Bab 1 Telepon Misterius

0 0 0
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 8.00 pagi. Terik matahari memasuki ruangan melalui jendela kaca, yang sudah tak tutup gorden lagi. Seorang lelaki paruh baya sedang berkutat dengan berbagai berkas-berkas yang ada di meja kerjanya. Tak mau membuang waktu, lelaki itu membaca dan menandatangani berkas-berkas tersebut. Di saat yang sama, dering ponsel terdengar dari ponselnya yang terletak tak jauh dari tempat dia duduk.

Dengan malas lelaki tersebut melirik ke arah ponsel tersebut. Terlihat sebuah deretan angka yang terpampang rapih memanjang di layar ponsel lelaki perlente itu. Walau usianya sudah menginjak kepala empat. Namun, aura ketampanannya masih mampu untuk menaklukkan wanita-wanita yang melihatnya. 

Dering ponsel terus saja berbunyi membuat konsentrasi kerjanya sedikit terganggu. Namun, rasa enggan untuk mengangkat telepon itu masih bergelayut di benaknya. Bingung, antara penasaran siapa gerangan yang meneleponnya dan malas untuk sampai berurusan dengan orang yang tidak jelas.

Karena merasa terganggu, akhirnya lelaki tersebut pun mengambil ponsel miliknya dengan malas.

"Hallo," suara baritonnya keluar setelah menyeret tombol hijau.

Hening. 

Hanya suara helaan napas saja yang terdengar dari seberang, telepon. Membuat lelaki tersebut melihat kembali layar ponselnya. Memastikan kalau ponselnya masih terhubung dengan sang penelepon. Lalu mengedikkan bahunya. Namun, karena masih penasaran, lelaki tersebut menempelkan kembali ponselnya di telinga. 

"Hallo," ucapnya lagi tegas. Namun suara di sebang masih tetap sama.

Hening. Tak ada balasan dari seberang sana.

"Ah, sial. Pagi-pagi udah mengganggu orang lagi kerja, saja," umpatnya. Lalu memencet tombol merah di ponselnya itu.

Lelaki tersebut pun kembali berkutat dengan aktivitas, semula. Tangannya dengan lincah membolak-balikkan lembaran-lembaran kertas yang ada di depannya. Membaca dan menandatangani kertas-kertas penting yang dikirim oleh sekretarisnya.

Ya, Dialah Arsen Rangga Putra. Seorang pengusaha sukses, pemilik perusahaan minuman berenergi terbesar di kota ini. Produk-produknya pun bervariasi. Bahkan, sudah menembus sampai ke mancanegara. Karena khasiat dan bahan-bahan yang di gunakan, dapat membuat para konsumen merasa fit kembali setelah seharian bekerja. Setelah meminum minuman energi tersebut. 

Kantor cabang perusahaannya itu sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia. Berkat keuletannya dalam bekerja, Arsen dapat mengembangkan usahanya yang ia geluti dari nol bersama sang istri.

Lelaki perlente yang berusia 40 tahun ini mempunyai seorang istri yang cantik. Bernama, Kamila Putri berusia 37 tahun. Dan dikaruniai dua orang anak yang cerdas, sehat dan ceria. Mereka bernama Tito Hendrawan Dipta dan Amelia Shafira Dipta.

Selama ini mereka hidup rukun dan menjadi dambaan setiap pasangan yang melihatnya. Tak sedikit pula yang iri dengan kehidupan dari keluarga kecil Arsen dan Kamila. Arsen merupakan sosok Ayah yang penuh kasih dan bertanggung jawab. Sedangkan Kamila merupakan seorang Ibu yang mampu menjadi madrasah untuk putra-putrinya di rumah. Mereka sangat kompak dan bertanggung jawab dalam membina hubungan keluarganya. Agar menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah. 

Walau Arsen sibuk mengurusi perusahaannya, Dia tidak pernah lalai dalam tugasnya sebagai imam bagi keluarganya. Menurutnya, kunci utama kelanggengan suatu hubungan adalah saling percaya dan menghargai serta menghormati. Tanpa tiga hal itu, keluarga tidak akan meraih sakinah, mawadah, warohmah menuju jannah-Nya.

Terbukti hingga saat ini, di usia pernikahannya yang menginjak 17 tahun. Hubungan suami-istri Arsen dan Kamila tak pernah tertimpa gosip apa pun. Yang dapat membuat retak hubungan rumah tangga mereka. Di samping itu, ajaran agama yang mereka peroleh pun dapat membuat batin mereka menjadi tenang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cinta Masa Lalu (Arsen Dan Kamila)Where stories live. Discover now