1. Dursley's

11K 894 87
                                    

31 Juli 1991, adalah hari yang dipenuhi tawa di sebuah rumah di perumahan bernama Private Drive. Hari ini adalah hari spesial, di mana putra bungsu keluarga tersebut merayakan hari ulang tahunnya yang ke 11.

"HARRY!! CEPATLAH TURUN!! KUE INI TIDAK AKAN MEMAKAN DIRINYA SENDIRI!" Seorang wanita tinggi dan kurus namun anggun berteriak di bawah tangga, memakai dress pink pucat sederhana dengan apron bermotif bunga bunga Krisan

"YES MUM!! AKU DATANG!!" Anak yang dipanggil membuka pintu dan turun dari tangga dengan semangat

"Astaga Son, tenangkan dirimu. Jangan berlari seperti itu!" Pria berbadan besar di ruang keluarga menggelengkan kepalanya melihat tingkah putra bungsunya

"Ehehe sorry Dad" Anak laki laki itu menghampiri pria yang dia sebut Dad dan memeluknya dari belakang "Morning Dad"

"Morning Son, Dan selamat ulang tahun untuk anakku yang terlampau nakal ini!" Pria itu mengusap rambut anaknya dengan lembut dan penuh sayang

"Thank you dad"

"Heyo My Little brother, lihat siapa yang sudah tumbuh dewasa" Seorang anak laki laki yang lebih tua meraih Harry dan menjepit lehernya di lengannya dan mendaratkan ciuman ciuman di kepala yang mana membuat Harry geli dan Anak laki laki itu tertawa puas

"STOP DUDLEY!! ITU MENJIJIKKAN!!" Anak laki laki bernama Dudley itu hanya tertawa melihat reaksi menggemaskan adiknya tersebut "Dan berhenti memanggilku seperti itu! Kau hanya terlahir beberapa bulan daripada diriku !"

"Berhentilah mengganggu adikmu Dudley, dan cepatlah kemari. Vernon, Bisakah kau atur anak anak mu. Oh astaga, ini masih pagi!" Seorang wanita dengan sebutan Mum menatap jengah kedua anaknya yang selalu bertengkar hampir setiap hari, ya 'hampir' karena kata hampir itu hanya akan terhenti jika ada tamu saja atau acara formal

Tanpa ancang ancang, Vernon mengangkat tubuh kedua anaknya yang kini memberontak berujung pasrah saat Vernon membawa mereka ke ruang makan "Ini dia Petunia, dua anak nakal yang sayangnya mereka tampan sudah sampai di tempat" Vernon mendudukkan keduanya di kursi makan.

Petunia membawa sebuah Cake ulang tahun buatannya sendiri yang berwarna Hijau, warna kesukaan Harry. Sedangkan Dudley menyukai warna biru, karena itulah cake ulang tahunnya sebulan yang lalu berwana biru

"Nah Sekarang buatlah permohonan dan tiup lilinnya!" Petunia menyalakan sebuah lilin dengan angka 11 dibarengi lagu ulang tahun dan tepuk tangan dari Vernon dan Dudley

Fuhhh

Harry meniup lilin ulang tahunnya dan di hadiahi tepuk tangan meriah dari ketiga orang yang dicintainya

"Selamat ulang tahun Harry!"

Harry tersenyum tulus dan bahagia dengan kehidupannya sekarang, ya kehidupannya sekarang. Kenapa ? Karena ia tak menyangka 3 orang gila yang melabeli diri mereka keluarga di masa lalu nyatanya berbanding 180° di kehidupan Harry saat ini. Ah tenanglah, Harry bukan seorang Time travel atau Berasal dari Dimensi dan waktu lain. Hanya saja, Harry kecil memiliki sebuah keistimewaan yang hanya di ketahui oleh beberapa orang saja

"Hey bro, kau ternyata sangat populer di sekolah. Kau banyak sekali mendapatkan hadiah" Dudley menunjuk dengan dagunya ke arah tumpukan kado yang ada di ruang tengah

"Oh ayolah, kau bahkan memiliki segunung kado di hari ulang tahun mu Dudley si Casanova!" Harry mendelik ke arah Dudley yang kini merah padam, ya Harry cukup terkejut saat melihat pertumbuhan Dudley yang jauh dari bayangan Harry. Dudley memiliki perawakan tinggi, berbadan tegap dan sedikit atletis, berkulit putih dengan pipi agak merah yang tetap chubby sukses membuat Harry Sweat drop melihatnya. Dan membandingkannya dengan tubuhnya yang ramping, pen- tidak terlalu tinggi, pinggang ramping, pipi chubby dan wajah bulat. Yang jika saja Harry berambut panjang atau memakai wig, pasti orang orang akan mengira dia adalah seorang anak perempuan. Oh astaga Harry iri dengan Dudley

Setelah sarapan Harry dan Dudley duduk membuka kado Harry di sebuah karpet biru tua kesukaan Dudley yang kadang mendapat cibiran kecil dari Harry dengan sebutan 'Maniak Biru' dan di balas dengan 'Tolong berkacalah tuan hijau' sementara itu Petunia dan Vernon duduk di sofa dengan televisi menyala sambil sesekali melihat ke arah kedua anaknya yang tengah sibuk

"Oh Wow, liat ini Harry! Dave akan iri jika melihat kau memiliki ini" Ujar Dudley saat mengangkat sebuah Mobil remote control keluaran terbaru yang sebenarnya Harry tidak tertarik begitupula Dudley. Dia hanya suka saja saat membuat tetangganya Dave yang terlampau sombong dan jahil itu kesal dan iri pada mereka

"Tentu saja, berujung dia merengek seperti bayi yang tidak di beri susu selama satu Minggu!" Harry dan Dudley tertawa memikirkan nya, tentu itu hanya perumpamaan asal dari pikiran absurt Harry. Mana mungkin ada bayi yang tidak minum susu seminggu lamanya memiliki suara melengking seperti itu. Petunia dan Vernon yang mendengar pembicaraan mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya, pasrah dengan kejahilan kedua anaknya

"Woah, Mum Dad lihat siapa pengirim hadiah ini. Oh astaga, aku bahkan belum memulai sekolah ku" Harry memberikan sebuah kado berbalut kertas kado berwarna hijau ke arah petunia dan Vernon

From. S. Prince
To. Hadrian.P

"Oh, sudah lama aku tidak pernah melihatnya. Terakhir kali adalah saat dia mengundang kita ke acara pernikahan nya dengan Isabella di Roma 3 tahun yang lalu, dan setelahnya dia kembali sibuk ckckck aku bahkan tidak tau apakah dia sudah memiliki anak atau belum" Petunia menggelengkan kepalanya saat melihat nama pengirim kado tersebut

"Cobalah buka, aku yakin lagi lagi dia akan mengirim sesuatu yang 'mencerdaskan' Harry" Vernon memutar bola matanya saat mengingat betapa kesalnya dia saat Prince mengirim sebuah buku tebal dengan ratusan ribu halaman yang tentunya bukan untuk anak anak 10 tahun dan isinya tentu juga bukan untuk anak-anak

Petunia terkekeh dan membuka kado milik Harry di perhatikan oleh Dudley dan Harry tentu saja "Eh ?" Petunia mengeluarkan sebuah sweater rajutan berwarna hijau serta syal yang senada "Astaga, dia benar benar ingin membuat Harry menjadi ular" Petunia menggelengkan kepalanya dan menggeluarkan sebuah kotak kecil di dalamnya dan sesuatu yang kecil terbang keluar "Snicth!" Dudley dan Harry mengejar Snicth itu ke segala penjuru rumah dengan riang hingga bunyi bel mengalihkan perhatian Harry

"Biar aku saja !" Harry berjalan ke arah pintu rumah dan mendapati 2 surat yang masuk lewat tempat surat, Harry mengambil surat tersebut dan mendapati logo yang di kenal nya. Tapi sebelum itu dia melongok keluar rumah untuk memastikan siapa pengirimnya dan hanya mendapati seekor Burung hantu berwarna coklat yang duduk di pagar rumah nya

"Mum Dad ! Surat dari Hogwarts sudah datang!" Harry berlari ke arah Petunia dan Vernon serta menyerahkan nya kepada mereka

Di sana terdapat 2 buah surat dengan dua penerima

From. Hogwarts Magical School
To. Harry Potter

From. Hogwarts Magical School
To. Dudley Dursley

"Oh apakah besok kita akan pergi ke Diagon alley ?" Dudley bertanya dengan harap, Dudley sangat menyukai Diagon alley tentu saja karena makanan di sana yang unik dan tentunya enak di lidah. Harry sampai curiga Dudley meminum sebuah ramuan hingga dia tidak bisa gemuk

"Ya tentu, bersiaplah besok kita akan berangkat ke London. Dan berjanjilah padaku bahwa kalian tidak akan mendekati si kambing Tua manipulatif itu. Jangan sekali kali kalian terperdaya dengan bujuk rayu dan omong kosong pria tua itu. Kalian paham ?" Tanya Vernon tegas

"YES DAD!" Jawab Harry dan Dudley serempak sementara tangan kanan mereka memberikan penghormatan kepada Vernon, petunia yang melihat lagi lagi menggelengkan kepalanya dan sedikit tersenyum sendu. Teringat masa lalunya dengan sang adik yang memang kurang baik. Syukurlah dirinya sempat berbaikan dengan sang adik sebelum kepergiannya, setidaknya satu satunya hal yang tersisa dari adiknya kini ada padanya. Harry, putra lily yang manis. Harta yang dimiliki Lily, yang kini miliknya. Sama berharganya seperti Dudley.

T
B
C

Wkkk aku gak tahan sama adegan Harry dapet siksaan fisik wkkk jadi harap maklum, aku suka keluarga yang adem kek gini. Setidaknya gak terlalu alone kan ye wkkk. Okelah tibici

Harry Potter And The TruthWhere stories live. Discover now