7. The Daily Prophet

4.3K 529 27
                                    

Pagi pagi sekali Harry terbangun, mengenakan setelan baju olahraga muggle nya. Keluar dari asrama dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya.

Matahari bahkan belum menunjukkan tanda-tanda nya, bahkan para lukisan pun masih tertidur lelap pagi itu

Harry berlari di sekitar Danau hitam, cukup untuk melemaskan otot-otot nya sambil menghirup udara segar di pagi hari dan bermeditasi

Beberapa Thestral terlihat berkeliaran juga, mahluk unik yang keberadaannya selalu disalah artikan

Setelah puas dengan lari paginya, Harry memutuskan untuk berjalan kembali ke asrama. Tampak beberapa Ravenclaw kelas atas yang tengah bermeditasi di halaman sekolah

Setelah sampai di asrama, Harry bergegas pergi ke kamar mandi. Mood nya benar benar dalam keadaan yang sangat baik, hingga ia bersenandung senang di kamar mandi

Harry melafalkan mantra Tempus, Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi dimana semua orang tentunya sudah bangun

Harry keluar dari kamarnya dan secara tidak sengaja berpapasan dengan Draco yang hendak keluar

"Selamat pagi My Lord" Sapa Draco

"Pagi Drake, ah kusarankan kau untuk memanggil ku Hadrian, Harry, Hades atau apapun terserah padamu"

"Hades?" Draco mengerutkan keningnya kebingungan

"Ah itu adalah nama panggilan ku saat di Ilvermorny, William Poseidon, dan Neville Zeus" Jawab Harry acuh

"Ilvermorny ?" Draco semakin kebingungan untuk itu

"Ups, lupakan saja seperti kau tidak mendengar apapun!" Dengan acuh Harry berjalan keluar dari ruangannya menuju ruang rekreasi

Setibanya di ruang rekreasi, terlihat beberapa Slytherin yang awalnya asyik mengobrol tiba-tiba memasang wajah tegang

Harry tersenyum melihatnya, dengan ini ia sudah bisa memastikan posisinya di Slytherin

"Kalian tidak sarapan ? Ayo kita pergi bersama !" Ajak Harry dengan senyum manis yang mengembang di bibirnya

"Ye-yes my lord" Seorang anak laki-laki tahun ke 4 yang Harry yakini adalah Adrian Pucey

Harry melihat ke arah belakang Adrian, Flint yang berusaha keras untuk tidak menatap mata Harry

Harry menghampiri Flint yang kini mati kutu, tak bisa bergerak dan memejamkan matanya pasrah seolah ia siap menerima kutukan apapun yang mungkin bisa menghilangkan nyawanya

Harry mengeluarkan tongkat dari lengannya, semua anak Slytherin di ruangan tersebut menahan nafasnya ketakutan. Belum siap melihat akhir dari seorang Marcus Flint

Harry meletakkan tongkat nya pada dada Flint, sulur emas sihir tampak bersinar mengelilingi Flint

Hal itu membuat semuanya bertanya tanya, apakah ini adalah cara baru yang digunakan Harry untuk membuat akhir Flint. Jika iya, salahkan Slytherin yang terpesona pada sihir Harry yang indah

"Buka matamu!" Perintah Harry

Flint membuka matanya dan sedikit menunduk saat melihat Tongkat Harry masih berada di dadanya, Keringat dingin bercucuran di kening Flint

"Berhentilah bergetar bodoh, aku sedang menyembuhkan efek hex yang kuberikan semalam. Tubuh mu akan rusak jika dibiarkan, Diamlah atau aku akan melakukan mantra Petrifikus Totalus ! " Ancam Harry, kesal karena tubuh Flint yang terus bergetar. Ia tidak ingin tehnik penyembuhan yang dia buat susah payah hingga mencapai 100% akurat setelah di uji secara klinis gagal di tangan pencipta nya hanya karena pasien nya yang terus bergetar. Ia tidak ingin mantra nya malah meleset dan mengenai organ yang lain

Harry Potter And The TruthWhere stories live. Discover now