Satu

322 60 35
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.

Terlihat seorang gadis yang tengah berkacak pinggang dan marah-marah pada dua pria tampan di hadapannya, pria tampan yang bertubuh tinggi tampak sedang meladeni gadis itu, sementara pria tampan bertubuh pendek (di gorok Yoongi :v) dengan kacamata bundar yang bertengger di hidung mancungnya malah asik membaca buku tanpa menghiraukan celotehan sang gadis. Mereka adalah Sohyun, Seokjin dan Yoongi.

"YAK! OPPA! KENAPA HARUS SI KUTU BUSUK INI YANG MENGINAP DI RUMAH KITA!" Teriak Sohyun dengan suara cemprengnya.

"Hei, pelankan suaramu. Tetangga kita bisa terganggu dan marah-marah nanti," ujar Seokjin berusaha menenangkan Adiknya.

"AKU TIDAK PEDULI! AKU BENCI PADANYA! KENAPA OPPA MALAH MENGAJAKNYA MENGINAP?!" Balas Sohyun masih berteriak.

"Dengarkan Oppa Sohyun, adik Oppa yang paling cantik seantero rumah, Oppa mengajak Yoongi menginap di sini karena hanya Yoongilah yang bisa Oppa andalkan. Oppa dan Yoongi akan mengerjakan tugas kuliah bersama malam ini, jadi mohon pengertiannya ya cantik?" Bujuk Seokjin dengan wajah memelasnya.

Yoongi hampir muntah mendengar rayuan Seokjin untuk meluluhkan hati Sohyun.

"Shireo! Suruh si kutu busuk ini angkat kaki dari sini sekarang juga!" Tolak Sohyun melipat kedua tangannya dengan asap yang mengepul dari kedua lubang hidungnya, matanya menatap tajam sosok Yoongi.

Seokjin menyenggol lengan Yoongi dengan sikunya, "Kau dengar, kan? Ayo angkat kaki!"

Yoongi mendengus kesal lalu menutup buku bacaannya, ia kemudian mengangkat satu kakinya dan menatap Sohyun dengan wajah datar khasnya.

"Lihat, dia sudah mengangkat kakinya." Ujar Seokjin menunjuk kaki Yoongi.

"BUKAN ITU MAKSUDKU BODOH!" Teriak Sohyun frustasi.

Seokjin langsung menarik Yoongi dan berlari ke lantai atas, menuju ke kamarnya sebelum kena semprot oleh sang Adik lagi.

"Dasar idiot," bisik Yoongi saat melewati Sohyun.

Sohyun melepas sandal rumahnya dan melemparnya ke arah Yoongi, tapi meleset karena pria itu sudah berlari menjauh.

"Ugh! Ugh! Menyebalkan!" Ujarnya menghentak-hentakkan kakinya di atas anak tangga yang masih ia pijak. "Kenapa harus si kutu busuk, sih?! Kan masih ada Jungkook Oppa, Jimin Oppa, atau Hoseok Oppa! Dasar Kakak durhaka, dia tidak peduli dengan perasaan Adiknya sendiri! Dia itu Kakakku atau bukan, sih?!" Lanjutnya.

"Putri Appa kenapa, sih? Kok marah-marah terus? Suaranya terdengar sampai ke ruang makan, loh." Ujar Woobin yang muncul dari arah ruang makan, berniat mau memeriksa putrinya yang sedang marah-marah tidak jelas.

"Tanyakan saja pada putra Appa!" Balas Sohyun berjalan melewati Ayahnya dengan perasaan dongkolnya.

Woobin menghela napasnya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, hal seperti ini sudah biasa terjadi jika ada Yoongi di rumah.

.
.
.

Yoongi menjatuhkan pantatnya di atas sofa empuk berwarna merah marun yang berada di kamar Seokjin, "Kau gila, ya? Sudah tahu aku dan Adikmu itu seperti tom and jerry, tapi kau selalu mengajakku menginap di sini."

My Nerdy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang