14. Papah bersuara Raka yang repot.

223 50 37
                                    


When pertama kali tinggal serumah check!

When pertama kali tinggal serumah check!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mau liat orang emosian tapi nurut gak?

-Raka garong vs papah lord.

...

"Maksud lo bilang gitu ke papah?"Sinis Raka, Dia memojokkan tubuh Fania terus melangkah semakin memojok. Satu Alisnya terangkat Dan tunggu! mengapa itu sangat berdamage!

Fania dibuat salah fokus menatap Wajah laki-laki di depannya, Mengapa seperti ini Raka malah terlihat begitu tampan? wajah Fania terlihat polos dengan pupil mata membesar menatapnya tak berkedip. Entah mengapa Fania ingin sekali menyentuh Wajah Raka, dan menyentuh hidung Mancungnya.

"Woi dengerin gue!"

"Lo ngomong kaya tadi, Maksudnya lo berharap punya suami dari anak lo ini, iya?"

"Aku cuma gak mau nasibnya, seperti aku."

Raka berdecih, "Lo jangan besar kepala. Lo emang bisa ngambil hati bokap gue, Tapi jangan berharap lo bisa ngambil hati gue. Sampai kapan pun gue gak sudi nganggep dia Anak gue."

"Kamu jahat kak.."Tiba-tiba Fania menangis. Hatinya begitu sensitif. Tangis Fania mendadak kencang, Membuat Raka terkaget.

Bagaimana tidak kaget. Raka memang sering melihat Fania menangis, Namun Jika tangisnya sekeras ini Raka dibuat kebingungan. Bukan sekedar kebingungan, Bisa-bisa dirinya repot mendengarkan siraman kalbu sang ayah di monsterday ini.

Ya, hari ini adalah hari terburuk di sepanjang sejarah hidupnya. Harus tinggal bersama dengan Fania. Yang jelas-jelas hanya orang asing yang kini memasuki kehidupannya. Apalagi dengan status barunya sebagai adik! Jelas-jelas ia itu tidak memiliki adik. Dia hanya mempunyai satu saudara kandung yang itupun Raka terlalu laknat tidak menganggap abang. Ya—Dia Reka Sayudha, Kembarannya sendiri.

Mungkin Raka terlalu muak dengan semua kenyataan di depannya ini.

"Heh, sut!"

"RAKA!"suara Arezka berteriak.

Nah sudah seperti yang Raka duga.

Sontak Raka membungkam Mulut Fania dengan telapak tangannya. Fania dibuat gelagapan, "Kak Raka wangi banget, kenapa rasanya aku pengen banget meluk kak Raka ya?"

"RAKA FANIA KENAPA?"Arezka mengintrogasi.

"Gak tau pah."Balas Raka Acuh, "Kamu jangan berani macem-macem Raka!"

"Fania, Kamu kenapa nangis? Raka lagi? Raka ngapain kamu?"

Fania terdiam, Ia tertusuk akan Ucapan Raka begitu yang melukai hatinya. Namun entah mengapa hasrat ingin menyentuh Raka begitu besar, Fania Menatap Raka yang mengancamnya.

Sirah kasih Raka [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang