[1]

2 0 0
                                    

Ririn lagi asik nyantai di sofa, posisi badannya yang kebalik, membuat orang yang liat pasti geleng geleng kepala. Contohnya aja kayak Bunda Ayu, bundanya Ririn.

"Kamu itu Rin, libur gini harusnya kamu manfaatin dengan baik, bukannya males malesan kek gini. " Komentar Bunda Ayu ketika melihat Ririn yang sibuk dengan handphonenya.

"Apasih bun? Ini aku lagi manfaatin libur ku dengan baik lho! Aku lagi istirahat, biar pas masuk sekolah nanti tenagaku banyak, jadinya gak capek. " Balas Ririn dengan tidak sopannya.

Terdengar helaan napas dari Bunda Ayu.

"Ada ada aja kamu. Mending kamu keliling kerumah tetangga, gih. Bilang sama Tante Rei, Mitsuki sama Inko kalau Bunda ngajak bikin kue hari minggu pagi. " Perintah Bunda.

"Kenapa gak chat aja sih bun? " Balas Ririn yang enggan meninggalkan kegiatannya.

"Hush! Udah, pergi sana." Bunda memperlihatkan gestur mengusir.

Ririn dengan lesunya berjalan ke rumah tetangga-tetangganya yang punya anak super ganteng itu. Rumah tetangga yang mau diundang nya ini berada di RT. 13, pemudanya pada ganteng-ganteng. Eits, tapi RT. 01 juga gak kalah, udah ganteng, atletis lagi, beuh.

Oke, kita lupakan sejenak topik tadi, kembali pada Ririn yang berdiri di depan pintu rumah Tante Mitsuki dengan muka lesunya.

Ririn mulai mengangkat tangannya, hendak mengetuk pintu.

"Assalamu'alaikum."

Sesaat terdengar seruan dari dalam rumah.

"Wa'alaikumussalam."

Pintu terbuka, menampakkan pria paruh baya yang diyakini Ririn sebagai suami dari Tante Mitsuki.

"Siang, Om. Tante Mitsuki nya ada? "

"Maaf ya Nak Ririn, Tante Mitsuki nya lagi keluar. Ada apa, ya? "

"Oh, gini om, saya mau nyampein pesan dari bunda, bunda mau ngajak Tante Mitsuki bikin kue bareng di rumah hari Minggu pagi. "

"Gitu, nanti biar Om sampaikan, ya."

"Iya Om, saya pamit dulu, assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam."

Ririn berlalu menjauh dari kediaman Tante Mitsuki. Menuju rumah Tante Inko yang berada tak jauh dari rumah Tante Mitsuki.

Seperti tadi, Ririn mengetuk pintu dan mengucap salam.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Pintu terbuka lagi, menampakkan  pemuda brokoli dengan senyum manisnya.

"Izuku, tante Inko ada, gak? "

"Bunda lagi tidur, kayaknya kecapean. Kenapa Rin? "

"Oh, Bunda gue ngundang Tante Inko buat bikin kue di rumah hari Minggu pagi. "

"Gitu ya, nanti aku sampaikan ke Bunda ya, Rin."

"Yaudah kalo gitu, gue pamit dulu. " Ririn balik badan, hendak pergi.

"Eh, gak mau mampir dulu? "

"Gak dulu deh, kapan-kapan aja. Gue mau cepet-cepet rebahan lagi. Dah, assalamu'alaikum. " Ririn sedikit menoleh dan melambaikan tangan.

"Iya, Wa'alaikumussalam. " Izuku menjawab salam sambil membalas lambaian tangan Ririn.

Izuku menatap kepergian Ririn dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.

Tibalah Ririn di rumah terakhir, rumah Tante Rei.

Baru ingin mengetuk pintu, pintunya malah terbuka duluan. Memperlihatkan seorang pemuda berusia kisaran 22 tahun berdiri diambang pintu.

TETANGGA [BNHA X OC X HAIKYUU!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang