01

20.1K 817 77
                                    








Seorang lelaki tampan baru saja sadar dari koma nya, bau obat obatan mulai menyerang penciuman nya dan perlahan-lahan ia membuka matanya.

Seseorang yang menyadari pergerakan dari lelaki itu segera memanggil dokter dan kedua mertua dan suaminya.

" Astaga sipit kau sudah sadar!!!, ya Tuhan terimakasih, tunggu sebentar aku akan memanggil dokter terlebih dahulu " Iya orang itu adalah haechan

Dan orang yang baru sadar dari komanya itu adalah Jeno, haechan berlari keluar dengan cepat sementara itu Jeno masih menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya lampu yang menerpa penglihatannya.

Tak lama kemudian dokter dan keluarganya datang menghampiri nya, taeyong sangat bersyukur akhirnya putra bungsunya tersadar dari koma nya setelah delapan bulan ia terbaring akibat kecelakaan yang menimpa nya. 

Dokter memeriksa keadaan Jeno terselip senyuman di bibir tipis sang dokter.

" Syukurlah keadaan tuan Jeno sudah sangat membaik, dia berhasil melewati masa komanya " Dokter oh tersenyum pada keluarga jung lalu pamit meninggalkan ruangan VIP tempat Jeno di rawat.

Keluarga jung sungguh sangat bersyukur, taeyong sampai menangis terharu akhirnya penantian nya telah tiba.

" Ya Tuhan hiks akhirnya putra ku sadar juga " Isak taeyong

" Mom dimana jaemin dan putra ku? " Tanya nya dengan suara lemah, taeyong mengernyit

" M maksud mu? " Tanya taeyong dengan bingung, begitu juga dengan keluarga jung yang lainnya

" I iya istri dan putra ku, dan juga menantu ku chenle, bukan kah chenle sedang mengandung calon cucu ku? " Taeyong dan yang lainnya semakin di buat bingung

" Eh sipit enak saja kau bilang putra ku mengandung benih putra mu, hei putra ku masih berumur lima belas tahun, ingat kau itu baru sadar jangan sampai aku membuat mu koma kembali " Kesal haechan

Jeno memandang terkejut haechan, apa katanya, chenle masih berusia lima belas tahun?, bukanya chenle berusia dua puluh lima tahun dan sekarang sedang mengandung calon cucu nya, apa jangan jangan Jeno hanya bermimpi.

Taeyong paham dengan raut wajah terkejut putra nya, dengan penuh kasih sayang taeyong mengelus lembut rambut hitam legam putranya, ia dapat melihat mata putra nya yang berkaca-kaca dan raut kesedihan di wajah pucat sang putra .

" J jadi aku hanya bermimpi, dan jaemin yang memaafkan ku dan kembali pada ku hanya mimpi semata? " Gumamnya dengan kecewa

" Ternyata kau  bermimpi indah, pantas saja kau betah memejamkan mata mu selama delapan bulan, ternyata kecelakaan itu membawa mu ke dunia mimpi yang sangat indah " Ucap taeyong, jeno terkejut

" K kecelakaan? " Tanya jeno, taeyong mengangguk

" Iya "



Flashback

Ingatkah kalian pertemuan tidak sengaja antara Jeno dan jaemin di perusahaan park crop.

Di situ Jeno tampak mengejar jaemin yang berlari membawa anak remaja yang dia yakini sebagai putra nya.

Jeno terus mengejar jaemin tapi terlambat jaemin sudah lebih dulu memasuki mobil taksi bersama anak remaja itu, Jeno tidak tinggal diam ia dengan cepat berlari ke arah mobilnya dan dengan cepat masuk ke sana lalu mengejar taksi yang membawa jaemin.

Jaehyun yang khawatir melihat putra nya mengendarai mobilnya dengan urakan segera menyusul sungguh ia benar-benar mengkhawatirkan keselamatan Jeno.

Jeno sepertinya kehilangan jejak jaemin dengan prustasi marah dan kecewa Jeno menancapkan gas nya sehingga mobil nya melaju dengan cepat dan di atas kecepatan maksimal.

Jeno terlihat sangat prustasi terbukti dengan rambut yang acak acakan mata yang sembap dan pikiran yang berkecamuk.

