Dari alim jadi binal

128K 132 1
                                    

Perkenalkan namaku Syarif, aku pria baru menikah sekitar 3 bulan, umurku 23 tahun. Aku bekerja sebagai staf di salah satu konsultan perpajakan. Istri ku bernama Rosmalina berumur 20 tahun, bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan marketing. Setelah menikah kami memutuskan tinggal di rumah mertua ane di salah satu kota di Jawa tengah. Rumah mertua di huni oleh kami berempat, sebenernya istri ku mempunyai 1 kakak tiri, namun mereka pindah ikut suami nya, ayah mertuaku bernama Sudarsono, beliau berumur 67 tahun. Sedangkan ibu mertuaku bernama Sumiati, beliau berumur 42 tahun, menikah dengan bapak mertuaku yang berstatus duda di tinggal mati dan membawa 1 anak, sedangkan istriku anak asli ibu mertuaku. Ibu Sumiati tergolong ibu-ibu konservatif yang taat dalam beragama, meskipun begitu dia memiliki body yang aduhai, dengan payudara yg besar, dan pantat yg semok, namun perut yg tidak begitu buncit, ditambah wajah yg ayu khas Jawa. Dalam keseharian nya, ibu mertuaku selalu berpakaian tertutup dan sopan, meski di rumah. Seperti biasa, setiap pengantin baru pasti ingin melakukan hal-hal baru dalam urusan ranjang, aku yg mantan pemuda urakan nan doyan ngebokep memiliki fantasi yg aneh-aneh, istri ku yg sedikit kuper agak kaku jika di atas ranjang, dan selalu khawatir apabila aku ingin menerapkan gaya-gaya dan foreplay ala di film xxx. Karena hal tersebut aku coba memberi obat perangsang berbotol biru agar istri ku dapat sedikit liar di ranjang, namun hal tersebut justru membawa ku pada pengalaman dan ide-ide jahat seperti film dan hentai yg pernah aku lihat. Pada saat makan malam bersama keluarga istriku, istriku meminta tolong untuk diambilkan air putih, aku iseng memasukkan obat perangsang cair ke dalam minuman istri ku, namun ketika aku hendak memberikan air putih yg sudah di tetesi obat tersebut, ibu mertuaku tersedak dan langsung mengambil gelas yg aku pegang, dalam seketika air putih tersebut habis di minumnya. Aku pun mencoba lempeng-lempeng saja, pura-pura tidak terjadi apa-apa. Setelah selesai makan, tiba-tiba ibu mertuaku terlihat kepanasan dan berkeringat, dia langsung ke kamar dan langsung menarik lengan ayah aku. Istriku keheranan dan aku pura-pura tidak tahu apa-apa. Setelah itu aku dan istriku masuk ke kamar untuk melampiaskan hasrat cinta kami, lebih tepatnya melampiaskan kebutuhan biologis ku, seperti yang sudah-sudah istriku banyak ketakutan dan serba ogah, membuat ku tidak benar-benar menikmati dan tidak puas, istri orgasme dan langsung tidur, tidak mau bertanggung jawab atas kekentangan yg aku alami. Dengan perasaan kesal aku ke toilet hendak buang air kecil sambil membersihkan cairan lengket hasil dari orgasme istriku, saat melewati kamar mertuaku aku mendengar ibu mertuaku ngomel-ngomel karena bapak mertuaku ketiduran setelah dia meraih kenikmatan, dalam hatiku aku berkata " bapak sama anak sama saja". Ketika di dalam kamar mandi aku lupa mengunci pintu, ketika aku sedang membersihkan penis panjang ku, tiba-tiba ibu mertuaku membuka pintu kamar mandi, kami pun kaget, dan kulihat ibu mertuaku melongo melihat penis ku yg sedang ku kocok dengan sabun. Aku pun berinisiatif meminta maaf dan ibu mertuaku ku menyelonong lari ke kamarnya. Keesokan harinya, akupuntun bersikap biasa saja di depan ibu mertuaku, namun ibu mertuaku sedikit canggung dan selalu memperhatikan selangkangan ku, memang setiap pagi aku selalu memakai celana boxer ketika keluar kamar istri ku, sehingga tonjolan selangkangan ku sedikit kelihatan. Melihat hal tersebut timbullah ide nakal, aku ingin buat ibu mertuaku menjadi binal dan liar. Setelah mandi aku iseng memasukkan cairan perangsang ke dalam gelas teh manis ibu mertuaku, aku sarapan dan mengantarkan istriku ke kantor nya, dan balik lagi ke rumah kebetulan bekerja di konsultan membuatku bebas bekerja jam berapapun dan dimanapun tergantung dengan permintaan klien. Ketika aku balik ke rumah ku lihat bapak mertuaku sudah pergi ke sawah, tinggal lah aku berdua dengan ibu mertuaku ku, ibu mertuaku tampak berkeringat dan resah, aku sengaja membuka celana training ku dan menyisakan celana boxer saja, sambil menggaruk selangkangan di depan ibu mertuaku. Ibu mertuaku tampak memerah mukanya dan tanpa dia sadari dia meremas payudaranya, lalu akupun iseng bertanya Aku: ibu kenapa? Sedang tidak enak badan? Ibu :entah lah nak, badan ibu terasa panas dan dada ibu terasa bergetar Aku: coba saya pegang dadanya Bu (sambil sedikit meremas payudaranya) ibu: ahhhkkkk naakkkk, kok geli? aku: geli tapi enak ya Bu? (Sambil terus meremas toketnya dari luar) ibu: akkhhh nakkkk... Cukup kemudian aku mendekati wajahku ke ibu lalu mengecup nya, ibu mertuaku hanya diam saja, kemudian aku melumat bibirnya, ibu mertuaku justru membalasnya dan akupun memeluk nya sambil memasukkan lidahku ke mulutnya, kami berciuman liar dan saling berbelit lidah sampai bertukar lidah, akupun meremas pantatnya dan meremas terus payudara ibu mertuaku dari luar baju gamisnya. Kemudian aku berbisik aku: tubuh ibu sangat bagus, payudara ibu besar dan padat, pantat ibu semok, tapi sayang aset bagus ini harus d sembunyikan di balik baju yg membosankan ini. Coba ibu pamer kan keindahan ini, pasti banyak pria yg memuja keindahan tubuh ini. Apakah ibu tidak senang jika semua pria mengagumi keindahan yg dimiliki ibu? ibu: akhhh nakkk, iyaa ibu mau, ibu senang jika semua pria mengagumi tubuh milik ibu, ibu harus bagaimana nak? (Sambil terus memelukku erat dan menciumi ku) aku: mulai sekarang ibu jangan lagi pakai gamis, ibu pakai kemeja ketat dan celana ketat, kalau pakai jilbab jangan sampai menutupi dada ibu, jika di rumah ibu cukup pakai daster pendek ketat atau kaos dan celana pendek, mengerti Bu? ibu: iyaa nakkk akhhhh ibu paham, mulai sekarang ibu pakai baju yg memamerkan tubuh ibu kemudian aku melepaskan ciuman dan jalan masuk ke kamar, akupun ganti baju dan pergi meninggalkan ibu mertuaku dalam keadaan kentang. Saat hendak keluar rumah, ibu mertuaku menarik tangan ku dan memeluk ku sambil menyodorkan mulutnya ke muka ku, kemudian akupun mendorong nya dan berkata. aku: maaf Bu, untuk saat ini saya tidak berminat dengan wanita tua bergamis dan bau, mungkin jika ibu berdandan dan memakai pakaian ketat serta wangi, saya sedikit berminat dengan ibu. ibu: nakkk jangan pergi dulu, ibu janji akan berpenampilan lebih terbuka dan memamerkan tubuh ibu. aku: kita lihat saja... kemudian akupun pergi ke rumah temanku, meninggalkan ibu mertuaku dalam keadaan kentang. ketika sore hari menjelang, akupun pulang ke rumah, sambil menunggu untuk menjemput istri ku dari kantor, ketika aku mengetuk pintu, aku kaget ibu mertuaku berubah total, dia memakai kemeja ketat berwarna pink dan celana jeans, di balut kerudung biru Dongker yang di lilitkan sebatas leher, mirip dengan jilboobs kekinian, ibu mertuaku tampak berdandan memakai gincu dan bedak tipis di wajahnya, sambil tersenyum dia berkata. ibu: sudah pulang nak? Gimana kerjanya hari ini? (Sambil tersenyum genit) aku: baiikkkk Buu, lumayan Buu saya dapat klien yg mau memperpanjang izin usahanya (sampil melihok dan gugup) kemudian aku masuk ke kamar dan mengganti bajuku, aku dapati ibu duduk sambil menonton tv, akupun menghampiri nya. Tak lupa aku buat kan sirup rasa jeruk sambil di tetesi obat berbotol biru tersebut. Kemudian ibu tersenyum dan menghabiskan sirup yg sudah ku buat. Tak lama kemudian ibu mertuaku tampak kepanasan dan terlihat tegang, aku pun iseng bertanya. Aku: ibu kenapa? Kepanasan lagi? Buka aja kancing nya Bu , kali lebih adem. Ibu: iyaa nak, ibu buka saja mumpung tidak ada siapa-siapa (sambil membuka kancing bajunya) Tampak sedikit demi sedikit payudara ibu yg terbungkus bra terlihat, ibu mertuaku hanya tersenyum nakal sambil memperhatikan tonjolan penis ku. Ibu: sekarang udah minat yaa dengan wanita tua berbaju ketat ini? (Sambil tersenyum) Sambil memamerkan keindahan payudara nya ibu mertuaku menempel kan tubuhnya ke tubuhku, tanpa basa - basi akupun melumat bibir ibu mertuaku, melanjutkan adegan tadi pagi yang sempat ku gantungkan. Tercium aroma parfum khas ibu-ibu yg membuat birahiku semakin naik, kamipun saling bergumul dan bertukar lidah, kemudian aku melepaskan celana boxer ku dan terpampang penis panjang ku khas keturunan Arab, ibu mertuaku melongo dan langsung mengocok penis ku. Ibu: Besaarr sekali nak, setengah nya saja tidak jika dibandingkan burung milik si bapak aku: ini namanya kontol Bu, kalo punya bapak namanya titit (sambil meremas payudara ibu) Ibu: kontoll mu bezzaarr nakkk Aku: jangan di liat aja, coba jilat (sambil menekankan kepala ibu mertuaku) Lalu ibu mertuaku mencaplok penisku dengan ganasnya. Ibu: slluuuppzzz slluuuppzzz hmmm akhhh kontollll, ahhhh nakk ibu ini kenapa, susu dan memek ibu jadi gatelll, dada ibu bergetar terus naakkkk Akupun membuka celana ibu mertuaku dan langsung memainkan itil ibu mertuaku sehingga dia langsung semakin terbakar, meliuk liuk semakin liar dan semakin becek, ku kocok semakin cepat dan cepat sehingga keluar lah cairan squirt nya. Ibu: akkhhhh naaakkk, tempek ibu gateelll akhh nak kenapa ibu jadi ngompolll, akkkhh ngompol nya enak bangettt... Kemudian ibu mertuaku ambruk di pangkuan ku, kemudian aku cium jidat dan mulut nya. Aku: enak ya Bu? Nah gini dong, coba ibu sexy kayak gini jadi makin nafsu kan akunya (sambil meremas pelan-pelan toket ibu ku) Ibu: akhhh nakkk enak banget yg tadi, ibu baru seumur hidup ngerasain kayak gitu, coba bapak mu ga gampang metu nak. Aku: kalo bapak ga mampu cari aja yg mampu buk, ibu belum ngerasain batang ku toh? Kemudian ibu bangkit dan duduk d pangkuan ku sambil berhadapan, dia menggenggam penisku kemudian memasukkan penisku ke vaginanya, jleeeppp perlahan penisku masuk dengan susah payah karena tempek ibu sangat sempit. Aku: aduuhhh ibuuu sempit banget tempek muuu, kayak masih perawan Ibu: kontol mu kegedean nak, titit bapak cuman sebesar kelingking jarimu. Aku: pantesan, tahan ya Bu, lama-lama makin enak kok Kemudian akupun melakukan penetrasi secara pelan-pelan, lama kelamaan ibupun terbiasa dan mulai menikmati keluar masuknya batangku. Mungkin efek dari obat perangsang juga sehingga membuat ibu semakin menggebu-gebu. Aku: wah wah wahhh, suamiati si istri alim akhirnya berzinah juga, ibu bukan lagi istri Solehah tapi sudah berubah menjadi istri pezinah (sambil mempercepat sodokan ku) Ibu: akkhhh nakkk jangan ngomong gitu (sambil merem keenakan) Aku: oww begitu, kalau begitu kita sudahi saja, maafkan Syarif Bu, Syarif khilaf (menghentikan kocokan ku) Ibu: akhhhh jangaann nakkk, terus pompa gapapa kita berzinah juga, ibu maafkan kok, terus nak goyang terus, akhhhh (sambil terus menggoyangkan tubuhnya agar terasa tetap nikmat) Aku: okee kalo ibu memang pengen berzinah dengan menantu nya sendiri (sambil kembali menggenjot mertuaku) lalu bagaimana dengan bapak dan anakmu? Ibu: akhhhh biarkan saja, ibu tidak peduli, yg penting tempek ibu nikmat (sambil merem menggigit bibir bawahnya) Aku: dasar istri binal, menantu sendiri di embat, kegatelan tempik, udah kayak lonte aja. Ibu: akhhh nak ibu memang lonte, ibu pengennya jadi lontemu nak, mulai sekarang ibu mau jadi lontemu Kemudian akupun mencabut penisku dan merubah gaya menjadi doggy style. Aku: bener nih Bu mau jadi lonte aku, mulai sekarang ibu harus sexy terus, ibu buang semua gamis ibu, ibu ga boleh ikut pengajian lagi, ibu ga usah ibadah lagi, dan ibu harus genit ke semua cowok mau anak muda atau bapak-bapak, dan harus nurut sama aku. Apakah ibu sanggup? (Sambil terus menggenjot tempik ibu mertuaku) Ibu: sanggup nak, ibu sanggup, apapun ibu manut apa kata nak Syarif, lebih kenceng lagi nakkkk akkhhh Aku: dasar lonte, baru di zinahi sekali udah rusak imannya. Ibu: akkhhhh syariiiff kontol mu enakkan besar dan nikmattt, memek Sumi keenakannnn.... (Ibu meracau mendapatkan orgasme nya) Aku: enak kan Bu? Ga berubah pikiran kan kalo udah dapet? (Ibu ambruk rebahan di kursi sambil penisku masih menancap) Ibu: huuhhh... Huuhhh... Sumi ga berubah pikiran mas Syarif, tapi Sumi boleh pake kerudung kan kalo keluar rumah? Eh iya mulai sekarang panggil aja Sumi kalo ga ada siapa-siapa, jangan panggil ibu. Sumi boleh kan panggil nak Syarif kang mas? Aku: hmmmm boleh sih asal pake baju yg ketat yahh biar tetep keliatan sexy, kalo panggil sayang aja boleh? (Sambil mengecup jidat ibu) Ibu: ihhhh sayaang, kayak yg pacaran aja (sambil tersenyum dan melumat bibirku) Aku: kalo pacaran beneran gimana? Ibu: mauuu mauuu, ohhh kekasihku tersayang, pejantankuuu (memelukku dan kembali ku genjot mertuaku) Aku: terus bapak dan Rosmalina gimana? Main iyaa iyaa Mulu gak mikir situ punya anak dan suami (sambil mempercepat genjotan ku) Ibu: ahhhh iyaaa gimana doongg, suami dan anak ku nanti curiga kalo aku sexy terussss.... Ntar mereka kaget... Akkhhh terusan enaakkk sayaang Aku: ahhh Sumi sayang, memek tua mu memang legitttt, yasudah Sumi coba lebih gatel ke bapak, coba buat bapak lebih memuja Sumi, jadi Sumi bisa kontrol bapak. (Sambil menusuk dalam dalam tempik nya hingga mentok ke rahimnya) Ibu: iyaaa sayaanggg ikhhhhh Sumi males tau nyium-nyium si tua Bangka, mana kecil tititnya gak berasa, akkkhhh aduuh sayaang nikmat nya, kontol besarrr dan panjang ayang mentok d rahim Sumi. Saat kami akan meraih puncak kenikmatan kemudian terdengar bapak mengetuk pintu, kamipun kaget dan membetulkan baju kami dan aku berlari masuk ke kamar, kemudian ibu membukakan pintu. Aku mengintip dari dalam kamar. Ibu: ehh bapak udah pulang (sambil tersenyum dan mencium tangan bapak mertuaku) Bapak: buk'ne kok jadi berubah gini? Tumben buk'ne pake baju yg ngetat kayak gini? (Sambil melohok seakan tidak percaya) Ibu: bapak suka tapi kaann?? Biar bapak lebih betah di rumah, hiiihiii (sambil tertawa genit dan memeluk manja bapak mertuaku) Bapak: ibu kok jadi ganjen gini, tapi gapapa lah bapak jadi seneng liat ibu sedikit ganjen gini (sambil mengusap kepala ibu) Ibu: iyaa dooong biar bapak ga kelayapan cari istri lagi di luarr, biar bapak betahh... (Kemudian ibu menyodorkan bibirnya ke bapak) Bapak: eehhh... kok begitu ciumannya masuk lidah segala (sambil kaget) ngomong - ngomong siapa yg ngajarin ibu kayak gini? Ibu: Syarif pak, katanya biar suami betah sama istri, harus bisa buat seneng suami (sambil kembali melumat bibir pak'ne) Bapak: Owww begitu toh... Boleh juga si Arab sontoloyo itu, eh bentar buk'ne di rumah ga ada siapa-siapa kan? (Sambil celengan - celinguk) Ibu: ada Syarif kok d kamar, malah tadi dia yg ngajarin ibu buat ciuman, dia banyak lho trik - trik ciuman, termasuk mainin lidah, gapapa kan kalo ibu ciuman sama Syarif? Dia kan menantu kita, masa dia bisa nafsu sama ibu yg udah tua gini? (Sambil meremas selangkangan bapak mertua) Bapak: wadduuhh sontoloyo tuh onta, iyaa buk'ne tapi bener yaa ga pake nafsu? (Sambil terus melumat bibir ibu mertuaku) Ibu: ihhh pak'ne mikirnya kemana aja, jangan suudzon sama istri loh, pak'ne ga enak ciumannya, biar belajar langsung sama ahlinya yaa, ayo pak'ne masuk ke dalem (sambil menarik tangan bapak ke dalem rumah) Di dalam rumah ibu memanggil ku, akupun menghampiri nya. Aku: iya Bu, pak, ada apa? Ibu: ini loh nak, bapakmu agak awam masalah ciuman, gimana kalo nak Syarif ajarkan bapak teknik ciuman yg bener (sambil melirik bapak mertuaku) Aku: maaf pak, Bu, saya cuman menyampaikan pengetahuan yg saya tahu saja ke ibu, tanpa maksud macem-macem, jika bapak mengizinkan saya akan mengajari bagaimana ciuman yg enak dan benar (sambil tertunduk, berharap tidak di damprat oleh bapak) Ibu: boleh yaa pakk, supaya bapak mahir dalam berciuman (sambil memegang tangan bapak) Bapak: ya sudah lah bapak izinkan asal ga pake nafsu Kemudian ibu memelukku dan menatap bapak sambil berkata Ibu: perhatikan baik-baik ya pak cara ciuman yang baik (kemudian memejamkan mata dan menyosor mulutnya ke mulutku) Kami pun berciuman di depan bapak mertuaku, bapak mertuaku tampak menyaksikan dengan seksama agar lebih memahami pelajaran ciumannya. Kami pun berciuman dengan. Panasnya, bertukar lidah, hingga liur kami menetes, sesekali aku melirik ke arah bapak dan melihat dia memegang selangkangan nya, tampak dia nafsu juga melihat aksi kami, akupun semakin terlarut dan tanpa sengaja meremas payudara ibu. Bapak: ehhh ehh kok malah pegang-pegang yg lain, ga boleh loh Pemali. Kemudian aku melepaskan ciuman ku dan kaget. Aku: maaf pak khilaf, abis terbawa suasana, hehehe ( sambil menggaruk kepalaku) Ibu: hehehe maaf pak ibu juga keenakan, gimana udah paham cara ciumannya? (Sambil menggelayut manja, kemudian mencium bapak) Ibu dan bapak berciuman, namun ciuman bapak tampak kaku sedikit memaksa, sehingga ibu terlihat tidak nyaman dan melepaskan ciuman bapak. Ibu: ihhhh bapak tetep aja ga enak, mesti banyak belajar sama Syarif tuh Bapak tampak cemberut dan ibu kembali memelukku dan mencium ku dengan ganas, kami pun kembali berciuman. Sesekali ibu melirik ke selangkangannya bapak dan menyentuh sedikit selangkangan bapak, kemudian bapak melenguh keenakan, ibu menghentikan ciumannya dan berkata ke bapak di depanku sambil mengelus-elus selangkangan bapak. Ibu: ihh si bapak malah jeceng liat istrinya ciuman sama menantunya, bukannya belajar yg bener malah nafsu, boleh kan pak kalo buk'ne ciuman dengan Syarif? Bapak suka kan liat buk'ne ciuman sama Syarif? ( Sambil ibu menatap mata bapak dengan tajam dan tangan ibu meremas selangkangan bapak) Bapak: booooleeehhh buuu, kalo cuman ciumaan boleehhh (kemudian bapak melumat bibir ibu) Ibu: ihhh udah nafsu yahh (sambil mendorong bapak, dan berbalik ke arah ku) Syarif ibu mau ngeloni pak'ne dulu biar ga tegang titit nya (ibu kembali memelukku dan mencium ku dengan ganasnya, kemudian dia memeluk bapak sambil meremas-remas selangkangan bapak) duuhh kacian burungnya udah pengen masuk ke kandang yaa, yu pak'ne tak service burungnya biar ga tegang lagi hiiihiii hihihi.... Kemudian kedua mertuaku masuk kamar dan bersetubuh, aku masuk kamar dan siap-siap untuk menjemput istriku di kantornya. Setelah aku kembali ke rumah bersama istri ku, tampak bapak tertidur di kamar, sedangkan ibu mungkin sedang di air, aku pun ke kamar dan membawa handuk untuk mengambil air wudhu, sedangkan istriku ganti baju kemudian rebahan di kasur, mungkin karena capek dia seharian kerja. Saat di depan pintu kamar mandi, aku mengetuk pintu dan berbisik, Aku: Sumi, ini aku Syarif, bapak sama Lina kayaknya ketiduran. Ibu: ehhh sayaang (sambil membuka pintu) Di dalam kamar mandi, ibu memelukku dalam keadaan telanjang bulat sambil merengek. Ibu: ayaaangg itu si tua sudasono nyebeliiinnn, masa cuman 5 kali celup udah metuuu Aku: tenang sayaang, kan ada aku menantu sekaligus pacar tercinta mu yg akan selalu buat kamu puasss.... Kemudian kami berciuman dengan panas, akupun meremas payudara ibu dengan gemas, dengan gaya doggy dan stand up kami lakukan pergumulan ini, ibu meracau dengan bahasa yg vulgar dan kasar, akhirnya setelah ibu 3x keluar dan aku memasukkan kontolku ke mulut ibu kemudian akhirnya aku meraih puncak kenikmatan di mulut ibu, awalnya ibu sedikit terkejut, namun lama kelamaan dia menikmati cairan pejuh ku. Setelah kami bersetubuh di kamar mandi, kami makan malam seperti biasa, namun penampilan ibu berbeda, yg biasanya memakai pakaian gamis atau daster panjang dengan jilbab lebar, kali ini dia hanya memakai kemeja ketat, dan CD hitam, dengan 2 kancing di buka sehingga tampaklah toket ibu yg berukuran 38 D menyembul keluar. Awalnya istriku tampak terkejut dengan perubahan ibu nya, namun dengan duduk di pangkuan bapak sambil menggelayut manja, dia bilang ingin menyenangkan bapak biar ga nikah lagi, kemudian ibu mencium bapak d depan kami, istriku tampak terkejut dan aku mencoba menenangkan dia sambil berbisik, "maklum Bun, kepala 4 lagi puber kedua" Keesokan harinya, setelah aku mengantar kan istri ku ke kantor dan bapak ke sawah nya, ibuku tampak mengumpat beberapa karung yg isinya, baju-baju gamis dia, dengan memakai kemeja putih, dan celana legging yg jelas ngetat, dibalut dengan kerudung motif bunga2, ditambah ibuku tampak dandan sedikit medok, samar-samar terlihat bra berwarna hitam, di Balik kemejanya yg berwarna putih agak tipis. Dengan senyum genit ibu berkata padaku. Ibu: ayang syariiiff, anter Sumi yuk ke pasar loak buat jual ini baju-baju aku yg dulu, abis itu kita ke mall, buat beli baju yg sexy, sepatu hak tinggi, sama kosmetik, sekalian abis itu Sumi pengen ke salon, pengen di warnai rambutnya, biar ga keliatan ubannya hihihi. Kami pun berangkat...... Ibu Sumi yg dulunya kalem, kuper dan pemalu, kini berubah menjadi genit, centil, dan suka memamerkan tubuhnya. Mengenalkan eksibisionis pada Ibu Sumi Dengan mengendarai motor matic, kami berboncengan menuju pasar loak, berubahnya penampilan ibu Sumi membuat para tetangga warga kampung tercengang, pasalnya ibu yg biasa berpenampilan serba tertutup dan lebar kini memakai pakaian serba ketat, meskipun di tutupi oleh jilbab yg hanya menutupi leher, tak menghilangkan keseksian tubuhnya sedikit pun. Ibu terlihat sedikit risih dengan pandangan orang-orang. Namun aku menenangkan dia dan mencoba membuat dia menikmati tatapan tajam dari para lelaki yg menikmati tubuh seksinya. Ibu: yaaang.... Sumi kok di liatin gitu sama semua orang, Sumi jadi takut (sambil memelukku erat) Aku: gapapa sayang, mungkin mereka tergiur dengan keseksian body ibu. Ibu: kok ibuu sihhh.... Kalo lagi berduaan kita pacaran kan, panggil aku ayang ajah hehehe (dengan nada genitnya), emang ayang ga cemburu liat pacarnya di liatin sange sama cowok lain? Aku: ya engga toh sayang, justru aku bangga banyak yg ngiler sama keseksian ayang akuhh, hahaha Ibu: dasar kelainan ihhh, pacarnya di sangein malah bangga (kemudian ibu meremas selangkangan ku) ihhh malah keras kontolnya, ayang sama bapak sama aja, seneng pasangan nya dinikmati orang lain. Aku: kalo ayang dinikmati emang ada yang sanggup muasinnya? Nanti malah ngedumel lagi wkwkwkw Ibu: kalo ada gimana? (Dengan nada sensual) Aku: kalo ada asal jangan kabur dari rumah terus tinggalkan aku (dengan nada sedih) Ibu: ayang, biar bapak ga bisa muasin aku, aku tetep bakal jadi istri dia, apalagi kamu cintakuuu, kalo bisa poliandri aku pengen deh nikah dengan ayang (memelukku dengan erat) Aku: terus Lina gimana Bu? Ibu: ya gapapa, Lina istri tua, aku mamahnya istri muda, kamu juga suami mudaku sekaligus ayah tiri Lina, hihihi Kami pun tertawa dan ngobrol ngalor ngidul sepanjang jalan. Ketika kami sampai di pasar loak, suasana cukup padat dan panas, ibu Sumi tampak kegerahan dan meminta izin untuk membuka kancing atas nya, otomatis leher nya terpampang jelas. Kami pun berjalan dan memasuki pasar loak, banyak mata lelaki yg curi-curi memandang ke arah ibu, bahkan ketika di dalam pasar yg panas dan padat, sesekali ada yg curi-curi memegang payudara ibu, awalnya ibu risih, namun lama kelamaan dia seperti menikmati setiap sentuhan pada payudara nya. Setelah selesai menjual baju-baju gamis ibu, kami pun melanjutkan perjalanan menuju mall yang berada di kota kami, saat d jalan ibu berkata padaku sambil memelukku. Ibu: yang, ternyata nikmat yaa di sangein sama orang, tadi banyak yg grepein ibu waktu d pasar, tapi tempik ibu kok malah gatelll, tadinya sumi mau marah ehhh ga jadi dehhh. Aku: yah baru gitu doang udah gatel, coba berani ga buka kancing 3 lagi (jawabku menantang ibu) Ibu: cetek segitu doang mah, Sumi kasih bonus buka 2 kancing di bawah, biar udel Sumi kelihatan dan banyak yg menikmati. Aku: okee siapa takut, kalo berhasil mau dapet hadiah apa? Kalo gagal ayang harus sepong titit Syarif di depan bapak, berani ga? (Tantang ku) Ibu: okeee siapa takut, kalo ibu berhasil ayang Syarif harus mau jilat memek ibu di depan Lina (jawab ibu mertuaku) Aku: okee siapa takut Akhirnya kami sampai di parkiran mall, ibu membuka 3 kancing atas 2 kancing bawah kemejanya sehingga belahan indah toket dan udelnya terpampang kemana-mana, kamipun mengitari mall, membeli banyak pakaian, beberapa sepatu, alat kosmetik, serta pakaian dalam mini dan g-string, untung saja aku masih banyak bonus dari hasil projek kemarin. Setelah belanja kamipun makan di food court, banyak mata yg melirik nakal ke ibu mertuaku, namun dia tersenyum nakal membalas setiap pria yg menatap nya, selesai makan akupun mengeluarkan rokok, dan ibuku bertanya. Ibu: apa enaknya sih yang ngerokok, cuma makan asap doang. Aku: susah di jelaskan nya yang, cuman sesama perokok yang tau. Ibu: coba sini aku mau tau (sambil mengambil rokok ku) dengan bibir sexy nya dia menghisap asap, kemudian dia terbatuk-batuk. Akupun tertawa dan mengajar kan dia merekok, awalnya dia merasa aneh, lama kelamaan dia menikmati. Selesai mengajari ibu mertuaku merokok, kami pun kembali berjalan menuju salon, saat sedang berjalan, ibuku merasa kedinginan karena suhu AC yg berada di mall dan meminta izinku untuk menutupi kancingnya, akupun memperbolehkan nya dan mengingat kan konsekuensi dari tantangan yg kita sepakati di motor. Sesampainya kami di salon, ibuku di potong rambut, kemudian mencukur alisnya, dan mentato alisnya seperti model kekinian, rambutnya pun di warnai merah kecoklatan, dan pihak salon menawarkan tindikan di udelnya, akupun mengiyakan tawaran itu. Kini penampilan ibuku terasa baru, dengan rambut cokelat kemerahan, alis kekinian dan tindikan di pusar nya membuat dia berpenampilan seperti pemain porno yg selalu aku tonton. Selain ke salon, akupun mengajak ibu menuju klinik kecantikan agar kulit ibu makin mulus dan cantik. Setelah selesai semua, kamipun pulang ke rumah. Di perjalanan tiba-tiba hujan turun, sedangkan aku lupa membawa jas hujan, mengingat ibu memakai kemeja putih tipis dan bra hitam, otomatis tercetak jelas pakaian dalam yg ibu pakai, ibu malah terlihat makin sange saat banyak pria bersiul dan mencibir keseksian ibu. Sesampainya kami di rumah, kondisi rumah saat itu kosong, akupun yg dari tadi menahan konak langsung memeluk ibu dan menciumi wajahnya, ibu menarik ku ke sofa ruang tamu. Kamipun bergumul dan bersetubuh dengan liarnya, ibu Sumi menjilati kontolku dari ujung, batang, peler, hingga ke lubang anusku, akupun menjilati selangkangan nya, memasukkan jari ku ke lubang senggamanya sambil menjilati itiknya. Badan ibuku meliuk-liuk seperti cacing kepanasan, tak lama kemudian dia mengerang dan berteriak sambil menyebutkan cairan kenikmatannya. Sejenak kami berhenti, tubuh ibu mertuaku tampak bergetar menikmati sisa-sisa orgasmenya. Kemudian dia bangkit dan menciumi bibir ku, tangan kanannya menggenggam penisku dan mengarahkan nya ke lubang senggamanya. Dia menggoyangkan tubuhnya begitu keras sambil berkata kotor dan kasar. Ibu: anzzziingg kontollll enaakkkk, bikin gw ketagihan, gw rela jadi pelacur Lo asal Lo entottt gw terussss!!!!! Aku: enak mana kontol ku sama suami mu lacurrrr Ibu: jelas kontollll look, kontol laki gw kayak titit bocahhh (sambil menggenjot keras tubuhnya dan menciumi bibirku) Persetubuhan ini terus berlanjut, berbagai gaya kita terapkan, beribu-ribu kalimat tabu kita teriakan, setelah ibu 5x orgasme akhirnya aku tumbang juga, akupun mengeluarkan pejuh ku di mulut ibu, dengan bernafsu, ibu berkumur-kumur cairan pejuhku kemudian menelannya, bahkan menjilati sisa sperma ku yg berceceran di lantai. Setelah persenggamaan yg dahsyat tersebut, kami pun mandi bersama dan tidur bersama dalam keadaan telanjang di ranjang milik ibu dan ayah mertuaku. Saat aku terbangun dari tidurku, aku melihat ibu Sumi tidak ada di sebelah ku, sambil telanjang aku berjalan ke kamarku dan melihat ibu Sumi sedang duduk di kursi ruang tamu sambil merokok, ibu memakai tangtop ketat dengan terlihat pusar yg tertindik dan memakai rok berbahan elastis yang panjangnya hanya setengah pahanya saja dibalut dgn stocking sampai paha. Tak lama kemudian bapak mertua datang, akupun masuk ke kamar dan mengintip. Ketika bapak datang, ia nampak terkejut dan menjatuhkan pacul yg di bawa nya. Bapak: ibuuu!!!! Kenapa ibu berpakaian seperti itu, rambut ibu d cat, alis ibu d tato, pusar ibu di tindik, sambil merokok pula!!! (Dengan nada ketus) Ibu Sumi hanya tersenyum nakal, dengan nada manja dia menjawab pertanyaan bapak mertuaku Ibu: ehhh ayah udah datang (sambil melebarkan pahanya dan terpampang vagina ibu mertuaku yg di tumbuhi bulu lebat, ibu ternyata tidak memakai CD) tapi ibu terlihat lebih cantik dan sexy kan? Pak'ne suka ngeliat ibu mirip biduan koplo kan?? (Dengan nada tenang sambil menghisap rokok nya) Bapak: tapiii buuu (dengan terbata-bata) Ibu: ssstt.... (Sampil menaruh jari di bibir sexy nya) sini pak, gausah heran gitu, dari pada marahin ibu mending pelukin ibu sini Kemudian bapak mendekati ibu, namun ketika akan menyosor ibu, ibu menahan kepala bapak, kemudian dia benamkan kepala bapak ke selangkangannya ibu mertuaku. Ibu: pak'neee jilatiinn itil ibu Kemudian dengan lahabnya bapak mertuaku menjilati itil ibuku Ibu: akkhhh pak'neee, enaakkk banget itilll buneeee, ibu mauuu muncrattt Kemudian ibu orgasme terkencing-kencing, membanjiri muka bapak mertuaku. Kemudian ibu menyuruh bapak untuk berdiri dan membuka seleting celana bapak, terpampang lah titit mungil bapak, kemudian ibu melahap titit kecil bapak dan menjilati seperti menjilati permen, sesekali dia mengemutnya karena ukuran titit bapak yg begitu kecil. Bapak: ahhhhh enak bu'ne burung bapak, ibu belajar dari mana ini? Kemudian ibuku mengeluarkan titit kecil bapak, sambil terus mengocok ibu ku menjawab Ibu: dari Syarif pak, katanya Syarif trik ini bikin suami betah (dengan tatapan tajamnya dan nada sensual) Bapak: terus bu'ne masukin burung Syarif ke mulut ibu? Ibu: maafin Sumi pak, tapi Sumi niatnya agar bisa bikin bapak keenakan, jadi Sumi cepet nangkep apa yg di ajarkan Syarif ke sumi. Bapak: ahhhh buk ne, emang Syarif ngajarinnya gimana? Ibu: ibu jilatin kontollll Syarif, dari ujung sampe ke lubang pantat, ibu masukin peler Syarif ke mulut ibu, terakhir ibu masukin titit Syarif ke mulut ibu, kemudian ibu kocok tititnya Syarif pake mulut ibu (ibu menceritakan dengan tatapan binal dan suara sensual sehingga membuat bapak semakin kepanasan) Kemudian ibu memasukkan kembali titit bapak ke mulut ibu, tak lama kemudian bapak muncrat di mulut ibu, kemudian ibu memuntahkan peju bapak ke asbak. Ibu: ihhh pak'ne jorok, masa pejuh d masukin ke mulut ibu, mana encer lagi (dengan nada kesal) Bapak: maaf Bu bapak ga tahan, abis bapak keenakan (dengan nada menyesal) Ibu: ihhh bapak gitu aja muncrat, kalah sama Syarif, ibu jilatin kontollll Syarif dari ujung sampe ke lubang pantat dia ga keluar, malah hampir satu jam ibu jilatin kontollll dia, dia masih ga keluar Bapak: Moso sih buk, bapak ga percaya Ibu: yaudah kalo ga percaya, pak'ne liat sendiri aja, sambil belajar gimana caranya biar gak cepet muncrat Kemudian ibu memanggil ku... Ibu: syariiiff kesini Aku: iyaa ibu, ehh ada pak'neee ada apalagi yaa? Ibu: ini bapak katanya pengen buktiin kontol nak Syarif bisa tahan ibu sepong Bapak: iya bapak ga percaya, bapak aja yg sering ke ladang bisa ga tahan lama, apalagi kamu yg jarang olahraga Ibu: bapak ini terlalu PD, liat yaa (kemudian ibu menurunkan celana boxer ku dan langsung melahap penisku) Bapak: kok bisa besar gitu burung mu? (Dengan nada penasaran) Aku: alami pak, bawaan dari leluhur hehehe Ibu: slluuuppzzz slluuuppzzz hmmm, ini bukan burung pak, ini namanya kontol, kalo punya bapak baru burung, slupppzzz slluuuppzzz, sstttt (sambil terus menjilati dan memasukkan batang kontol ku ke mulutnya) Bapak: bu'ne seneng banget nyecer bapak di depan Syarif (sambil tertunduk lesu) Ibu: slluuuppzzz slluuuppzzz hmmm akhhh, makannya gedein dong, biar kayak punya Syarif. Udah gede tahan lama lagi, beruntung nya putri ibu Aku: ibu suka bikin geer deh (sambil tertunduk malu dan menggaruk kepalaku) Ibu: udah lama nih pak ne, sampe cape mulut ibu, gini aja deh, kalo sebelum 10 menit bapak muncrat, ibu boleh jilatin kontollll Syarif kapanpun, bapak ga boleh cemburu, bapak ga boleh ngelarang lagi ibu, ibu boleh bermesraan dengan Syarif kapanpun dan dimanapun, dan bapak ga boleh nuntut cerai ibu, sampai kapanpun bapak tetep jadi suami ibu, berani ga pak? Aku: boleh nambah Bu, pak? Kalo Syarif bisa ga keluar 30 menit, selama di rumah ibu ga boleh pake baju, cuma boleh pake bra,G-string dan stocking, Syarif juga boleh grepe dan jilatin toket ibu, soalnya Syarif suka dengan toket ibu! Bapak: kalo cuma 10 menit okee, tapi kalo bapak berhasil, bu'ne ga boleh protes kalo bapak poligami, dan ibu ga boleh nuntut cerai bapak, okee? Ibu: yahh emang bapak mampu menafkahi lahir dan batin 2 istri? Hihihi okee lah tantangan diterima Kemudian ibu memasukkan titit bapak ke mulutnya, hanya dalam 2 menit bapak merem keenakan dan Crootttt Peju bapak muncrat di mulut ibu Ibu: tuh kan, gampang keluar gini minta poligami hihihi, inget sama perjanjian tadi yaa, nah sekarang giliran nak Syarif, kalo bisa memenuhi tantangan nya ibu bakal pegang janji ibu Kemudian ibu mertuaku memasukan batang kontol ku ke mulutnya, dia jilatin dari ujung kepala kontol ku hingga ke lubang anusku, kemudian dia masukan lagi penisku ke mulutnya dan mengocoknya hingga deepthroat. 30 menit berlalu dan aku tak kunjung orgasme. Ibu: tuh pak, udah lebih dari 30 menit, berarti ibu harus memenuhi janji ibu Kemudian ibu melepas kulumanya dan berdiri sambil membuka kaos tangtop dan rok pendeknya terpampang lah kedua bukit indah yang dibalut oleh bra, stocking dan memek berbulu lebat . Ibu: sesuai janji kan? Mulai sekarang ibu ga akan pakai baju kalo di rumah, pak ne ga boleh protes yahh (sambil tersenyum nakal) Kemudian ibu mendekap ke tubuhku dan menyosor mulutnya, kamipun berpagutan dan saling berciuman dengan liar, ibu kemudian mengocok kontol ku dengan tangannya, kemudian ibu melebarkan pahanya dan menatap bapak sambil menunjuk tangannya ke selangkangannya ibu, bagai kerbau d cocok hidungnya bapak menurut sambil menjilati vagina ibu dengan lahabnya. Kemudian ibu mendorong ku tiduran d kursi dan langsung menghisap kontolku sambil menungging, bapak mertuaku terus menjilati tempik ibu ku sambil mengocok kontolnya sendiri, melihat pemandangan itu, kekuatan ku akhirnya jebol juga dan aku muncrattt di mulut ibu, begitupun ibu yg muncrat di muka bapak, sedangkan bapak muncrat di tangannya sendiri dan sperma nya berceceran di kursi. Ibuku melahap penisku dengan ganasnya, dan membersihkan kontolku dengan lidahnya, kemudian bapak protes. Bapak: loh ibu kok nelen spermanya Syarif, yg bapak kok dimuntahkan tadi? (Dengan nada ketus) Ibu: sstttt ga boleh protes, itu Peju bapak di bersihkan, berceceran dimana-mana jorok ihhh.... Kemudian akupun berlalu pergi ke kamarku untuk siap-siap menjemput istri ku di kantornya. Saat keluar kamar kulihat ibu mertuaku tiduran di sofa dengan hanya memakai bra dan stocking sambil di jilatin kakinya oleh ayah mertuaku. Aku: Bu, pak, Syarif mau jemput Lina di kantornya Ibu: ihh Syarif, udah ganteng, kontolnya gede, baik lagi sama istrinya, sini ibu cium dulu. Kemudian akupun berciuman dengan ibu mertuaku di depan suami nya.... Ibu: muaacchhhh hati-hati di jalan yahh menantu kesayangan ku.... ketika sedang dalam perjalanan terlintas dalam pemikiran ku bahwa keadaan sekarang justru membahayakan ibu mertuaku, para predator-predator berengsek pasti akan memanfaatkan ibu mertuaku untuk keuntungan mereka masing-masing, akhirnya aku memiliki ide agar membelikan ibu Sumi jamu sari rapet, agar cengkraman tempik ibu mertuaku makin nikmat, siapa saja yg mencoba bersetubuh dengan ibu mertuaku harus ketagihan dan bisa di kontrol oleh ibu mertuaku, bukan ibu mertuaku yg di kontrol seperti budak sex atau pelacur murahan, dalam imajinasi ku, seorang MILF atau istri binal dan liar haruslah yang mendominasi, bukan di dominasi, apalagi sampai meninggalkan orang-orang yang mencintai nya demi meraih kenikmatan. Akupun mampir ke toko jamu untuk membeli jamu sari rapet dan stok obat perangsang termasuk untuk istriku agar dia juga bisa jadi istri binal idamanku, ya istri yang senang mempermainkan birahi semua pria, istri yg doyan pamer keseksian, dan yang terpenting istri yang tidak akan meninggalkan suaminya meski dia mendapat kenikmatan dari banyak pria (mungkin next story ane akan buat cerita nya). Selesai aku belanja ke toko jamu, akupun melanjutkan perjalanan menuju kantor istriku, istriku sendiri menurut ku cukup sexy, memiliki payudara cukup besar dan pantat yg bahenol, hanya saja pakaian nya selalu tertutup dan lebar, sehingga jarang sekali yg menggodanya. Sesampainya di rumah, kami di kejutkan dengan pemandangan yg erotis. Terlihat ibu Sumi yg hanya memakai bra hitam di balut dengan stocking sedang duduk di pangkuan bapak mertuaku sambil bercengkrama dan sesekali saling berciuman, istriku kaget dengan penampilan baru ibunya, bayangkan dalam 2 hari perubahan yang signifikan terjadi pada ibunya, 2 hari yg lalu ibunya selalu terlihat kaku, memakai pakaian serba lebar dan selalu dibalut kerudung panjang hingga menutupi dadanya, sekarang ibunya berpakaian layaknya artis porno, dengan alis tato, tindikan pada pusar, dan rambut di warna. Istriku nampak tidak bisa berkata apa-apa, sedangkan kedua orangtuanya menanggapi nya dengan santai. Ibu: ehhh anaku yg cantik udah pulang, jangan bengong dong sini Salim ke ibu (dengan suara sexy sambil mengelus rambut dan pipi bapak) Lina pun mendekati ibu, ketika akan memegang tangan ibunya, ibunya justru menariknya dan mengecup bibir nya. Ibu: muaacchhhh.... Anak ibu kesayangan ibu Lina: ibuuuu!!!!! Kok jadi kayak pelacur ginii!!! (Dengan nada ketus) Ibu: hihihi, bapakmu seneng kok ibu kayak pelacur ginii, pak'ne seneng ibu kayak sundal atau mau ibu jadi istri Sholihah?(Sambil meremas selangkangan bapak) Bapak: ahhh bu'ne bapak bakal betah kalo bu'ne kayak gini terus... (Sambil meremas toket ibu Sumi) Ibu: ihhhh.... Makin cinta deh sama mucikari ku ini (sambil berciuman dengan bapak) Lina: terserah!!!!! (Jawab istri ku kesal sambil jalan menuju kamar) Ketika istri ku berjalan ke kamar, akupun ke dapur untuk membuat minum agar menenangkan emosinya, tak lupa akupun menaruh obat perangsang dan mencoba untuk merubah istri ku yg alim menjadi binal seperti ibunya. Saat sampai di kamar istriku tampak menangis, kemudian akupun memeluk nya agar dia tenang, dan menyodorkan minum yg sudah aku campur obat perangsang, dalam sekejap, air minum yg aku bawa habis di minum nya. Dalam beberapa saat istriku memerah mukanya, dan tampak keluar keringat dari tubuhnya, kemudian dia memeluk ku dan melumat bibirku, kamipun berciuman dengan liarnya, dan setelah itu dia bertanya kepadaku dengan tatapan tajam. Lina: apa kamu tidak ada syahwat melihat penampilan ibu yg sekarang? Aku: sebagai lelaki normal jelas lah aku horny melihat penampilan ibu mu Lina: lantas aku harus bagaimana agar kamu tidak horny melihat ibu? Aku: ya kamu harus berubah seperti ibumu, kamu harus berpakaian terbuka, kamu harus genit, dan kamu harus menjadi istri penggoda yg selalu membuat semua pria di dunia ini terangsang melihat mu. Lina: baik kalo itu maumu, mulai detik ini aku akan merubah penampilan ku, bahkan lebih sexy dan liar dari ibuku, aku akan menggoda semua lelaki yg tergiur dengan tubuhku, tapi kamipun harus menerima konsekuensi jika tubuhku dijamah oleh orang lain dan aku menikmati nya. Aku: baiklah aku akan menerima nya, asalkan kau tidak meninggalkan ku demi lelaki yang memuaskan mu. Lina: tentu sayaang, aku sangat mencintaimu, kamulah suamiku selamanya, hanya maut yg memisahkan kita, siapapun yg menjamah tubuhku dan berapapun penis yg masuk ke vagina ku, aku tidak akan menceraikan mu, aku janji, begitupun dengan kamu. Lalu kami kembali saling berpagutan, kemudian Lina berdiri, dia membuka semua bajunya, dia membuka lemari, dan membuang semua pakaiannya. Lina: mulai detik ini aku akan berpakaian serba terbuka dan menggoda, besok aku libur kerja, kamu antar aku belanja dan ke salon, aku akan memberi pelajaran kepada ibuku karena telah menggoda mu (dengan senyuman nakal) Lalu kamipun bersetubuh dengan liar, berbagai gaya kami terapkan, untuk pertama kalinya istriku benar-benar menikmati persetubuhan dengan ku, tanpa khawatir dan ketakutan dan ternyata dia bisa mencapai multi orgasme yg dahsyat, hal yg tidak bisa dilakukan ibunya. Setelah bersetubuh sayapun keluar kamar dan menuju ke kamar mandi, saat melewati ruang tengah kudapati ibu sedang mengocok titit bapak dengan kakinya, ibu terlihat kesal kepada bapak. Ibu: bapak ini selalu sajaaaa, masa baru masuk sudah keluar, ibu juga butuh sodokan kontol, kalo titit bapak yg kecil ini tidak bisa puasin ibu, lantas siapa yg bisa bikin tempik ibu keenakan? (Sambil melotot dan nada ketus) Bapak: amppuunnn buk nee amppuunnn, bapak ga kuat, ibu makin hot soalnya (tak lama kemudian bapak ngecrot di kaki ibu) Ibu: ikhhhhh, sama kaki aja udah ngecrot, cepet bersihkan (sambil terlihat jiji dan mengelap sperma yg menempel di kakinya) Aku: waduuhh bu'ne galak amat (dengan tertawa cengengesan) Ibu: iyaaa nih Syarif, bapak ini lemah banget, ibu juga perlu di puasin, masa bapak terus yg klimaks, ibu kapan nikmatnya (dengan nada ketus) Akupun melanjutkan perjalanan ke kamar mandi, setelah itu ibu memasak dengan hanya memakai bra hitam dan stocking, dengan rambut yg di ikat, terlihat bapak memijiti pundak ibu di belakang, akupun sedikit iba dengan perlakuan ibu mertuaku terhadap bapak, bagaimanpun aku orangnya lembut dan tidak tegaan, mungkin besok aku akan belikan ramuan pembesar penis untuk bapak, atau pasak bumi agar bapak tidak gampang ngecrot. Akupun duduk di meja makan, kemudian akupun kembali terkejut ketika Lina keluar kamar, dia hanya memakai g-string hitam dan stocking yg pernah aku belikan, tanpa baju dan tanpa bra, toket besar ukuran 36 D nya terpampang kemana-mana, yah walau tidak sebesar punya ibu. Begitupun dengan bapak dan ibunya, semua terpaku melihat perubahan istriku. Ibu: nduk, kamu kok ga pake baju sayang? Lina: biarin, Lina juga gamau kalah sama ibu, mulai sekarang Lina bakal jadi gundik mas Syarif, iyaa kan sayang? Aku: iyaa sayaangkuu, adiikk sekarang aku punya istri hot, hihihi Kemudian Lina duduk d pangkuanku, dan langsung mencium ku dengan lidahnya, kamipun berpagutan dengan liar di Depan orangtuanya istriku. Ibu hanya tersenyum melihat tingkah laku kami, kemudian ibu menjajakan masakan dan duduk d pangkuan bapak, kami pun makan dengan saling pangkuan dan saling menyuapi, sesekali Lina meminta di kunyah kan dan disuapi dengan mulutku, kamipun makan sambil berciuman, begitupun dengan kedua orang tuanya, sungguh pemandangan yang tabu dan eksotis melihat pemandangan ini. Sambil saling menyuapi, Lina membuka resleting ku, dan memasukkan penisku ke tempik nya, hal yg sama dilakukan oleh ibunya. Kami saling bersetubuh, namun bapak tidak tahan lama sehingga ibu marah dan mengomeli bapak, Lina hanya tertawa melihat tingkah laku kedua orangtuanya. Ibu: bapak ini kebiasaan, dikit-dikit ngecrot, dikit-dikit ngecrot, ga malu sama mantunya, tuuhh liat Lina sampai di buat keenakan sama Syarif, cepet bersihkan Peju bapak, pakai muluttt!!!! (Dengan nada ketus dan memerintah) Lina: ahhhkkkk ahhh mass lebih kenceng ....... hihihi bapak lucu deh, sekarang jadi suami takut istri wkwkwkw Ibu: iya nih nduk, ahhhh pak, jilat itil ibuuu..... Ibu iri deh sama kamu, kamu dapet batang hitam dan panjang milik suamimu, sedangkan ibu, udah kecil gampang metu lagi huft, untuk jilatan bapakmu enak..... Bapak: slupppzzz slluuuppzzz, ibu ini kebiasaan, ngeledekin Mulu di depan anak-anak. Ibu: aahhhh ahhhh hmmmm... (Sambil merem keenakan) abis bapak ga bisa puasin ibu pake kontol, ehhh Lin ahhh terus pakkkk, boleh yah ibu pinjam batang suami mu, sekalian biar bapak belajar bagaimana puasin istrinya, ahhhh.... Bapak: slluuuppzzz slluuuppzzz, enak aja!!! Ga ikhlas kalo istri cantik dan seksi bapak di zinahi orang lain, apalagi sama mantu sendiri Kemudian ibu menekan kepala bapak ke selangkangannya lagi Ibu: terussss ibu gimana pakkk!!! Ahhhh terus jilatin itil ibu ahhh, bapak juga harus ikhlas toh kalo ga bisa muasin ibu, ibu janji ga akan meninggalkan bapak kok, ibu cuman tresno ne Karo bapak me, cuman masalah napsu dan kenikmatan pak!!!! Lina: ahhh ahhh massa ahhh kontol mu mentok mas di rahim ku, ahhh.... Iyaa enak aja, ibu keenakan, lah aku dapet opo toh buk, aku emoh dapetin burung pak'ne, ahhhh terussss massa ahhhh Ibu: aaahhhh huuhuuuu ahhhh, ibu ngecrot pak jilat terus tempik ibu, ahhh ibu ngecrittt jilat Peju ibuu pakk jilat terussss!!!!!! (Ibu orgasme di muka bapak, bapak pun membersihkan cairan cinta ibu dengan lahan) Ibu: hmmmm gini aja, biar usaha pak'ne maksimal buat muasin ibu, kita buat taruhan, kalo bapak bisa ga ngecrot 1 menit ngeloni ibu, ibu kasih ampun, kalo bapak ngecrot kurang dari 1 menit, ibu bakal cari batang lain buat muasin tempik ibu, dan bapak ga boleh protes, apalagi minta cerai dan minggat dari rumah. Ohh iya 1 lagi, kalo pak'ne kalah, kita pisah ranjang, bapak tidur di kamar tamu, ibu tidur sama pejantankuuu.... Hihihi... Lina: ibuuu akhhh mass aku ngecrotttt, lebih kenceng masssss ahhh ahhhh, ibu jangan jahat dong sama bapakkk ahhhh... Awas kalo suamiku di garapp jugaaa Aku: ahhh ahhh enak tempik mamah, papah kan udah izinkan mamahnya ngentu sama orang lain, ko papah ga boleh ngentu ibuuu!!!! Ahhhhh Ibu: tuh pak, Syarif yg ganteng dan gagah aja ngijinin istrinya buat menikmati batang lain, bapak kok ngelarang ibu buat dapet kenikmatan..... Bapak: kalo bu'ne bapak izinin ngentu dengan orang lain, lantas bapak boleh juga dong ngentu dengan selain ibu... Ibu: okee kalo bapak kuat 1 menit ibu izinkan bapak ngentu dengan sundal yg lain, tapi kalo bapak gagal bapak ga boleh ngentu ibu juga, bapak cuman boleh jilat tempik ibu, ga boleh pegang-pegang ibu, cium ibu, sama nenen di ibu lagi, paling kalo jilatan bapak enak ibu kasih bonus kocokin titit kecil bapak!! (Dengan nada menantang) Lina: aahhh ahhhhh, uuhhhh ayaahhhh, yaudah Lina izinin papah ngentotin ibu atau cewek lain, tapi janji ga akan tinggalin Lina apapun yg terjadi!!!!! Aku: iyaaa mamahhb ahhhh, papah janjikan ga akan ninggalin mamahh!!!! Papapahh mau ngecrotttt mah akhirnya akupun mencapai klimaks setelah istriku mengalami orgasme 5x berturut-turut. Setelah acara makan malam panas tersebut, ibu Sumi menuntun kami ke kamarnya agar menjadi saksi perjanjian tadi, aku dan Lina duduk di tepi ranjang, sedangkan bapak mertuaku tiduran dan ibu duduk di atas nya, ibuku menciumi bapak mertuaku dengan mesra, menjilati leher dan naik ke kuping, lalu ibu mertuaku berbisik kepada bapak mertuaku. Ibu: pak'ne ini bakal jadi persetubuhan terakhir kita kalau pak'ne tidak bisa memenuhi taruhannya, jadi berusahalah sekuatnya untuk tahan lebih dari 1 menit Bapak: iya buk, bapak akan berusaha sekuatnya untuk memenuhi taruhan ibu Ibu: pak jilatin sekujur tubuh Sumi, nikmati dan manjakan tubuh Sumi.. Kemudian bapak menciumi tubuh ibuku dari kepala, leher, telinga, badan, toket, udel, paha, hingga ke kaki ibu, terakhir bapak menjilati selangkangan ibu. Ibu: ahhhh bapaakkk enakkk, ahhh lebih dalam pak, jilatin itil sumiii!!!! Tak lama kemudian ibu ngecrot di muka bapak, dan ibu menjilati cairan cinta yang menempel di muka bapak, lalu mereka berciuman dengan buasnya, setelah berciuman, ibu menelentangkan bapak di ranjang, lalu memegang penis bapak dan membimbing nya ke tempik ibu, sambil berbisik ke bapak. Ibu: bapak, siaap yahh, bapak harus bisa tahan 1 menit sajaaa, demi ibuk pak, kalo tidak ini bakal jadi persetubuhan terakhir kita di ranjang tempat aku di perawani bapak dulu (sambil mencium bapak) Bapak: iyaa Bu, bapak pasti bisa Kemudian masuklah titit bapak ke tempik ibu, namun sangat di sayangkan, hanya 4 kali sodokan bapak muncrat. Ibu hanya tersenyum kepada bapak sambil meneteskan air mata, lalu ibu memeluk bapak sambil menciumi bibir bapak, begitupun dengan bapak, bapak menangis sejadi-jadinya, ibu pun berbisik kepada bapak. Ibu: bapak, jangan menangis, lebih baik ciumin ibu sepuasnya, ini akan jadi ciuman terakhir kita, ibu kasih waktu 30 menit sebagai ciuman terakhir kita (sambil menatap sayu bapak dengan berisi air mata) Mereka pun berciuman dengan liarnya, saling berpagutan, saling memasukkan lidah, saling bertukar ludah, setelah 30 menit, ibu melepaskan kulumanya dan berkata kepada bapak. Ibu: pak, terima kasih sudah menjadi teman tidur dalam 25 tahun terakhir, tapi maaf tubuhku ini mulai sekarang milik pejantan lain yg sanggup memuaskan ku, bapak tidak sanggup memuaskan ku jadi bapak tidak berhak atas tubuhku, tapi tenang, ibu janji cinta dan hati ibu hanya milik pak'ne seorang, ibu tidak akan meninggalkan pak'ne, ibu akan selalu disisi pak'ne selamanya, meskipun tubuh ibuk tidak lagi milik pak'ne, pak'ne ikhlas menerima takdir pak'ne? (Sambil menatap tajam ke mata pak'ne dengan berurai air mata) Bapak: maafkan pak'ne yg tidak bisa puasin buk'ne, pak ne ikhlas jika bu'ne dapat kepuasan dari pejantan lain. Aku dan istriku tak kuasa mengeluarkan air mata melihat drama tersebut, tak lama kemudian ibu melepaskan pelukan bapak lalu mencium kening bapak, sambil berkata: Ibu: selamat tinggal bapak, maaf mulai malam ini tubuh indah milik ibu bukan lagi milik bapak Bapak: tapi buk, bapak mencintai ibu, bapak janji akan selalu setia dan ga akan cari wanita lain, ibu boleh disetubuhi siapapun asal ibu tetep tidur dengan bapak (sambil menangis) Ibu: iya bapak, ibu juga cinta bapak, hanya bapak seorang, tapi maaf tubuh ibu bukan lagi milik bapak, dan yg berhak tidur seranjang dengan ibu, hanya pria yg mampu memuaskan birahi ibu. Kemudian ibu bangkit dan meninggalkan bapak, namun bapak menarik tangan ibu, dan mencoba memeluknya, lalu ibu mendorong tubuh bapak dan berkata. Ibu: bapak cinta ga sama ibu? Bapak jilatin dan cium kaki ibu Kemudian bapak bersujud dan menciumi kaki ibu dan menjilati nya Ibu: bagaimana? Nikmat kan? Sambil jilatin, kocok titit kecil bapak Kemudian bapak mengocok kontolnya, tak lama kemudian bapak pun ngecrot kembali. Kemudian ibu pun duduk dan memegang kepala bapak, bapak menyosor mulut ibu, namun ibu mendorong kepala bapak dan meludahi mukanya berkali-kali. Ibu: cuhhh cuhhh cuhhh..... Nikmati ludahku suami tercinta ku, cuhh cuhhh cuhhh Ibu terus meludahi muka bapak, namun bapak hanya memejamkan mata sambil mengusap ludah yg menempel di mukanya, kemudian bapak menjilati ludah tersebut dengan nafsu. Ibu: nikmati ludahku suamiku tercinta, tidur yg nyenyak dan mimpi indah, jangan lupa bereskan semua bajumu, dan bersih kan pejumu, mulai besok bapak tidur di kamar tamu Kemudian ibu meludah ke muka bapak sekali lagi sambil berkata. Ibu: cuhhh maaf ibu tidak bisa mencium bapak lagi, begitupun bapak, hanya ludah ibu saja yg bisa ibu beri sebagai tanda cinta ibu kepada bapak, dan bapak hanya boleh menciumi dan menjilati kaki ibu, gapapa kan pak? Bapak ikhlas? Bapak: iya buk, bapak ikhlas, bapak terima apapun yg diberikan oleh ibu (sambil menjilati ludah ibu yg menempel pada wajahnya) Ibu: makin sayang deh sama pak'ne, bu'ne kasih bonus deh, pak'ne boleh jilatin itil buk'ne tapi kalo bu'ne abis di gagahin sama pejantan bu'ne, atau bu'ne abis kencing, pak'ne boleh cebokin tempek bu'ne pake mulut bu'ne (sambil tersenyum dan menggigit jarinya) pak'ne mau? Bapak: ahhhh makasih buk'ne, bopo mauuu (sambil mengocok tititnya) Buk'ne: hiiihiii, makin cinta deh sama suami lemah ku yg satu ini, dahh pak'ne, ibu tidur di kamar Syarif dan Lina yaa, ayoo anak ku dan mantuku puasin ibu nak (sambil menciumi bibir ku dan bibir Lina dengan mesra) Ibu meninggal pak'ne sendirian di kamarnya, sambil tangan kanannya menarik kontol ku dan tangan kirinya menarik puting Lina, kemudian kamipun memasuki kamar pengantin ku, ketika aku akan menutup pintu, ibu melarang ku. Ibu: jangan ditutup nak, biarkan bapak melihat persetubuhan kita, hanya itu yg dapat dia nikmati sekarang, disisa hidupnya, dia tidak akan menikmati tempik lagi. Kemudian ibu melumat bibirku dengan ganas sambil menatap tajam ke arah bapak, dan bapak hanya mengocok titit kecilnya sambil mendesah dengan kencang. Setelah kejadian drama selepas makan malam tadi, kami bertiga saling berpelukan, saling melumat, dan saling menjilat. Tak henti-hentinya ibu menatap tajam ke arah bapak sambil menggigit bibir bawahnya, tatapan tersebut jelas membuat birahi bapak terbakar dan bapak terus mengocok titit kecilnya sambil meneriakkan nama ibu sekencangnya di ranjang kasurnya.... Bapak: sumiiii, istri tersayang kuuu, aku tresno Karo ko'e (sambil mengocok titit kecilnya) Ibu hanya tertawa genit mendengar nya, kemudian ibu jongkok menggenggam penisku sambil mengocok dengan pelan kontol besarku, aku dan Lina pun berciuman dengan mesra dan saling bertukar lidah, kemudian ibu menatap tajam putrinya dan berkata. Ibu: nduk, ijinkan ibumu yg hina seperti gundik ini menjilati suami perkasamu (sambil mengocok kontolku) Lina: ahhhh ibu jalang minta izin dulu sama pak'ne sebagai suami sah ibu Kemudian ibu menunjukan bapak dengan gerakan yg sexy, bapak pun menghampiri nya. Ibu: merangkak lah suami ku sayang, kemarilah, merangkak lah sebagai bukti pemujaan dirimu terhadap istrimu. Kemudian bapak masuk ke kamar kami sambil merangkak, lalu ibu berkata ke suaminya Ibu: pak, izinkan istri gatelll mu ini menikmati kontol perkasa menantunya, bapak ikhlas toh? Bapak: iya buk'ne bapak ikhlas Kemudian ibu menjilati kontolku dengan buas, menjilati setiap jengkal kontol hitam panjang ku, buah zakar ku, hingga ke anusku, kemudian istriku memberikan toketnya ke mulutku, akupun menjilati toket montok istriku dengan buasnya, sambil mencupang hingga toket nya berwarna kemerahan, istriku mendesah keenakan sambil menatap bapaknya yg tertunduk lesu. Lina: pak'ne jangan sedih, toh buk'ne ga akan meninggalkan bapak, buk'ne masih jadi istri bapak meski bapak ga bisa ngentu bu'ne lagi. Bapak: iya nduk, bapak ikhlas menerima nasib bapak (sambil tertunduk lesu) Kemudian ibu melepaskan kulumanya dari kontolku, dan meludahi muka bapak lagi. Ibu: cuhhhh, bapak kocok titit kecil bapak pake ludah bu'ne skalian jilatin kaki ibu (kembali mengulum penisku dengan liar) Kemudian bapak mengelap ludah bu'ne dan mengocok titit nya dengan ludah tersebut smbil jilatin kaki ibu . Setelah puas mengulum kontol ku ibu Sumi lalu berdiri dan menciumi putrinya dengan ganas, sedangkan aku menjilati tempik istriku dengan nafsu, sambil menjilat itil istriku sesekali aku memasukan jari ku ke tempik nya, lalu dia bergerak semakin liar dan buas, ibunya melepaskan ciumannya dan memberikan toket besar nya ke putri nya, Lina mengulum dan menjilati toket ibunya, sedangkan aku terus mempercepat kocokan tanganku pada istriku, kemudian ibu menyambar mulutku, kami berciuman dengan mesra di depan suaminya dan anaknya, Lina tengkurap dan mengerang sambil menjilati toket besar ibunya, sedangkan ibunya duduk sambil memangku Lina dan berciuman dengan ku, bapak tentu saja duduk d lantai kamar kami sambil mengocok kontol kecilnya. Setelah beberapa saat Lina mengerang tanda dia akan orgasme, dia berteriak dengan kencang. Lina: asuuuuu!!!! Enak tenan, akkhhh masssss aku ngecrot, ahhhh ibuuuu anakmu ngecrotttt di pangkuan mu.... kemudian ibunya mengelus rambut anaknya dan mencium jidatnya. Ibu: ahhhkkkkk enak toh putriku, nikmati puncak yg kamu capai nak, ibu bangga sama kamu punya suami gagah perkasa, tidak seperti bapakmu yg loyo, bapakkk putri kita ngecrotttt, benih yg kamu tanam di rahimku dulu kini ngecrriiit di pangkuan ibunya (sambil menatap sayu muka bapak) Bapak: ahhhh ibuuuu, iyaa bapak bangga Lina nikah dengan nak Syarif, gak kayak bapak yg sudah tua dan loyo (sambil memuncratkan pejunya d tangannya) Ibu: pak, bersihkan Peju encer bapak di lantai kamar anak kita, jangan sampai Peju encer bapak menodai kamar pejantan milik putri kita (sambil melumat bibirku) Kemudian bapak mengambil lap ke dapur dan membersihkan sisa Peju yg berceceran di lantai kamarku. Setelah Lina istriku klimaks, dia rebahan di kasur dan menikmati sisa orgasmenya, lalu ibu mencium bibir Lina dan meminta izin untuk merasakan kontolku di tempik nya. Ibu: nak ijinkan ibu di gagahi kontol perkasa suami mu, tempik ibu sudah gatal nak (dengan mata sayu) Lina: Monggo Bu, minta izin sama bapak dulu kalo ibu mau di gagahi pria selain suami ibu (sambil memejamkan matanya dengan nafas terengah-engah) Ibu: pak'ne ibu minta izin buat menikmati kontol panjang menantu ku, tempek bu'ne wes gatel... (Dengan tatapan sexy) Bapak: Monggo buk, bapak ikhlas asal ibu bisa puas Ibu: kulonuwun pak, tolong buka tempik ibu supaya kontol mantu kita bisa mudah masuk ke tempik ibu. Kemudian bapak memegang vagina ibu dan membuka nya dengan lebar. Sluppzzzzz kontolku langsung masuk ke tempik ibu, ibu pun mengerang dengan kencang pertanda dia menikmati kontolku. Ibu: ahhhhhhkkk kontolllllll, ahhhh sodok yg kenceng tempik mertua kotormuuu ahhhh pak'ne ini baru kontolllllll, enaakkk panjang ahhhhh, mentok sampe rahimm buk'ne, punya bapak cuman bikin geliii buk'ne ahhhh enaakkk Ku percepat sodokan ku pada tempik ibu, ibu Sumi pun mengerang dengan kencang sambil berkata vulgar dan menghina suaminya di depan menantu dan anaknya. Saat sedang menyodok ibu Sumi dengan gaya woman on top, Lina bangkit dan menduduki tempik nya di muka ku, kemudian aku menjilati tempik istriku sambil menggenjot mertuaku, istriku berciuman dengan mesra dengan ibunya sambil sesekali mengenyot dan menjilati puting ibunya, begitupun sebaliknya. Ohhh sungguh pemandangan yg eksotis, beberapa saat kemudian keduanya mengerang dengan kencang. Ibu: aahhhhh kontollll nikmat menantu akhhhhhhh, bapaakkk liat ibuu ngecrot dikontoli menantumuuuu ahhhhh owwww ibu ngecrotttt, ibuuu dapet pakkk ahhhh Lina: ahhhh ibuuu, bapakkk putrimuuu ngecrittt dijilati mantumu ahhhh Lina dapet juga buuuu... Kemudian mereka saling berciuman dengan mesra.... Kemudian tubuh sepasang ibu dan putri nya ambruk, kemudian akupun ngos-ngosan. Ibu: hahhh hahhhh nikmat banget nduk kontol suamimu, ibu sampe ngecrittt terkencing-kencing... Kemudian ibu menatap bapak. Ibu: bapak, tolong ambilkan kita air minum, ibu, Lina sama Syarif haus. Kemudian bapak mengambilkan air putih ke dapur, saat bapak ke dapur kita bertiga saling bercumbu dan berciuman, ibu tak henti-hentinya memuji kejantananku. Saat bapak kembali ke kamar membawa minum, kami pun langsung minum dengan lahan, terasa segar d tenggorokan, kemudian bapak mengelap keringat ibu dengan handuk. Bukannya ciuman yg di dapat, ibu malah meludahi muka bapak sambil tertawa genit... Ibu: cuhhhh.... Nikmatin tuh ludah, dasar suami lemah, istri dientot menantu nya malah ngambilin air minum sama ngelapin ibu hihihi (dengan nada dan tertawa mengejek) Bapak pun tertunduk dan meneteskan air mata, kemudian ibu memegang wajah bapak, sambil mengusap rambut bapak ibu berkata. Ibu: pak, kok nangis, mau bapak nangis sekencang kencangnya ibu ga akan kasih tempik ibu ke bapak, mending bapak tegar dan ikhlas menerima nasib bapak sebagai suami lemah syahwat, bapak ikhlas toh? Bapak: iyaaa buk, bapak ikhlas menerima nasib bapak, ibu boleh menikmati kontol siapapun yg buat ibu puas (sambil berurai air mata) Ibu: bagusssss, gitu doongg itu baru suamiku tercinta (sambil mengelus rambut bapak dan meludahi muka bapak lagi).
Saat stamina mereka sudah pulih, Lina bangkit menungging minta gaya doggy, sedangkan ibu mendekatkan tempik nya ke mulut Lina minta untuk di jilatin, aku pun memompa tempik istriku dengan ganasnya, sambil aku berciuman dengan ibu, saling berpagutan dan bertukar ludah, sesekali ibu melirik ke arah bapak dengan tatapan tajam dan menggoda, hal tersebut membuat bapak panas dan mengocok kembali tititnya dengan ludah ibu yg menempel di wajahnya sambil jilatin kaki ibu, ibu hanya ketawa cekikikan melihat pemandangan tersebut. Kocokan ku di percepat, sehingga membuat Lina meraih kenikmatan lagi, tak lama kemudian di susul oleh ibu yg ngecrittt terkencing-kencing di mulut putrinya, begitupun dengan bapak, dia kembali ngecrot karena onani, mungkin karena kelelahan bapak ketiduran di lantai kamarku, persetubuhan terlarang ini terus berlanjut, bergantian aku menikmati lubang tempik anak dan ibu tersebut, berbagai gaya kami lakukan, dari threesome, aku mengentoti istriku, aku mengentoti ibu mertuaku, lesbi antara ibu dan anak, hingga sekitar 4x aku keluar dan tak terhitung berapa kali ibu dan anak tersebut meraih puncak kenikmatan, setelah 3 jam kami bersetubuh, akupun memutuskan menyudahi permainkan liar ini, ibu membangun kan bapak, sambil berkata: Ibu: suamiku bangunin, aduuh kasian tidur di lantai, pak tolong bersihkan tempik ibu pakai mulut bapak, Peju Syarif berceceran dimana-mana. Kemudian bapak menjilati tempik ibu dengan ganasnya, ibu pun keenakan dan mengerang. Ibu: ahhhh pakkk, jilatin terus tempik ibu, bersih kan tempik ibu dari pejuh syarif, ahhh terussss pak. Kemudian ibu duduk dan memegangi kepala pak, lalu ibu meludah lagi ke wajah bapak, cuuhhhh..... Ibu: cuuhhhh.... Jilatin lagi yg bener tempik ibu, sambil bapak ngocok titit kecil bapak pake ludah ibu yg menempel banyak di muka bapak. Kemudian bapak kembali menjilati tempik ibu dengan liar dan buas sambil mengocok titit kecilnya, beberapa saat kemudian bapak dan ibu meraih kenikmatan lagi, ibu mengerang dengan keras sambil mengencingi muka bapak dengan cairan kenikmatannya. Sesaat mereka terdiam sambil menikmati sisa kenikmatan yg mereka raih. Kemudian ibu bangkit dan mendekati bapak. Ibu: bapak seneng ga, bapak ikhlas ga? Bapak menikmati ga ibu di kentu menantunya sendiri? (Dengan tatapan mata yg tajam) Bapak: ya bapak senang buk'ne di kentu menantunya sendiri, bapak ikhlas dan bapak menikmati nya... (Sambil tertunduk lesu) Ibu: bagusssss, ibu betul-betul cinta sama bapak, sekarang bapak bersihkan sisa Peju bapak yg berceceran di lantai kamar pejantan ku dan pejantan putri kita ( sambil mengelus kepala bapak mertuaku) Kemudian bapak mengepel lantai kamar yg d pejuhinya, setelah selesai bapak kembali duduk seperti hampa yg menunggu perintah dari tuannya. Lalu ibu pun duduk di ranjang sambil menghadap bapak dan berkata. Ibu: apakah bapak masih mencintai ibu walau bapak sendiri menyaksikan ibu di kentu oleh mantunya sendiri? Bapak: iyaa bapak masih cinta ibu, dan akan terus cinta ibu sampai mati Ibu: bagusssss, apakah bapak sangat memuja ibu dan mematuhi ibu sebagai istri bapak yg kotor dan senang berzinah dengan pasangan yg bukan muhrim nya? Bapak: yaaa bapak akan selalu patuh dan memuja ibu, kalo perlu bapak akan mengabdikan sisa umur bapak untuk menghamba pada ibu sebagai istri ku yg tercinta, walau ibu doyan berzinah dengan siapapun dan tidak memberikan kewajiban ibu sebagai istri kepada bapak, bapak relaaa, bapakmu ikhlas dan bapak senang serta menikmati nya. Ibu: jadi benar bapak mau mengabdi dan menghamba pada ibu? Bapak: ya buk, bapak berjanji dan bersumpah akan selalu memuja dan menghamba pada buk'ne, tapi hamba minta satu hal, nyonya buk'ne akan terus mencintai hamba meski banyak kontol yg bisa bikin nyonya terpuaskan (sambil tertunduk) Ibu: cium kaki nyonya mu suamiku, hambakuu dan cintakuuu (sambil menjulurkan kaki kirinya) Bapak menciumi kaki ibu dan menjilatinya, kemudian ibu Sumi merangkul ku dan menciumku sambil mengocok kontolku yg keras, kamipun berciuman dengan ganas sambil kaki mertuaku di jilatin oleh suaminya. Setelah puas berciuman, ibupun menatap bapak dan berkata kepadanya Ibu: pak, ibu sudah berjanji dengan bapak untuk selalu mencintai bapak dan tidak menceraikan bapak, tapi ibu tidak berjanji untuk punya kekasih lagi atau bahkan suami lagi, bagaimana menurut bapak, apakah bapak tidak masalah jika ibu punya kekasih lagi atau bahkan suami lagi? Bapak mau di madu? (Dengan tatapan tajam dan eksotis) Bapak: nyonya meski hati ini seperti teriris hamba ikhlas menerima nasib hamba, hamba ikhlas jika nyonya ingin punya kekasih lagi atau bahkan suami lagi, asal hamba tetap hidup bersama nyonya dan mendampingi nyonya sampai maut memisahkan kita (keluarlah air mata bapak di pipinya). Ibu: hihihi...... Becanda pak'ne mana mungkin bu'ne Setega itu sama bapak, bu'ne janji Bu'ne ga akan nikah lagi, cukup pak'ne seorang suami buk'ne, tapi inget pak'ne ga berhak atas tubuh buk'ne selamanya karena pak'ne ga maksimal tadi, jilatin kaki bu'ne, jilatin sisa pejuh di tempik buk'ne sama di ludahi buk'ne juga udah enak kan? Hihihi, ohh iya pak'ne gausah tuan dan hamba segala, cukup seperti biasa aja yahhh, gausah lebayy (sambil tertawa cekikikan) Bapak: iyaa buk'ne terimakasih sudah menjadikan pak'ne sebagai suami untuk buk'ne selamanya meski bapak gabisa ngentu buk'ne lagi (dengan antusias menjawab) Ibu: hihihi makasih yaa suamiku sayaang, ehh iya Syarif ibu kan sudah ngentu kontol perkasa mu, mulai sekarang kita resmi pacaran yahhh? (Sambil mencium mulutku) Lina: eittsss enak aja, ibu ngelunjak nih, tadi bilangnya cuman pinjem kontol mas Syarif sekarang minta jadi pacar, gakk gak bisaa!!! (Jawab Lina dengan ketus) Ibu: ayooo dong Lina izinin ibu pacaran dengan Syarif, Syarif mau kok yaa??? (Dengan ekspresi memelas) Aku: hehehe kalo Lina dan bapak mengizinkan, Syarif mau jadi pacar ibu (sambil tertawa cengengesan) Lina: hmmmm kayaknya sexy juga kalo ibu sendiri jadi pacar misua Ibu: asikkkk, bapak, boleh kan kalo cuman pacaran? Ga lebih kok, paling cuman bermesraan, jalan bareng, sama ngentot, kayak pacaran ABG jaman sekarang? (Dengan muka memelas) Bapak: baik Bu, kalo cuman pacaran bapak izinkan, asal tidak sampe nikah (dengan senyuman) Ibu: yeeee senengnya jadi pacar yayang Syarif, tunggu dulu, biar resmi gimana kalo Syarif nembak ibu di depan anak dan suami ibu hehehe (dengan nada manja dan genit) Aku: ohhh mertuaku sayang, mertuaku yang sexy dan binal, mertuaku yang doyan berzinah, maukah kau menjadi kekasih ku, maukah kau menjadi selingkuhan anakmu sendiri? (Dengan nada sok puitis) Ibu: iyaaaa kekasih ku tercinta, menantu ku yg perkasa, suami anak kandung ku sendiri, mulai sekarang aku Sumiati Sucahyono binti martono istri dari Sudarsono bersaksi di depan suami dan anaknya sendiri Rosmalina Sriningsih yang juga istri mu, menerima ajakan untuk berpacaran syarif Abdul At-Tamimi, semoga Sumiati bisa jadi kekasih yg baik, nakal dan binal, serta memuaskan keperkasaan kontol yayang Syarif, tapi Sumi ga janji bakal jadi pacar yg setia hihihi Kemudian ibu memelukku dan menciumi ku, kita berciuman dengan liar dan ganas di depan istri dan bapak mertuaku sekaligus suami dan anak dari kekasih binal baruku, setelah puas merayakan jadian kami, ibu mertuaku pun melepas pelukannya dan berkata. Ibu: Lina, bapak, ibu tidur di kamar dengan yayang Syarif yaa, boleh kan ibu tidur dengan pacar baru ibu sekaligus suami kamu nduk? Lina: yaudah lah terserah ibu, Lina udah puas kok di kentu mas syarif, ohh iya bapak tidur di ruang tamu yaa, Lina gamau tidur sm bapak, ga nafsu hihihi (sambil tertawa) Bapak: iya nduk, bapak tidur di kamar tamu saja,
Lina: sebelum itu bapak boleh nyicip memek lina 1x sebagai balas budi ke bapak. Bapak: iya nduk. Lalu lina mengangkang malas di sofa memejamkan matanya, pak'ne langsung masukin penis ke memek lina,
Bapak: aaahhhh.....nduk nikmat memek kamu. Lina: udh masuk pak, kok gak berasa pak titit nya buat ngantuk aja pak ucap lina smbil memejamkan matanya. Bapak: ahhh maafin bapak ya nduk. Tak lama bapak pun muncrat,
Bapak: udah nduk. Lina: udh kluar pak, lina membuka matanya, lalu lina menekan kan kepala bapak ke memek ny minta dibersihkan memekny pakai mulut. Lina: bersihkan pak memek lina pakai mulut bapak. Lalu bapak menjilati memek lina yang masih ada pejuh nya bapak dan syarif sampai bersih.
Lina: udh pak sekarang bapak bereskan baju bapak sana.
sebentar ya buk'ne bapak bereskan baju bapak dulu Bapak pun meninggalkan kami menuju kamar ibu untuk memindahkan bajunya dan barang-barang lainnya dari bekas kamar pengantin nya, Lina pun tertidur sambil mendengkur karena persetubuhan hebat yg kami lakukan, lalu ibu Sumi menarik tanganku ke ruang tengah sambil bertelanjang, kami duduk d sofa ruang tengah sambil bermesraan dan berciuman kayaknya pengantin baru sambil menunggu bapak membereskan barang-barang nya. Setelah selesai bapak menghampiri kami dan mempersilahkan kami masuk ke bekas kamar pengantin nya, akupun menggendong kekasih baruku ke kamar sambil terus menciumi nya, sebelum menutup pintu, ibupun berkata kepada bapak. Ibu: pak'ne, suamiku tercinta dan satu-satunya maaf yaa istrimu tidak bisa mengeloni mu selamanya, tapi kalo bapak horny bapak tinggal masuk ke kamar dan coli di depan istrimu yg sedang bermesraan dengan pacar barunya, awas loh yah cuman boleh pegang kaki, dahh bapakkk ibu mau pacaran dengan yayang Syarif dulu (kemudian ibu mencium ku dengan ganas) Akupun menutup pintu kamar, dan ibu Sumi meminta untuk tidak di kunci agar suaminya bisa onani melihat istrinya di keloni pasangan haramnya. Kamipun bermesraan dan saling mencumbu sebelum akhirnya kami tertidur dengan saling berpelukan sambil telanjang.

Istri binalWhere stories live. Discover now