Sequence 1

952 82 3
                                    

Seola melemparkan tasnya di atas kasur dan langsung rebahan di apartemen super mungil sewaannya. Menatap langit-langit apartemen sambil pikirannya kemana-mana.

'Aiissshhhh...' umpatnya ketika ada suara telepon mengagetkannya. Dari Sojung aka Exy, sahabatnya.

'Yaaa Sojungaaaah... Udah tau jam 12 malem, masih aja nelpon... Ada apaan?'

'Lah, kan jam 12 masih sore buat kamu... Anak-anak idol itu pasti baru kelar dan kamu ngejar bus atau kereta terakhir ke apartement, tiap hari kan gitu... hehehe...' di ujung sana Exy hafal benar kebiasaan sahabatnya ini.

'Kalo gada apa-apa aku tutup nih, besok jam 5 aku udah harus jalan lagi nemenin mereka ke music bank...' suara Seola terdengar lelah.

'Aku mau ngabarin sesuatu, tapi kayaknya besok aja deh langsung dari manager... Aku gak tega ngomongingnnya sekarang... Byeee...'

'Yaaaaaa...' teriak Seola namun sia-sia. Semlehe emang Exy, udah nelepon malem-malem, gak jadi ngasi kabar, malah bikin Seola penasaran dan gak bisa tidur aja.

Seola kemudian mengingat-ingat kehidupannya.

Ia dulu adalah orang berada, ayahnya pengusaha tekstil di Jeonju. Ibunya sudah meninggal karena komplikasi saat Ia berumur 5 tahun, dan Seola adalah anak tunggal.

Lulus kuliah, Seola membantu ayahnya meneruskan usaha, hingga suatu malam mengubah seluruh hidupnya. Ayahnya terkena serangan jantung dan meninggal. Lawyer ayahnya datang dan menyerahkan surat-surat penting yang alih-alih wasiat, ternyata surat utang yang harus ia bayarkan.

Dikejar-kejar banyak orang dan puluhan telepon tak dikenal tiap hari, Seola memutuskan menjual Toko dan Rumahnya di Jeonju. Menyisakan sekitar 50 juta won sisa utang, Seola akhirnya pindah ke Seoul dan berusaha memulai segalanya dari nol sambil mencicil hutang ayahnya.

Terbiasa dimanja, Seola jadi sulit diterima kerja di kantor, hingga suatu hari Ia menghubungi sahabat lamanya, Exy yang bekerja di salah satu agency artis ternama sebagai asisten produser.

Dengan bantuan ordal, Seola akhirnya dipekerjakan sebagai salah satu asisten pribadi idol-idol yang baru debut. Ia harus menyiapkan segala keperluan mereka, dan segala yang diperintahkan manager juga. Dengan gaji pas-pasan untuk bayar sewa apartemen dan mencicil hutang, Ia nyaris tak menyisakan uang lagi untuk ditabung, buat makan aja sering nebeng di kantin kantor karena gratis.

Meski hidupnya berubah drastis, Seola memutuskan tak ingin menyerah. Apalagi... Di Seoul lebih terbuka pikiran orang-orangnya untuk seseorang seperti Seola. Ya, di Seoul banyak perempuan cantik dan secara terbuka juga menyukai perempuan. 

Seola tersenyum sebentar memikirkan hal ini, sebelum akhirnya ketiduran karena kelelahan.

___

'Unnie, tadi dicari manager Oppa...' kata Yujin kepada Seola yang hampir tertidur sambil duduk menunggu anak-anak idolnya selesai latihan.

'Hah? Oh... Okay... Gomawo Yujinah...' Seola bangkit berjalan ke arah ruangan para manager artist, namun mampir kamar mandi dulu cuci muka.

'Annyeonghaseo...' Seola membuka pintu ruangan manager dan menemukan manager Oppa sendirian disitu. Ia membawa sebuah surat di tangannya.

'Ah, Seola shi... Ada hal penting yang harus aku omongin...' Seola duduk di hadapan manager Oppa, hatinya dagdigdug takut dia bikin kesalahan apa lagi dan jangan sampe dipecat amit-amit.