Dan tanpa sadar Jeno melawan arus hingga mobilnya menghantam sebuah trak besar sehingga membuat mobilnya terpental dan terguling sejauh dua kilo meter, mobil Jeno benar-benar hancur Jeno juga sudah bersimbah darah.

Jaehyun yang melihat kecelakaan mobil putra nya tepat di depan matanya seperti hilang nyawa dan jantungnya melompat keluar dari tempat nya, dengan segera jaehyun berlari ke arah putra nya dan menelepon ambulan.

Flashback end

Jeno tersenyum kecut mendengar cerita mommy nya, mengapa ia tidak mati saja jujur saja dia benar-benar lelah hidup dalam penyesalan.


Sedangkan di tempat lain, jaemin benar-benar sibuk dengan kue kue pesanan dari pelanggan nya.

" Buna " Panggil jisung

" Iya sayang ada apa hmm? " Tanya nya dengan tangan dan mata fokus ke arah kue kue buatannya.

" Aku akan kerumah sakit bersama haruto "

Jaemin menghentikan aktifitas nya lalu fokus ke arah putra nya, jaemin menatap khawatir putra nya.

" K kerumah sakit?, a apa kau sakit " Tanya nya dengan panik

" Aish jisung tidak sakit, tapi jisung ke sana ingin menjenguk teman jisung yang sedang sakit " Jelas jisung, jaemin menghembuskan nafasnya dengan lega

" Hufffh syukurlah buna fikir kau yang sakit, kalau begitu berhati-hati lah dan ingat kau jangan pulang malam, atau ku adukan kau kepada nenek mu " Ancam jaemin

" Iya iya buna ku sayang, kalau begitu jisung pergi dulu papai buna " Jisung berlari keluarga

Jaemin menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan pekerjaannya, jisung juga sudah keluar dan menemui haruto yang sudah menunggu di rumah kecilnya.

" Ayo ruto, kasihan junkyu tidak ada temannya, di Sana dia pasti sangat kesepian " Tutur jisung

" Kau benar, pasti si cerewet itu sedang kesepian siapa suruh dia sakit " Kesal haruto

Jisung hanya terkekeh lalu mereka berdua beranjak dari tempat mereka dan menuju rumah sakit tempat junkyu di rawat.

Sesampainya di sana mereka mulai menyusuri lorong rumah sakit dan kebetulan tempat junkyu di rawat itu ada di ruangan VIP, saat mereka sudah dekat dengan kamar rawat junkyu tiba-tiba saja jisung merasa ingin ke kamar kecil.

" Eh ruto " Haruto menghentikan langkah nya

" Iya ada apa sung? " Tanya bingung haruto

" Kau duluan saja aku ingin ke kamar mandi sebentar " Haruto memutar bola matanya dgn malas

" Baiklah aku duluan, cepatlah aku tidak mau berdua dengan manusia cerewet itu " Jisung terkekeh

" Bilang saja kau ingin berdua dengan nya " Berlari meninggalkan haruto

Haruto melotot mendengar ucapan jisung tapi dia tidak mau ambil pusing dia kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Sedangkan jisung baru saja keluar dari toilet ia menghembus nafasnya dengan lega, jisung kembali melanjutkan perjalanannya namun saat dia sampai di tujuan nya ia bingung harus memasuki ruangan yang mana?, kira kira ruangan junkyu ada di sebelah kiri atau kanan jisung benar-benar bingung.

" Aish ruangan junkyu ada di sebelah mana ya, kiri atau kanan? Aku juga mengapa aku tidak tanya haruto tadi, aish, mungkin di sebelah kanan " Pikir nya

Dengan mantap jisung membuka pintu ruangan yang ada di sebelah kanan, sebelum tubuhnya benar-benar masuk ia menyembulkan kepalanya terlebih dahulu, jisung mengernyit saat mendapati laki-laki dewasa yang sedang terduduk di bangsalnya dengan posisi membelakangi diri nya.

Jisung memberanikan dirinya untuk masuk ke dalam tanpa ragu ia memanggil orang itu.

" Junkyu apa itu kau "





Tbc

Maaf 2  ( nomin  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang