11. ✨⚗️✨

3K 402 27
                                    

Seperti biasa, seluruh siswa dan staf Hogwarts berkumpul di aula utama untuk sarapan. Seperti biasa pula, Slytherin adalah meja paling tenang dan Gryffindor adalah yang paling banyak menyuburkan keributan.

Hari ini adalah hari kedua pembelajaran, Slytherin memiliki 4 jam ramuan bersama Gryffindor. Sebuah mimpi buruk bagi kedua rumah yang terkenal akan permusuhan terbuka mereka.

Sebelum sarapan, Harry sampai harus mewanti-wanti kepada para ularnya untuk tidak mendengarkan omongan dari kumpulan singa itu dan menyarankan untuk mengacuhkan mereka hingga mereka akan lelah sendiri.

Setelah sarapan, Slytherin tahun pertama berjalan beriringan menuju ruang laboratorium ramuan di bawah tanah tempat Profesor Prince akan mengajar.

Beberapa Gryffindor yang diketuai oleh Si musang Weasley terus memprovokasi Slytherin, sementara sebagian lagi memilih tidak bereaksi akibat kekuasaan yang Neville tekankan untuk tidak berlaku menjijikan. Setidaknya Gryffindor memiliki sedikit harapan di tangan Neville, karena bagi mereka yang paham akan kekuasaan yang di pegang oleh Neville tentu akan patuh mengingat hukum sihir tua Hogwarts yang melindungi dan mendukung segala keputusan setiap keturunan pendiri bahkan jika itu adalah keputusan yang mengorbankan banyak jiwa.

Harry seperti biasa duduk diapit Draco dan Theodore, sementara Blaise dan Daphne di apit Crabbe dan Goyle. Mereka duduk di barisan terdepan, sama seperti kelas sebelumnya. Bahkan Neville juga mengambil posisi duduk serupa seperti kelas sebelumnya bersama Jordan.

Tiba tiba pintu masuk berdaun lebar itu terbuka dengan suara kencang memekakkan telinga, seorang pria dengan pakaian serba hitam berjalan memasuki ruangan dengan dramatis. Jubahnya berkibar saat ia berjalan, raut wajahnya datar dan terlihat tak berperasaan. Hampir seluruh Gryffindor tahun pertama sedikit bergetar ketakutan, berbeda dengan Slytherin yang tetap tenang walaupun Harry yakin beberapa dari mereka berusaha menutupi ketakutan mereka pada Profesor ramuan tersebut.

"Aku, Severus Prince !" Profesor ramuan itu -atau mari kita sebut sebagai Severus- berdiri di depan kelas kemudian membalikkan tubuhnya menghadap ke arah siswanya "Profesor ramuan kalian" Severus menjeda ucapannya dan menebarkan matanya ke seluruh siswanya yang hadir

"Kalian disini ada untuk mempelajari ilmu halus dan seni pasti untuk membuat ramuan. Karena ada sedikit lambaian tongkat sihir disini, banyak yang tak percaya ini adalah sihir. Aku tak mengharapkan kalian akan memahami dengan benar keindahan dari kuali yang mendidih lembut dengan asap berkilauan, kekuatan halus dari cairan yang merambat melalui pembuluh darah manusia" Snape kembali memandang ke arah seluruh siswa nya termasuk Harry

"Menyihir pikiran dan menjerat Indera..... Aku bisa mengajari kalian cara memasarkan ketenaran, menyeduh kemuliaan, hingga menghentikan kematian. Jika kalian bukan sekelompok orang dungu yang biasanya aku harus ajarkan" Sarkas Severus di akhir

"Mr. Weasley! Dimana kau akan menemukan Bezoar ?" Tanya Severus tiba tiba

Ron yang dari tadi sibuk membahas Quidditch dengan Seamus belum siap menerima pertanyaan dan langsung saja panik "Ti-tidak tahu sir"

"Sayang sekali, mari kita coba 1 kali lagi. Mr.Weasley, Apa yang akan aku dapatkan jika menambahkan akar bubuk asphodel ke infus kayu apsintus ?" Tanya Severus lagi

"A-aku tak tahu sir ..." Jawab Ron dengan wajah ketakutan, wajahnya kini sepucat tisu

"Sangat mengecewakan Mr.Weasley, 10 poin dari Gryffindor karena tidak memperhatikan dan ketidakmampuannya dalam menjawab pertanyaan" Tegas Severus, seluruh Gryffindor di ruangan tersebut menatap Ron sangsi.

"Mr. Potter, Dimana kau akan menemukan Bezoar ?" Tanya Severus

"Di dalam perut kambing, sir!" Jawab Harry dengan yakin

Harry Potter And The TruthOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz