Cerpen

5 2 0
                                    

Rania Salsabila. Kalian bisa panggil dia Rania. Rania adalah gadis cantik dan pandai, kini Rania duduk di bangku SMA kelas 11 MIPA. Rania mempunyai sifat lemah dan lembut, ia berada dari keluarga yang kurang mampu. Ibu nya seorang asisten rumah tangga di salah satu rumah teman Rania yang bernama Vini.
Pagi yang tampak cerah ini Rania bersiap untuk berangkat ke sekolah nya, dengan menggunakan baju putih yang sudah terlihat kuning dan dekil, dengan rok yang berwarna abu-abu.
Rania duduk di kursi depan rumah nya sambil memakai sepatu nya yang tampak sobek dan tak layak pakai lagi.

“Astaga! Sepatu ku sudah sobek seperti ini.” Kata Rania sambil menatap sepasang sepatu nya yang sudah sobek di bagian depan nya.

“Apa aku harus bilang sama ibu? Ahhh tidak usah nanti ibu malah kepikiran, mendingan nanti aku usaha sendiri aja untuk beli sepatu baru.” Kata Rania lalu memakai sepatu nya itu.

Setelah memakai sepatu lalu Rania berpamitan untuk berangkat ke sekolah “Rania pamit ya Bu, assalamualaikum.” Pamit Rania mencium tangan ibu nya.

“Waalaikumsallam, hati-hati ya Ran.”

“Iya Bu.”

Rania berangkat ke sekolah nya dengan berjalan kaki, sekolah Rania lumayan jauh dari rumah nya, tetapi Rania berinisiatif untuk berjalan kaki ke sekolah dan uang untuk naik angkot akan ia tabung untuk membeli sepatu baru.

Akhirnya Rania tepat waktu sampai di sekolah nya. Di koridor depan kelas Rania bertemu dengan Vini dan satu orang teman nya yang bernama Hana, sedang terduduk di kursi.

“Yaelah orang miskin ke sekolah kaya pengen mulung, pakaian nya dekil banget!” Nyinyir Vini ke Rania.

“Iya Vin, udah gitu sepatu nya mangap lagi hahaha!” Lanjut Hana mengejek sepatu Rania yang tampak sobek itu, sontak membuat murid-murid yang berada di koridor sekolah pun ikut menertawakan Rania akibat ejekan Hana dan Vini.

“Iya minta makan kali hahaha!” Lanjut Vini mengejek Rania.

Mendengar hinaan dari Vini dan Hana, Rania hanya terdiam menunduk, ia tidak kuasa membalas hinaan teman-teman nya itu, karena menurut Rania memang semua itu benar ada nya.

Vini dan Hana mereka berasal dari keluarga yang cukup kaya, orang tua Vini adalah majikan tempat kerja ibu Rania. Sedangkan orang tua Hana adalah pengusaha sukses di Jakarta. Vini dan Hana mereka cukup terkenal kaya di sekolah Rania.

Rania langsung memasuki kelas nya tanpa memperdulikan hinaan dari teman-teman nya itu. Walaupun hati Rania terasa sakit sekali mendengar hinaan dari teman-teman nya, tetapi Rania terimakasih dengan ikhlas hinaan dari teman-teman nya.

Kriingg Kriingg
Bel masuk berbunyi.

Seluruh murid-murid langsung memasuki kelas nya masing-masing, begitu pula dengan Vini dan Hana.
Rania langsung menduduki bangku ke dua sebelah kiri. Hari ini Rania bersekolah dan belajar dengan tekun agar bisa mencapai cita-cita nya menjadi seorang dokter.

“Aku tidak boleh mengeluh aku harus kuat dalam menjalankan hidup ini.” Tegas Rania dalam hati nya sambil menatap buku dan memegang sebuah pulpen.

Murid-murid masih berlalu-lalang di dalam kelas, belum ada satupun guru yang masuk ke dalam kelas Rania.

Tiba-tiba Vini menghampiri Rania yang sedang terduduk.

Braakk!

“Ehh ngapain lo duduk di sini?!” Bentak Vini seraya menggebrak meja Rania.

“E-emang kenapa Vin?” tanya  Rania dengan nada terbata-bata.

“Gue mau duduk di sini,” jawab Vini dengan tangan bersedekap di depan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerpen Sebuah Roda KehidupanWhere stories live. Discover now