Tragedi

124 2 0
                                    

Pak Burhan seorang prajurit TNI. Yang gugur karena harus menyelamatkan teman nya yang hampir saja terkena tembakan. Sebelum beliau wafat pak Burhan berpesan kepada pak Carlos agar beliau menjaga keluarga nya, terutama anak semata wayangnya Tiara.
"Pak Burhan anda pasti kuat, sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit" ucap pak Carlos
"Saya sudah tidak kuat pak, pak Carlos a ,, apa saya boleh me ,, meminta sesuatu terhadap bapak" pak Burhan berbicara sambil terbata karena menahan rasa sakit
"Tentu pak, apa yang pak Burhan mau dari saya." tanya pak Carlos tidak sabar.
"tolong jaga keluarga saya, terutama anak saya Tiara." gumam pak Burhan tidak jelas, namun masih bisa terdengar oleh pak Carlos.
"Baik pak. Saya akan menjaga anak bapak, bila perlu saya akan menikah kan anak bapak dengan putra saya." pekik pak Carlos sambil menggenggam tangan pak Burhan.
"Tapi pak anak sa, ya baru berusia tujuh tahun sedangkan anak bapak sudah remaja." pekik pak Burhan merasa khawatir.
"Tidak masalah pak. Itu semua bisa saya atur, pak Burhan bertahan dulu kita akan menikah kan anak kita di rumah sakit nanti?" gumam pak Carlos
"Pak Burhan sadar pak."
Setibanya di rumah sakit, keluarga pak Burhan dan pak Carlos sudah berkumpul. Dan semua orang setuju jika Tiara dan Biyan menikah.
"Kita harus membalas Budi, pak Burhan karena telah menyelamatkan ku." ucap pak Carlos
"Jika menurut papah itu yang terbaik mama setuju pak, dan kau Biyan harus mau menikah dengan gadis itu." pekik Bu Carlos kepada Biyan.
"Aku setuju saja pah mah, tapi apa itu tidak melanggar hukum. Aku dan anak itu masih sekolah pah, dan lihat umur anak itu masih tujuh tahun, apa dia mengerti soal pernikahan?" tanya Biyan
"Itu bisa kita urus nak, asalkan kau bersedia papa dan mama bisa mengurus nya."

akhirnya Tiara dan Biyan pun. Menikah dengan hanya di saksikan, dengan keluarga mereka saja.
"Saya nikahkan saudara Biyan Candra Wijaya, dengan zahrantiara binti Burhan dengan emas kawin 5 gram di bayar tunai." Ucap pak penghulu
"Saya terima nikah nya zahrantiara. Binti Burhan dengan emas kawin tersebut di bayar tunai." ucap biyan tegas
"Bagaimana para saksi sah?" Tanya penghulu
"Sah" Jawab mereka serempak
"Alhamdulillah" Ucap semua orang
"Terimakasih kasih nak, karna telah menolong papa." pak Carlos sangat terharu dengan apa yang Biyan lakukan untuk nya.
"Iya pah, tapi bagaimana pak dengan kehidupan kami?" Tanya Biyan penasaran.
"Kamu tenang saja nak. Selama umur Tiara kurang dari delapan belas tahun kalian tidak boleh tinggal bersama. dan soal pernikahan kalian, kami semua sudah merahasiakan nya agar kalian berdua bisa melanjutkan pendidikan sekolah." terang pak Carlos yang mendapat anggukan dari Biyan.

Di lain sisi Tiara yang tidak mengerti apa-apa soal pernikahan. Bersikap biasa saja, walaupun mereka sudah menikah tapi mereka akan hidup terpisah sampai umur Tiara delapan belas tahun. Pak Burhan yang mendengar jika anak semata wayangnya sudah menikah. Dengan anak sahabat nya itu merasa lega dan mendadak kritis.
"Pak anak kita sudah menikah pak, hiks hiks hiks. Bapak cepat sadar pak jangan tinggalkan ibu dan Tiara pak." Tangisan Bu Lidya di samping pak Burhan.
"Ibu bapak kenapa bu, kenapa bapak tidak bangun bu?" Tanya Tiara polos
disaat itu juga pak Burhan kejang-dan kritis.
"Ibu bapak kenapa bu hiks hiks hiks." Tiara menangis Karna tak tega melihat sang ayah.
"Kamu di sini dulu ya, ibu panggil dokter dulu." Bu Lidya langsung berlari keluar untuk memanggil dokter.
"Dokter, dokter?" pekik Bu Lidya histeris.
"Ada apa bu Lidya?" Tanya keluarga pak Carlos.
"Suami saya kejang-kejang pak, tolong panggilkan dokter pak" ucap Bu Lidya sambil menangis.
"Baik saya akan segera panggilkan dokter, sebaik nya ibu tunggu di dalam saja." ucap pak Carlos kepada Bu Lidya.

Setelah dokter datang dan memeriksa pak Burhan. Ternyata pak Burhan sudah meninggal beberapa menit yang lalu.
"Bagaimana dok keadaan suami saya?" tanya Bu Lidya sambil menangis.
"Dengan berat hati kami katakan ,, jika suami ibu sudah meninggal." ucap Dokter lirih.
"Apa. Bapak" tangis Bu Lidya pecah di dekat jasad pak Burhan.
"Yang sabar ya bu, pak Burhan orang baik semoga beliau Khusnul khatimah." ucap Bu Carlos memberi semangat kepada besan baru nya itu.
Biyan yang tidak tega melihat istri kecil nya itu menangis. Langsung memeluk dan memberikan nya es krim dan coklat agar Tiara berhenti menangis.
"Sudah jangan menangis lagi. Tiara anak yang kuat, ini Kaka punya es krim dan coklat apa Tiara mau?" ucap Biyan sambil memberikannya.
"Tiara mau kak" jawab Tiara cepat.
"Kalau begitu, Tiara jangan menangis lagi ok." gumam Biyan sambil mengelus rambut Tiara.
"Iya Tiara tidak akan menangis lagi kak." gumam Tiara tersenyum sambil memegang es krim.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 06, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Secret WeddingWhere stories live. Discover now