6. Itu adalah ular

4.6K 567 60
                                    

Meja makan di penuhi oleh makanan, Harry mengambil sandwich daging bacon asap yang di berikan oleh Draco dan mengambil salad tuna dari Daphne. Theo memberikan Jus apel kesukaan Harry, oh Harry bahkan kaget bahwa Theo yang baru di kenalnya memiliki kepekaan yang tinggi

"Harry, sepertinya kepala sekolah menatap ke arah mu terus dari tadi" Bisik Blaise di depannya

"Abaikan saja, abaikan saja" Harry tersenyum menanggapi ucapan Blaise

Dia marah, Dumbledore berusaha memasuki paksa pikiran nya ! Itu memang tidak akan berhasil, apalagi dengan cincin lord serta bakat alami dirinya sebagai occlumencer membuat dinding Occlumency nya tidak akan bisa di tembus. Harry bukan hanya kesal karena orang tua itu berusaha memasuki pikiran nya, tapi ia tahu bahwa kambing tua itu berusaha memasuki pikiran Dudley juga. Harry kesal, biarpun dia tau bahwa Dudley juga terlahir sebagai occlumencer alami sepertinya bahkan sangat mahir. Dudley bisa memanipulasi pikirannya sendiri sesuai keinginannya, sehingga orang yang memasuki pikirannya akan kebingungan dan tertipu dengan ilusi dan ingatan palsu buatan Dudley

Harry geram, dia mencengkeram erat gelas kristal di tangan nya hingga gelas itu pecah berkeping-keping menghasilkan suara yang sangat nyaring yang mana mengalihkan semua perhatian padanya dan memandang nya ngeri

"Ups, sepertinya aku terlalu kuat memegang gelas nya. Draco, bisakah aku mendapat gelas baru ?" Tanya Harry sambil tersenyum manis

"Tentu" Ucap Draco, Draco menjentikkan jarinya dan pecahan gelas menghilang di gantikan oleh gelas kristal baru yang berisi jus labu

"Kau terlihat marah Harry" Bisik Daphne

"Yahh aku tau" Jawab Harry seadanya

Daphne memutuskan untuk tidak bertanya lagi, tidak ingin bernasib sama seperti gelas kristal di tangan Harry

Makan malam selesai, setelah Dumbledore memberikan petuah tentang larangan lantai 3 dan sebagainya akhirnya 4 asrama digiring oleh Perfect masing masing menuju gedung asrama.

Asrama Slytherin berada di bawah tanah tepat di bawah danau hitam, obor sihir menerangi tangga menuju bawah tanah. Mereka berhenti di sebuah dinding batu.

"Sebelum itu Aku Olivia Rodge, Prefek kalian. Selain aku, ada Alexander Bridge yang dengan amat sangat menyesal tidak bisa menghadiri Hogwarts tepat waktu di karenakan adanya masalah keluarga dan baru bisa kembali Halloween nanti" Seorang anak perempuan berambut pirang kecoklatan tahun ke 5 memperkenalkan diri di depan tahun pertama "Ingat ini, setiap hari sandi untuk memasuki asrama akan di ganti. Akan ada perkamen di mejamu yang memberi tahumu apa sandinya. Jika lupa, kalian bisa meminta bantuan Perfect atau teman kalian. Sisanya akan di umumkan oleh profesor Snape ah tidak maksud ku Profesor Prince" Ucap Olivia

Olivia berbalik menghadap dinding dan berbicara dengan lantang agar terdengar hingga barisan ke belakang

"CAPUT DRACONIS!" Oh sial, Harry hampir saja tertawa mendengar sandi yang di ucapkan Olivia. Dinding batu itu terbelah dan terbuka menjadi pintu, memperlihatkan ruang bersama yang nampak elegan dan mewah. Perapian hangat berada di tengah, kursi kursi teh di letakkan di dekat jendela, sebuah sofa panjang dan sofa single berwarna hijau ada di depan perapian.

Ornamen hijau, perak dan hitam menghiasi seluruh ruangan. Jendela jendela disihir agar mereka bisa melihat langit sama seperti di lantai atas biarpun ruangan mereka berada di bawah tanah

 Jendela jendela disihir agar mereka bisa melihat langit sama seperti di lantai atas biarpun ruangan mereka berada di bawah tanah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Harry Potter And The TruthWhere stories live. Discover now