Chapter 1

2.3K 213 10
                                    

"A Fei, kali ini adikmu lah yang membuat kesalahan, jadi kamu harus membantunya."

Ayah Ye meletakkan cangkir teh di tangannya, menatap mata Ye Fei, dan berbicara dengan sungguh-sungguh, "Dia masih muda, polos dan memiliki kepribadian yang sederhana. Ditipu itu wajar. Kamu harus bekerja lebih keras dan mendapatkan uang investasi itu kembali, tidak peduli berapa banyak. Uang tidak bisa disia-siakan.”

Hari sudah sore, dan sudah mulai gelap. Lampu di dalam rumah belum menyala. Sinar matahari samar-samar menyinari ruang tamu melalui jendela besar yang berdiri dari lantai ke langit-langit, dan jatuh pada pria muda yang duduk di sofa.

Pria muda itu mengenakan setelan hitam sederhana dan sepasang kacamata berbingkai tebal di hidungnya yang mancung. Rambutnya disisir ke belakang, memperlihatkan wajahnya sepenuhnya. Seharusnya setelan itu biasa-biasa saja, tapi itu terlihat begitu bagus saat ia yang memakainya. Fitur wajahnya yang cantik menekan kekasarannya, menunjukkan rasa kemewahan yang mulia.

Ye Yao meliriknya, menekan kecemburuan di hatinya, bergerak ke arahnya dan berkata dengan manja, "Ge*, bantu aku! Bukannya aku tidak mendengarkanmu sebelumnya, tetapi prospek rencana mereka terlalu bagus. Ini bukan salahku, jangan salahkan aku."

.

***[Ge/Gege = Panggilan untuk laki-laki yang lebih tua, digunakan untuk memanggil saudara kandung maupun bukan.]***

.

Ye Fei menundukkan kepalanya dan menatap tangannya tanpa bergerak, tanpa bereaksi.

Ayah Ye mengerutkan kening dan menaikkan volume bicaranya dengan rasa tidak puas. "Ye Fei, apakah kamu mendengarku?"

Suara ini akhirnya membawa Ye Fei, yang tenggelam dalam pikirannya, kembali ke akal sehatnya. Dia perlahan mengangkat kepalanya dalam keadaan linglung. Matanya berkelana selama beberapa detik, dan akhirnya fokus pada ayah Ye.

“Adikmu merasa bahwa itu pasti sulit untuk mengelola perusahaan sendiri, dan ingin berbagi sedikit beban denganmu. Semua orang membuat kesalahan dan aku juga sudah menasehatinya.” ayah Ye mengangkat ponsel dan menyipitkan matanya untuk melihat tanggal. “Hari ini tanggal delapan belas. Selesaikan dalam bulan ini, oke?”

Ruangan itu hening untuk beberapa saat. Tepat ketika ayah Ye tidak bisa menahan diri untuk berbicara lagi, Ye Fei tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang tidak terkait. "Kamu bilang, tanggal berapa ini?"

"Delapan belas."

"Bulan apa?"

Ayah Ye terkejut dan berkata dengan marah, “Bulan berapa?! Ini 18 Mei!”

18 Mei. Akhir musim semi dan awal musim panas.

Tapi dia ingat dengan jelas bahwa itu seharusnya musim dingin. Sehari sebelumnya, ada hujan salju lebat langka yang terjadi sekali dalam satu abad. Semua stasiun televisi menyiarkannya secara bergiliran.

Ye Fei mengalihkan pandangannya dari ponsel kunci sidik jari model lama digenggaman ayah Ye, lalu matanya menyapu bunga lilac yang mekar di luar jendela, dan akhirnya pandangannya jatuh di punggung tangan pucatnya yang tidak memiliki lubang-lubang ataupun memar.

Ye Fei mengambil napas dalam-dalam, dan menahan jantungnya yang serasa ingin melompat. Dia menutup dan membuka matanya, dan akhirnya berdiri perlahan seolah-olah dia telah mengambil keputusan.

[BL] I Just Want to DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang