4. Di Genggaman Raka (b)

238 58 21
                                    

"Buka Baju lu, sekarang."

Fania bergetar. "Aa-ku gak bisa kak."Ia memejamkan mata takut.

"Buka!"Bentak Raka, berhasil membuat Fania menangis. "Lo udah Nampar gue pas gue yang mau buka baju lu, Sekarang gue Liatin, lo yang buka."

Fania menggeleng tidak mau, Dan terus menangis.

Raka menarik Rambut Fania. "Jadi? Siapa yang mau bayar utang lu? Tara?"

"Hiks, Jangan libatin kak Tara kak, Aku mohon."Fania memohon dengan sorot Mata terluka.

Senyum mengerikan Raka terbit "Itu lo tau, Kalau lo gak nurut. Abang lo yang mati di tangan gue,"

Fania sudah merasa hancur. Dengan gemetar tangannya membuka kancing bajunya perlahan. Diwajah Angkuh Raka Ia tersenyum Penuh kemenangan. Adik Dari musuhnya benar-benar betekuk lutut Dihadapannya. Tinggal menunggu hitungan waktu. Raka berhasil menghancurkan Kehidupan Tara, Jika Paula tidak berhasil ia hancurkan, Satu gadis lainnya berhasil berada di tangannya. kedua Wanita paling berharga dalam hidup Tara.

Raka menatap Fania intens, Membuat Fania berkeringat dingin begitu takut. Laki-laki memperhatikan dengan detail Setiap inci wajahnya, Wajah polosnya, Dan bibir pink alami Milik Fania. Tidak ada sedikitpun cacat. Tatapannya beralih menatap tubuh Fania, Kulitnya putih bersih, tidak di temukan Cacat, Dan Sial. Fania itu gadis yang sangat imut.

Fania menunduk takut. Mengapa harus  diusianya sekarang. bersentuhan dengan laki-laki pun ia tidak pernah. Bagaimana harus ia terjebak bersama Raka. Lagi-lagi Air mata Fania menetes. Membayangkan hal yang paling Fania takutkan dari seorang laki-laki.

Bagaimana kehidupan setelah ini.

Fania sudah tidak mampu berpikir, ia Hanya berharap Tuhan masih berbaik Hati padanya. Raka mendorong Fania kasar membuat Gadis itu terjatuh di Atas kasur. Dibenak Raka ia ingin dendamnya terbalaskan, menyiksa Habis-habisan gadis di depannya saat ini.

"Kak–Raka,"Mohon Fania.

Raka menindih tubuh Fania. Tangannya bergerak mengelus pipi mulus Fania dengan pelan, Fania menarik Nafas rasanya Ia sangat takut. Sentuhan di pipi nya sudah membuat tubuhnya tergetar.

"Lo, cantik juga."Suara serak Raka berbisik di telinga Fania,

Tubuh Fania meremang, Raka mendaratkan ciumannya. Fania terpelojak, Raka meraup bibirnya dengan rakus beberapa kali Fania mendorong dada Raka namun Raka malah mencengkram tangan Fania di bawah kukuhannya. Laki-laki tampak gelap mata di penuhi Hasratnya.

Raka mencengkram Tangan Fania, Menyentuh apapun yang Ia mau pada tubuh Gadis itu. Raka tidak berniat mengajak bersenang-senang, Ia selalu melakukannya dengan Kasar. Membuat Fania menangis dan kesakitan, Senyum Raka terbit melihat Fania yang sudah tidak berdaya mengikuti semua keinginannya malam ini.

tubuh Fania yang tanpa sehelai benang itu tampak membiru disertai banyak bercak merah, Luka cengkraman yang kuat, turut serta menghiasi tubuh cantiknya.

Raka tidak puas sampai disitu, Ia melebarkan paha Fania dengan paksa. Fania menggeleng, Tangannya ingin memukul Raka, Tangisnya sudah pecah, wajahnya di penuhi Airmata, Namun Raka begitu kasar menarik kedua kaki jenjang Fania bertengger di bahu atasnya.

Fania mencengkram bantalnya begitu kuat. Seiring Rasa sakit yang Raka berikan, Rasanya perih tak tertahankan, Laki-laki itu tidak mempedulikan rintihan Fania.

Kamar itu dihiasi suara tangisan dan Ketakutan, Suaranya pun serak menahan sesak. Fania betul-betul merasa dirinya sudah hancur.

 Fania betul-betul merasa dirinya sudah hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAU INGAT PESAN PATRICK

HIDUP MEMANG TIDAK ADIL, JADI
BIASAKAN DIRIMU YA!

NEXT GAK? NEXT LAH MASA ENGGAK?

SALAM DARIKU

TINGGAL KAN JEJAK!

VOTE TERUSS JGN PUTUS💞

SPAM BANYAK-BANYAK

VOTE ITU GRATIS KOK! JANGAN PELIT JEMPOL YA!

HATURNUHUN!

Sirah kasih Raka [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang