24. Takdir selalu bergerak semaunya.

193 45 83
                                    

Perihal banyak nya masalah yang datang, aku hanya ingin tetap bersamamu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perihal banyak nya masalah yang datang, aku hanya ingin tetap bersamamu!







●●||[SHIRA KASIH RAKA]||●●






24. Takdir selalu bergerak semaunya.

Raka terbangun bukan karna sinar matahari yang menyongsong masuk jendela kamar, Bukan pula Fajar indah yang menyambut kebahagiaannya semalam. Raka seperti dipaksa terbangun dari kenyataan, Ini bukan mimpi, Ini bentuk nyata takdir yang menampar keras dirinya. Raka ditarik dan Di pojokkan ketembok, Suara serpihan beling di lempar seiring Fania yang menangis memeluk selimutnya.
Arezka mencekik leher Raka, membuat Anaknya kesulitan Bernapas. Airmata Raka langsung mengalir seiring perasaan sakit yang diterimanya. Arezka benar-benar di ujung kemarahan "Anak iblis, Gurjana! Kamu itu terlaknat Raka!"

Arezka tampak menangis, Emosi meluap tidak memperdulikan Raka yang kesakitan. "Sudah berapa kali papah peringatkan, Dia adikmu! darah daging papah! Kalian berani mengotori rumah ini dengan melanggar aturan, Bajingan."

Fania menggeleng kuat, Adegan di depannya itu benar-benar nyata melihat Raka nyaris mati di tangan Papahnya, Mereka di tampar kenyataan, Tersadar akan apa yang menjadi resiko dari apa yang sudah berani di perbuat. Orang tua mana yang tidak terluka melihat Anaknya berani melakukan hal seperti itu di rumahnya, Pemandangan miris melihat Fania yang tertidur bersama Raka tanpa sehelai benang itu jelas membuat Hatinya seperti di tusuk belati tajam.

Fania terbangun bahkan belum sempat mengenakan pakaian apapun. Raka terbatuk, Dia berusaha memberontak dari ayahnya "Pah, a-ku mau bicara, Ijinin Raka buat bicara satu kali."Dengan mulut bergetar Sorot Mata Raka tampak sangat memohon.

Arezka melepaskan Raka, Wajah keduanya sama-sama dipenuhi Airmata "Raka mencintai Fania."Dengan suara tegas, dan sorot mata berani Raka menatap nyalang kearah Papahnya.

Arezka naik pitam, Tangannya bergerak memukul Raka membuat Anaknya jatuh saat itu juga di kakinya. Fania menjerit, Dia ingin menghampiri Raka sayang nya dia tak sanggup berdiri dari tempat tidur.

Dengan paksa Fania berlari kekamar Mandi membawa selimutnya. Arezka kembali mengangkat Tubuh anaknya, Memperingati Raka sekali lagi "Kurang ajar, Apa yang kamu bilang tadi?!"

Raka mengeram marah "Raka itu cinta pah sama Fania! Aku ngelakuinnya karna aku mau Fania itu jadi milik aku! Bukan seperti yang papah selalu larang, Dia bukan adik aku, Tapi dia gadis yang Raka cinta!"

"Ngomong apa?! Selama ini kamu lakukan kepada Fania bukan atas dasar cinta? Kamu pikir papah tidak mencari tahu kamu itu punya dendam sama saudara kamu sendiri?!"Arezka membentak Raka, membuat Anaknya terdiam saat itu juga.

Raut wajah yang penuh luka itu menatap papahnya dengan berani "Aku memang punya dendam sama Tara, Tapi bukan berarti perasaan aku gak bisa tumbuh pah seiring Fania yang selalu bersama sama Raka. Raka udah gak bisa bohong lagi sama perasaan Raka, Hati Raka menolak semua aturan papah, Yang Raka tau sekarang Raka cinta sama Fania!"

Sirah kasih Raka [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang