13. Pesan Terakhir

197 51 19
                                    

"Ternyata dia masih di sini, Malah nyanyi-nyanyi sambil nangis lagi."Geram Raka, Laki-laki itu ingin menyentak Fania dengan kasar dan berjalan Kearahnya.

Namun langkahnya terhenti. Bagai terhipnotis kesedihan yang Fania Rasakan, Suara Fania terdengar tergetar, berhasil membuat Raka berdiam diri, mengikuti Nalurinya.

Fania mulai bernyanyi.

tlah ku coba terus bertahan,
tentang cinta yang ku resah,
ku mencinta kau tak cinta,
tak sanggup ku terus bertahan,
sadar ku tak berhak untuk terus memaksamu,
memaksamu mencintaiku sepenuh hati, aku kan terus berusaha melupakanmu, tapi terimalah permintaan terakhirku, genggam tanganku,
genggam tanganku sayang,
dekat denganku peluk diriku,
berdiri tegak di depan aku,
cium keningku tuk yang terakhir,
ku kan menghilang jauh darimu,
tak terlihat sehelai rambut pun,
tapi dimana nanti kau terluka cari aku ku ada untuk mu.
ku tak membencimu,
ku harap kau pun begitu,
tak ingin kau jauh,
tapi takdir menginginkan kita tuk terpisah
genggam tanganku sayang,
dekat denganku peluk diriku,
berdiri tegak di depan aku,
cium keningku tuk yang terakhir,
ku kan menghilang jauh darimu,
tak terlihat sehelai rambut pun,
tapi dimana nanti kau terluka cari aku ku ada untuk mu.

ku kan menghilang jauh darimu,
tak terlihat sehelai rambut pun,
tapi dimana nanti kau terluka cari aku ku ada untuk mu.

Raka menentralkan perasaan nya. entah apa yang tengah memporakporandakan hatinya saat ini.
Empati Atau Perasaan aneh semacamnya,

"Lagu itu-?"

Tara membuka kaca jendela, Angin langsung berhembus dari celah jendela yang terbuka, terdengar suara senandung pelan disertai isakan. Tara mendengar semua, melihat rasa sakitnya.

Terlihat Fania tengah terduduk di samping rumahnya, dengan daun kecil yang berjatuhan di atas kepalanya. Malam ini begitu terasa dingin.

tanpa Fania sadari suaranya di dengar oleh kedua laki-laki, Rasa sesak itu bermunculan, Andai ada yang mengerti dirinya hanya satu kali ini saja.

"Cepetan Ikut gue!"Raka menarik Fania, Fania tersentak.

Dengan gelagapan Fania menghapus Airmatanya. Raka tiba-tiba saja muncul dari balik tembok, membuat Fania bertanya-tanya.

"Kak Raka dari kapan ada di situ."

•••

"Raka kamu selamanya tidak bisa menikahi Fania!"

Fania Diam. Bibirnya terkunci mendengar keputusan Ayahnya. Arezka tengah mengajarkan Raka cara bertanggung Jawab. Darah daging yang lahir dari darah daging kedua darah dagingnya. Adalah Aib. atau jutru Bukan hanya sekedar Aib. Itu akan mendapat tentangan, Dan nauzubbillahnya mengundang laknat.

Arezka tidak bisa membiarkan kebodohan moral terhadap kelakuan Anak laki-lakinya.

"Bagus, kalau gue gak nikahan dia. kalo bisa tuh bayi sekalian aja cari bapak lain."

"Fania,"Panggil Arezka "Apa kamu mencintai Raka?"

Arezka menunggu jawaban Putrinya, Sorot mata Raka pun menatap Fania, Wajah Raka terdiam, ia mendadak ingin tahu isi pertanyaan Papahnya. Meskipun selama ini ia tidak kepikiran dan tidak pernah ingin tahu.

Fania membalas tatapan Matanya.

"Enggak, pah."

"Syukurlah, Memang sudah seperti itu seharusnya. kamu itu gak boleh mencintai Raka,"

Fania mengangguk, Tapi mengapa hatinya ragu?

"Papah orang pertama yang Akan menentang Kalian? paham?"

Lagi, Fania mengangguk.

tidak banyak yang bisa gadis itu ucapkan. Semesta bahkan seperti melarang anaknya terlahir ke dunia. Meski dengan begitu keinginan Fania akan tetap sama, Ia ingin bayi nya hadir ke dunia. Walaupun sempat berpikir ingin membunuhnya Fania memilih untuk mati bersama.

"Lalu apa anak ini akan terlahir ke dunia tanpa status ayah?"

"Raka, Kamu akan tetap bertanggung jawab sebagai ayah dari anak yang ada di dalam rahim Adikmu."

"Kalian akan tinggal satu atap. Dibawah pengawasan papah, Dan kamu Raka jadilah peran kakak yang menjaga Adikmu."

"A-aku tidak ber-suami pah?"Lontaran itu terdengarkan menyedihkan Dari mulut Fania, Membuat Arezka terdiam memikirkan Takdir Anaknya.

Rasanya takdir tidak adil untuk Fania, Gadis itu terhenti sekolahnya. menjalani perannya sebagai ibu. Sedangkan Raka, Laki-laki itu masih bisa meneruskan sekolahnya karna tidak ada yang mengetahui kasus dirinya. Masih bisa menikmati Masa muda tanpa harus memikirkan beban yang di tanggung nya sendiri. Masih bisa berjumpa dengan teman-temannya sedangkan dirinya? hidupnya tidak bisa kembali seperti dulu.

 Masih bisa berjumpa dengan teman-temannya sedangkan dirinya? hidupnya tidak bisa kembali seperti dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍫🍫🍫

TERUS IKHTIAR UNTUK DAPAT BANYAK VOTE!

HAYO DONG TEKAN VOTE SETIAP PARTNYA! SEDIH TAU PADAHAL GRATIS!

HAL SIMPEL TAPI SANGAT BERHARGA UNTUK ORANGLAIN🍫

VOTE BANYAK-BANYAK!

AKU TUNGGU NOTICE NYA!

HATURNUHUN😭

Sirah kasih Raka [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang