21. MODE GALAU RAKA

154 38 30
                                    

Yang patah hati, yang hilang otakku.

RAKA ITU KEJAM, SIAP-SIAP DIBIKIN GAGAL MOVEON!

21. MODE GALAU RAKA.

Malam ini, Raka dibuat larut dengan ucapan Papahnya. Laki-laki itu berbaring diatas kasur, Tatapannya menerawang jauh entah apa yang kini sangat mengganjal di hatinya.
Raka dibuat terngiang-terngiang wajah Fania, Raka menyentuh dadanya yang kali ini terasa bahagia sekaligus nyeri bersamaan.

baru pertama kali ucapan papah nya terasa mematahkan hatinya. Raka tak menyangka mengapa hatinya bisa larut dalam perasaan ini, Raka berusaha memejamkan mata untuk tidur. Ia tidak yakin akan hatinya sekarang. perasaan itu pasti tak benar-benar hadir.

Hingga satu suara mengetuk pintunya. Raka memejamkan mata mendengar suara pintu kamar yang terbuka. Laki-laki itu tengah tidak berselera untuk diajak bicara.

Fania membawakan Raka segelas susu dan makanan, Dirasa Raka tak juga keluar kamar kamar untuk ikut makan malam. Fania berinisitif membangunkan Raka yang tampak tengah memejamkan mata.

Raka terdiam bisa menebak siapa yang baru saja masuk kamarnya, Tidak terdengar suara Arezka yang biasa nya masuk seraya memanggil Raka. Perasaan Raka semakin tidak karuan menyadari seseorang baru saja naik keatas kasurnya. Gadis itu menyentuh Raka, membuat jantung Raka rasanya bergetar saat itu juga.

"Kak, Bangun dulu. Papah nyuruh kamu makan."Suara Fania terdengar lembut.

"Kak,"Raka masih memejamkan mata. Rasanya begitu sial ketika seseorang yang tengah ada di pikirannya tiba-tiba muncul tepat di hadapannya.

Fania menatap wajah Raka yang tampak mulai berkeringat. Fania terkejut menyadari wajah Raka yang begitu pucat, punggung tangan gadis itu terulur menyentuh dahi Raka. "Ya allah kak! kamu demam."Fania langsung turun dari atas kasur.

Gadis itu berdiri panik, Mencari sesuatu keluar. Raka membuka matanya, Laki-laki itu menarik selimut tebalnya. Tubuhnya memang terasa begitu menggigil, Kepalanya pusing tak beselera melakukan apapun. Kini tatapan Raka beralih saat Fania masuk membawakan Alat kompres untuk dirinya, Tatapan mata Raka menatap lurus dirinya.

"Kak Raka demam Gara-gara nolong aku. Aku minta maaf kak."Fania dengan polos merasa dirinya bersalah. Melihat itu Raka semakin tidak percaya bisa menemukan gadis sebaik dirinya.

Raka menggeleng. tiba-tiba Dirinya tidak setuju mendengar Fania berbicara maaf.

Harusnya Memang Raka yang salah, Mengingat Fania sampai trauma karna tenggelam dan sekarang justru suhu tubuhnya yang tinggi mengalami demam.

"Ko enggak sih ka, Kak Raka itu demam aku kompres ya?"Fania bergerak mendekati Raka, Raka terlihat hanya diam saat Fania terus memberi perhatiaan kepadanya. Tangan Fania bergerak mengambilkan makanan yang tadi dirinya bawa, Lagi-lagi tangan nya bergerak menyodorkan sendok ke mulut Raka.

"Gue gak pengen makan."Raka menggeleng, Fania langsung menyambar "Kak terus gimana mau minum obat, kalo kak Raka gak mau makan?"

"Gimana gue gak jatuh cinta lama-lama kalo sikap lo kaya gini."

Raka tiba-tiba saja mual, Dirinya berlari menuju toilet. Tubuhnya kini merasa tidak enak. baru saja ia memuntahkan cairan, Melihat Raka yang tampak seperti tidak biasanya, Fania mengahampiri Raka dengan Cemas. Tangannya bergerak menyuruh Raka berbaring, Wajah Raka itu sudah sangat pucat, Tubuhnya memeluk selimut dengan erat. Fania rasanya tidak tega melihat Raka,

"Kak, kamu gapapa??"

"Kita ke dokter ya, atau aku panggil Papah?"

Raka tampak diam begitu lemah, Matanya terpejam karna merasa pusing. Melihat Raka yang biasanya selalu marah-marah, kasar, membentak, Saat ini tengah berbaring lemah rasanya Fania ingin menangis, Raka membuka Matanya Saat mendengar suara tangisan pelan, Mata Raka terbuka saat Menangkap Fania tengah menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

Sirah kasih Raka [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang