3. lingkungan baru 🪐

95 11 6
                                    


"Meta, sayang.. bangun nak," suara papi terdengar nyaring namun lembut dari balik pintu kamar meta

"Iya, iya. Ini udah bangun." Meta malah semakin menyelimuti dirinya dengan selimut dan bukannya beranjak dari tempat tidur, pria manis tersebut malah melanjutkan tidurnya

Papi yang mendengar dengkur anak semata wayangnya tersebut pun hanya bisa menghela nafas dan mulai membantu mengemasi barang-barang milik meta.

Papi sebenarnya belum siap di tinggal oleh anak kesayangan nya tersebut namun ini adalah saat nya meta harus bertemu dengan mate nya,

"Sekali lagi papi panggil tetep ga bangun, dot nya papi sita ya."

Saat mendengar hal tersebut, walau masih setengah sadar, meta memaksakan dirinya sendiri masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Ini udahh lohh," meta berteriak dari dalam kamar mandi

"Pinter" papi meninggal meta sendiri di kamar nya

"Kata papi jadi omega enak, enak apanya? Mending jadi alpha. Tapi ini serius gua harus cari alpha huft!"

Di sela-sela mandinya meta mengomel sendiri karna di paksa harus mencari alpha atau mate atau apalah itu secepatnya karna sudah memasuki musim heat..

Setelah menyelesaikan mandinya, meta berganti pakaian dan segera turun menemui kedua orang tua nya tersebut.

"Kok cemberut gitu, semalam siapa yang mau ke luar negri?"

"Gatau, males."

"Eh iya, kamu bakal tinggal sama Tante Sandra di LA."

"Hum.. iya" ucapku pasrah

Hari ini adalah hari terakhir ku di kampus, untungnya gua punya orang dalem di salah satu universitas di LA jadi gua ga harus ngulang kuliah gua dari awal.

*Di cafe

"Anjing lu Nat, bisa-bisanya lu ninggalin gua di sini hiks.." prim menangis sambil menyeruput minuman nya

"Diem bego, malu diliat orang." Aku menengok di sana kemari berharap tidak ada yang memperhatikan kami

"Gua harus ngelakuin ini, prim. Gua harus ketemu sama mate gua." Ucapku menenangkan prim

"Siapa lagi yang bayarin makan gua, siapa lagi yang bisa gua porotin, palakin, geplakin Nat.. siapa lagi" ujarnya makin menjadi-jadi

"HUAAA NATAA"

Sontak orang-orang menghadap ke arah kami, aku hanya bisa menunduk dan menutup wajah ku, sedangkan prim masih sibuk menangis di atas makanannya.

"Diem anjing, jangan bikin gua malu" ucap ku berbisik

Harusnya gua langsung pergi aja kali ya, gausah ada acara pamitan kayak gini. Bikin malu aja babi.

Sepulangnya dari cafe tersebut, nata memasuki kamarnya. Ia melihat semua barang-barang nya sudah dikemas rapi di dalam beberapa koper.

"Huft, beneran pindah. Gua kira selamanya bisa pura-pura jadi alpha keren wkwk" nata merenungi nasibnya sendiri

Jam menunjukkan pukul 11:25 siang yang berarti sebentar lagi nata seharusnya sudah berada di dalam jet pribadi mereka.

"Nata, udah semua? Gada yang ketinggalan?" Tanya papi sambil mengecek koper-koper tersebut.

"Gada. Ayok, Pi" papi hanya mengangguk dan memberikan jalan pada art untuk mengangkat koper-koper tersebut.

*Bandara

Nata telah lama berpelukan dan berpamitan dengan kedua orang tuanya. Sekarang tinggalah dia sendiri di dalam jet ini dan beberapa pramugari yang melayani nya.

Setelah beberapa jam, tak terasa sekarang Winata sudah berada di langit California, tempat yang akan menjadi penentu dari jalan hidup Nata. Apakah ada mate nya di sini atau tidak, nata pun tidak tau.

Setelah turun dari jet, Tante Sandra dan om Bagas langsung menemui keponakan kesayangan mereka tersebut.

"Yaampun nata, Tante kangen banget"

"Welcome to California." Ujar om Bagas

"Thanks om"

"Aku juga kangen banget sama Tante, makanya pas papa bilang mau kuliah dimana aku langsung kepikiran mau tinggal sama Tante aja"

Lama Tante Sandra dan nata berpelukan, akhirnya mereka keluar dari bandara. Sedangkan barang-barang Nata sudah di bawa oleh supir, mereka singgah di salah satu restoran yang ada di dekat situ.

"Gimana nih, kamu udah punya mate kah?" Goda Tante

"Justru itu, Tan.."

"Eh kenapa, gapapa kok kalo belum Nemu. Namanya masih muda masih punya banyak waktu buat pilih-pilih" ucap Tante menenangkan ku

"Sebenarnya aku pindah kesini mau cari mate, Tan.. bentar lagi aku heat tapi belum punya mate,"

"Waduh, sulit juga ya. Semoga lingkungan perkuliahan kamu disini bisa mempertemukan kamu sama mate mu."

"Iya Tante, makasih."

✯✯✯✯✯

Haloo,

Setelah sekian purnama wkwk, iseng-iseng aja sih sebenernya nulis chapter 3 ini. Maaf atas segala typo yang kalian temui yaa

Kalo kalian masih suka bakal aku lanjutin kok jangan lupa vote dan komen ya

See u next part guys..

🐺my unique mate🪐 (Dewwin)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon