chae!"

"Lo semua jangan kangen sama gue ya!" Seru Chaehyun gak kalah keras.

Di belakang temen-temen perempuannya ada temen-temen laki-lakinya dari klub basket yang sama. "Lo semua harus kangen sama gue!"

Lalu temen-temen laki-lakinya bergantian ngasih pesan penyemangat untuk Chaehyun supaya anak itu diliputi energi yang baik untuk keberangkatannya besok pagi.

Setelah foto-foto heboh, akhirnya Chaehyun beranjak menuju mobil hitam yang udah terparkir di halaman gor.

"Jakey!" Sapa Chaehyun.

"Sayang," Jake menyambut Chaehyun hangat sambil mengelus rambut Chaehyun yang basah.

"Jangan, lepek,"

"Gak masalah," Balas Jake lembut.

"Yah besok pergi," Ujar Chaehyun. "Dadah..."

"Cuma setahun, nggak sepuluh tahun"

"Tetep aja gak ketemu lo!"

"Kan bisa video call?"

"Iya sih,"

"Jangan sedih, gue traktir burger!"

"Gak kemaleman?"

Jake menggeleng, "Nope"

"Nope buat lo, buat gue iya kemaleman"

"To support your chubby cheeks"

"Lo tuh bener-bener ya emang,"

Hubungan Chaehyun dan Jake udah berlangsung selama dua tahun. Memang belum terlalu lama, tapi Chaehyun sangat seneng untuk bisa dengan percaya diri menyatakan dirinya sebagai pacarnya Jake. Ya siapa yang enggak? Jake adalah laki-laki idaman satu kampus!

Jake sesekali mengganti lagu di mobilnya karena menghindari lagu sedih. Sengaja gak mau ngabisin malam terakhirnya dengan sendu. Kapan lagi dia bisa berduaan sama pacarnya setelah hari ini?

Semua orang pasti tau jalan hubungan mereka yang udah tersebar luas di kampus. Semuanya berawal dari Jake yang rame banget dibicarain di kampus karena pindahan dari Australia. Bahkan saat itu Jake belum sepenuhnya bisa mengerti bahasa Korea. Tapi ntah karena apa, Jake suka sama Chaehyun dan Chaehyun juga punya perasaan yang sama.

Semudah itu.

Sesederhana itu cara semesta menyatukan jalan mereka.

Coba kalo Jake gak pernah kepikiran untuk memutuskan kuliah di Korea? Pasti Chaehyun masih jadi fans pemain-pemain basket terkenal sampe sekarang.