TELAH DITERBITKAN
Amarine, wanita karir yang bangkit dari kematiannya dan hidup kembali sebagai tokoh figuran di salah satu novel yang sempat ia baca. Terjebak dalam perang urat tokoh perempuan antagonis dan protagonis, membuat hari-hari Amarine men...
Semenjak kejadian itu, berita mengenai coklat dan selai kesukaan raja dan ratu menyebar luas. Terutama berita bahwa Amarine mengambil hati keluarga kekaisaran menggunakan makanan. Lady bangsawan lain melakukan hal yang sama demi mendekati Mikael. Para lady mencoba meniru Amarine dengan mengambil hati raja dan ratu. Selain itu toko Amarine semakin hari semakin ramai. Ia kini membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi pegawai di tokonya.
Banyak yang melamar menjadi pegawainya, tentu Amarine tak semudah itu memilih pegawai. Bekerja di toko kue miliknya harus memiliki kriteria bersih dan tidak jorok. Syaratnya begitu mudah, tapi semuanya tak berhasil lolos karena kehidupan rakyat biasa tak begitu mempedulikan kebersihan, contohnya mencuci tangan setiap berinteraksi dengan makanan, berbeda dengan bangsawan. Masalahnya, walaupun bangsawan memiliki kebiasaan yang bersih, mereka tak mau bekerja menjadi pelayan toko. Itu akan melukai harga diri mereka.
Sudah pelamar yang ke sepuluh gagal. Amarine mendesah, mungkin ia akan mengambil pelayan dari rumahnya untuk menjadi pegawai. Dengan gaji perbulan mendapatkan 25 keping perak, tentu siapa yang tak tergiur. Jumlah itu adalah jumlah yang cukup besar untuk rakyat biasa. Membeli satu kilo telur hanya membutuh 20 keping tembaga, para rakyat juga tidak membutuhkan listrik dan WiFi untuk membayar tagihan perbulan. Ayolah di jaman ini mereka masih menggunakan obor atau lentera.
Disaat kesibukannya dibalik etalase, tiba-tiba Violetta datang dengan seorang pria tampan. Pria bersurai merah yang digandeng mesra oleh Violetta. Sesaat Amarine terpengkur, nampaknya Violetta berhasil move on dari putra mahkota. Benar-benar alur cerita yang berjalan tak sesuai ekspektasi authornya, diam-diam Amarine tersenyum.
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
"Selamat datang, Lady Violetta dan Tuan--"
"James." Potong Violetta. "Dia adalah James, putra dari Duke dikekaisaran Enix. Dia kekasihku." Jelas Violetta riang.
"Ah, saya ucapkan selamat untuk Anda berdua. Apakah Anda ingin menu spesial?"
"Menu spesial?" Tanya James bingung.
"Ah, itu hanya menu yang disediakan untuk sepasang kekasih, menu yang cukup populer akhir-akhir ini, Tuan." Jelas Amarine singkat.
"Dia adalah pemilik toko sekaligus orang yang membuatnya langsung. Dia Amarine yang aku ceritakan." Sahut Violetta.
James ber oh ria. "Senang bertemu dengan Anda, tolong siapkan apa saja asal Violet senang."
Wajah Violetta bersemu merah dan Amarine tersenyum mendengarnya. Melihat bagaimana James menjawabnya tadi, sudah menunjukkan bagaimana ia memperlakukan Violetta dengan baik. "Akan segera saya siapkan." Jawab Amarine.
Lalu dengan cekatan, Amarine dibantu dengan Marie menyuguhkan satu coffeeBun, crepecakestrawberry, Parfait Melon dan Icetea dengan buah apel di dalamnya.
James terkesima dengan makanan yang dihidangkan di atas meja. Di kekaisaran Enix tak ada sesuatu hal seperti itu, melihat kebingungan James, Violetta menjelaskannya secara pelan-pelan. Violetta mendorong piring kecil dengan coffeeBun diatasnya kepada James. "Aku yakin kau akan menyukai coffeeBun ini, ini adalah menu yang disukai oleh seluruh ksatria Letifian." Jelasnya singkat.