'Aku denger soal kesulitan keuanganmu dari Sojung... Dan aku coba bantuin, untuk naikin gaji kamu...' kata manager Oppa. Seola agak kaget, antara pengen jitak Exy yang cerita-cerita tapi bersyukur juga kalo ternyata bisa naik gaji, paling gak dia bisa lebih nafas lah.

'Tapi, kerjaan jadi asisten idol itu ya mentok gajinya segini... Ada tawaran, jadi asisten pribadi actress karena asisten pribadinya mengundurkan diri, gajinya dua kali lipat...' kata Manager Oppa.

'Huwaaa...' mata Seola ijo denger gaji dua kali lipat, udah kebayang dia bisa makan enak, minum beer, naik taksi kalo kemaleman pulang.

'Asisten siapa Oppa?' tanya Seola yang masih diawang-awang ngebayangin duit.

'Bona' jawab manager Oppa.

'Bo..Bbo.. Bona?' Seola langsung tergagap. Bona adalah actress yang sedang naik daun, apalagi dia sekarang sedang berpacaran dengan Kihyun, seorang anggota idol boygroup, makin naiklah namanya. Namun, di gedung ini, sudah terkenal pula bagaimana Bona dicap sebagai The Ice Princess, karena sangat kaku dan dingin, serta jarang tersenyum. Asistennya sudah berganti-ganti karena tak tahan dengannya, makanya jabatan itu sangat horor di company ini.

'Aku tau kamu kaget... Makanya, aku kasi kamu kesempatan berpikir. Kalo tetap di bawahku, aku takut gajimu gak akan pernah bisa naik, tapi kalo mau dua kali lipat ya harus hadepin tantangan putri itu...' kata manager Oppa.

Seola menutup pintu ruangan manager dengan kertas tawaran di tangannya. Exy sudah menunggu disana.

'Jadi gimana??? Ini yang semalem aku mau bilang, tapi mendingan kamu tau sendiri...' cecar Exy.

'Mending miskin kali ya, daripada harus jadi asisten pribadi Bona... Atau mending cari kerjaan lain?' Seola tampak pasrah.

'Aigoooo... Aku tau keputusanmu pasti gini... Dalam 3 bulan aja udah 3 asisten dia ganti... Apalagi kamu kan ceroboh, suka jatohin barang, suka hah heh hoh...' Exy bukannya mendukung malah nyungsepin temennya.

Malam itu, Seola sampai apartemennya sekitar jam 2 pagi karena anak-anak idolnya tadi ada tapping hingga jam 1.

Ia terpaksa naik taksi seharga uang makannya 3 hari. Ia kemudian melihat dirinya sendiri di kaca kamar mandinya, lalu pandanganya menyapu seluruh area apartemen mini nya.

'Eomma, Appa... Aku akan kuat dan nggak akan menyerah... Kehilangan kalian adalah hal terburuk dalam hidup, gak akan ada yang lebih buruk lagi kan?' satu dua tetes airmata Seola membasahi pipi.

___

'Are you sure? No way back...' kata manager Oppa melihat Seola menyerahkan penawaran yang ditandatangani.

'Iya... Tapi beneran kan gajinya dua kali lipat?' tanya Seola memastikan.

'Baru gaji bersih. Kamu juga akan dapet tunjangan apartement yang dekat dengan apartemen Bona, plus uang transport dan uang makan harian, jadi bisa 2,5 kali lipat bahkan...' kata manager Oppa.

Seola menghela nafas lega... Paling tidak dia pernah menikmati gaji dan tunjangan itu dulu sebelum nyerah nantinya.

'Kamu bisa mulai kerja besok, kalian akan ketemu di apartemen Bona. Ini nomor manager Bona...' 

'Besok bangeeet?' Seola belum siap menerima kehidupan barunya.

'Iya... Karena, sebenernya, kepindahanmu dan penawaran ini pun langsung dari Bona datangnya...'

'Langsung dari Bona???' Seola bingung.

'Katanya Bona sering liat kamu di kantor, dan gimana kamu sabar ngadepin anak-anak, jadi dia merasa kamu cocok jadi asisten dia...'

Seola makin tak paham. Bagaimana mungkin, seorang Kim Bona, actress papan atas, The Ice Princess, memperhatikan dia?

___


Welome di cerita baru SeolBbo, lemesin guys <3


The Ice PrincessOnde histórias criam vida. Descubra agora