00

714 99 33
                                    

Niki itu ... unik.

Jika diminta untuk mendekskripsikan lelaki jangkung berbahu lebar itu maka belasan paragraf mungkin tidak akan cukup untuk menjelaskan sosok Niki. Hiperbola memang, tapi sungguh, Niki bahkan lebih kompleks dari riddle tersulit yang pernah Ruby pecahkan.

Kompleksnya Niki bukan berorentasi terhadap hal negatif yang mampu membuat orang mengelus dada. Namun lebih pada pola pikir dan sifat Niki yang luar biasa susah ditebak.

Niki bukan lelaki moody, lelaki es, atau bahkan lekaki player yang suka gonta ganti pasangan. Hanya saja ... Niki bisa berubah-ubah setiap saat tergantung cuaca, eh maksudnya tergantung keadaan.

Niki juga bukan lelaki humoris yang mampu menyabet gelar komika akibat candaannya yang menggugah tawa, namun ada kalanya Niki justru mampu mengundang geli dengan jokesnya yang tidak disangka-sangka.

Segala hal yang berhubungan dengan lelaki mixblood itu selalu berhasil membuat Ruby geleng kepala.

Seperti saat ini contohnya.

Ruby heran, dua tahun menyandang gelar sebagai kekasih seorang Nishimura Riki--Niki--nyatanya tidak membuat Ruby sepenuhnya paham betul apa yang lelaki itu pikirkan.

Lihat saja, Ruby bahkan tidak pernah tahu bahwa seorang Niki bisa membuatnya begitu malu akibat tatapan seratus enam puluh dua mahasiswa baru yang sedang mengarah ke arahnya saat ini.

"Yaaah, sudah sold out ternyata."

Celetukan salah seorang senior yang menggenggam microphone di depan sana sontak mendapatkan respon yang beragam dari para senior maupun ratusan mahasiswa lainnya.

"Oke, bawa pacarmu ke depan lalu nyanyikan mars fakultas berdua dengannya, secara lantang." 

Salahkan Niki yang tanpa sengaja melupakan map file--berisi puluhan tugas identifikasi aneka hewan laut milik seluruh mahasiswa baru jurusan oceanography--yang harus dikumpulkan hari ini pada senior.

Bukannya sok menjadi pahlawan, hanya saja Niki yang notabene adalah ketua perwakilan jurusan itu jelas tidak mau jika teman satu angkatan terkena hukuman akibat kecerobohannya.

Namun bukannya menyelesaikan masalah Niki justru menambah masalah baru dengan mengusulkan, "Sebagai gantinya saya akan menyanyikan mars fakultas dengan pacar saya, Kak." Dan di sinilah dia berdiri sekarang, di hadapan ratusan maba dari berbagai jurusan--dalam fakultas yang sama.

"Yakin dia pacarmu? Coba diulang biar satu aula tahu."

Salah seorang senior dengan rambut pirang kembali memancing saat melihat Niki yang ragu untuk menjemput Ruby di tempat, dan Ruby yang justru bersembunyi di belakang tubuh kawannya--kebetulan tubuh itu besar dan mampu menyembunyikan si mungil Ruby.

"Saya Nishimura Riki dari jurusan oceanography, memiliki pacar bernama Ruby Lee dari jurusan life science education angkatan 2022, Kak."

Lalu sedetik kemudian suasana aula kembali ricuh. Bukan tanpa sebab. Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi maba dilakukan. Total mereka sudah menghabiskan tiga hari melalui serangkaian kegiatan orientasi bersama--yang nantinya akan dilanjutkan tiga hari pembekalan pada jurusan masing-masing.

Dan selama itu pula Niki sudah banyak merebut atensi seluruh mahasiswa baru di sana. Dia bahkan berhasil masuk ke dalam incaran list duta departemen akibat banyaknya request dari senior wanita yang sedang mengincar junior-junior gemas.

"Memang serasi, sih."

Beberapa komentar dapat Niki tangkap saat ia melangkah membelah kerumunan mahasiswa yang sedang duduk bersila--berkumpul membentuk barisan rapih sesuai jurusan masing-masing di tengah aula.

Semua masih sibuk berbisik hingga Niki berhenti tepat di depan sosok mungil yang masih menunduk malu.

"Pacarnya Niki, ikut yuk."

Niki sadar tidak sih bahwa apa yang barusan ia lakukan justru membuat pipi Ruby semakin memerah dan pekikan gemas kembali terdengar di sekitar mereka?

"Niki!"

Ruby mencubit kecil lengan Niki yang justru dihadiahi kekehan kecil di sana. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan raut Ruby yang tampak panik, lelaki bermata tajam itu malah terlihat baik-baik saja dan cenderung bahagia.

"Pulang nanti aku traktir buku fiksi keluaran terbaru."

Sebenarnya bukan bisikan iming-iming itu yang membuat Ruby akhirnya menerima juluran tangan Niki dan mengekori sang pacar untuk kembali ke depan. Namun bisik-bisik dan juga tatapan sekitar yang membuat Ruby risih bukan main.

"Kalaupun dua-duanya jadi pasangan duta fakultas tahun ini aku tidak keberatan sama sekali."

Masih sama. Topik maba dan para senior di sana masih mengelukan fisik Ruby yang nyatanya tak kalah menawan dari sang pangeran--Niki. Agaknya paras rupawan Ruby cukup membungkam para wanita yang sudah berprasangka buruk pada sosok kekasih Niki yang belum terungkap sebelumnya.

Kurang lebih kalimat seperti, 'Memangnya secantik apa sih?' menjadi, 'Astaga cantik sekali'.

Niki tersenyum bangga. Genggamannya tak lepas dari jemari lentik Ruby yang terasa pas di sana. Niki terus berjalan dengan dagu yang diangkat, sedikit meminta Ruby untuk tidak menyembunyikan cantiknya di balik rambut hitam panjangnya. Perlahan tapi pasti Ruby mendongak dan tidak ia temukan tatapan benci atau mengintimidasi di sana.

Ruby merasa lega.

"Siap?"

Bisikan itu Niki sematkan sebelum keduanya mulai menyanyikan mars fakultas yang hanya tiga bait--masih dengan Niki yang menggenggam tangan Ruby di balik tubuh si jangkung.

Sesaat setelah mars selesai dinyanyikan sang dominan bersuara, "Maaf ya udah bikin kamu panik."

Ada sedikit jeda lalu Niki kembali berbisik, "Tapi nggak papa, satu aula jadi tahu kalau kamu pacar aku."

Well, Niki memang unik dan susah ditebak. Namun itulah yang membuat Ruby berkali-kali jatuh dalam pesonanya.

Nishimura Riki dengan segala kejutan yang mampu menggelitik perutnya tanpa henti.

Ya ...,

Niki milik Ruby dan Ruby milik Niki.

TBC

Catatan: Hai! Salam kenal! Aku penasaran, adakah yang membaca cerita ini? 😅 Anemone sengaja aku buat baku namun santai, nggak berat tapi nggak terlalu ringan juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Catatan: Hai! Salam kenal! Aku penasaran, adakah yang membaca cerita ini? 😅 Anemone sengaja aku buat baku namun santai, nggak berat tapi nggak terlalu ringan juga. Konflik? Tentu ada, biar semakin bernyawa, hehe.

Aku nggak berekspektasi banyak. Tapi aku akan sangat menghargai siapapun itu yang sudah meluangkan waktu dan memberikan apresiasi buat book ini ✨

Kemungkinan aku akan update saat waktu aku senggang. Itu dulu, semoga kalian suka dan sampai jumpa di bagian berikutnya ya. Have a g'day!

Laila,
20 Februari, 2022

Anemone [Ni-Ki]Where stories live. Discover now