12. ✨🛡️⚫✨

2.9K 390 32
                                    

Siswa Slytherin dan Hufflepuff tahun pertama memasuki kelas pertahanan terhadap ilmu Hitam. Hufflepuff cenderung cukup pendiam, mereka bahkan sedikit gemetar dan tetap menunduk saat melihat siswa Slytherin. Hanya beberapa saja yang berani menatap secara langsung, salah satunya tentu saja Susan Bones Lady dari Hufflepuff.

"Siang Rian, kau tampak cukup bersemangat?" Sapa Susan ramah, beberapa Slytherin dan Hufflepuff yang penasaran melawan rasa takutnya dan menatap Harry. Hanya ada raut datar yang di pancarkan wajah manis Harry, mereka menelan ludahnya sendiri gugup. 'bersemangat katanya'

"Siang juga Sue. Yah, ini cukup menarik" jawab Harry singkat, setelah itu mereka berpisah dan duduk di bangkunya masing-masing

"Se-selamat SiAnG s-semua-nya" Gagap seorang pria bersorban ungu di kepalanya "Se-selamat d-datang di Ke-kelas Pe-per-taha-nan"

Hampir seluruh kelas mengernyit saat mendengar Profesor DADA yang kerap di sapa Profesor.Quirrell itu berbicara dengan tidak jelas, nyaris tidak bisa dipahami oleh orang yang mendengarnya. Kau harus memiliki kesabaran tinggi kepada orang-orang yang mendengarnya. Tidak masalah untuk seseorang gagap atau apapun, tapi untuk menjadi guru harusnya Hogwarts yang merupakan sekolah tertua di Eropa menerapkan klasifikasi tinggi.

Sudah 2 jam berlalu, dan Harry merasa tidak ada satupun ilmu yang menempel di kepalanya. Beberapa Hufflepuff bahkan sudah tertidur, sedangkan yang lainnya memilih mengobrol atau mengerjakan tugas untuk kelas yang lain.

"Sir" Harry mengangkat tangannya ke udara

Profesor berturban ungu itu terlihat sedikit terkejut saat Harry mengangkat tangannya.

"Y-ya Mr.Potter?"

"Aku ingin bertanya, kenapa kita harus mempelajari Pertahanan terhadap ilmu Hitam?'

"Tentu saja karena ilmu Hitam itu jahat bodoh" Celetuk seorang Hufflepuff yang Harry ingat adalah Justin flinch, Harry ingat dia adalah sosok paling pecundang.

Tapi Harry tau alasan di balik dirinya lari, Harry tidak bisa untuk membenci anak laki laki itu. Setidaknya kali ini, Harry akan membuatnya menjadi sosok yang lebih berguna dan jauh dari kata pecundang. Beberapa Slytherin terlihat marah dan akan mengeluarkan tongkat nya sebelum akhirnya Harry berbicara kembali

"Lantas bagaimana dengan sihir putih?"

"Itu adalah sihir baik!" Seru Hufflepuff lainnya, Harry tak tau siapa dia. Mungkin dia muggleborn, pola pikir dasar

"Jadi sir, kenapa sihir hitam di sebut jahat sementara sihir putih di anggap baik?" Tanya Harry pada Quirrell tanpa memperdulikan ocehan Hufflepuff

"Hm sepertinya aku paham apa yang kau tanyakan, tapi kurasa kau tau sendiri jawabnya bukan?" Tanya Quirrell

Theodore yang ada di samping Harry sedikit terperanjat, oh hey ayolah bagaimana mungkin seorang pria gagap bisa tiba tiba berbicara lancar lebih dari 2 kata. Dan anehnya, entah bodoh atau tidak memperhatikan. Banyak yang tidak menyadari hal itu. Bahkan jika itu Susan, Blaise dan Daphne. Draco?

"Terimakasih atas kesempatannya dan ya aku tahu, aku menemukannya ada di arsip tua Keluarga Peverell" Ucapan Harry membuat seluruh orang di ruangan itu terkejut, tentu saja mereka semua tahu bahwa Potter merupakan keturunan dari Peverell. Hanya saja, baru kali ini mereka mendengar langsung dari mulut Harry Potter

"Ya tuan Potter, silahkan"

"Begini, dalam buku yang ku baca. Tidak ada yang namanya sihir hitam ataupun putih. Klasifikasi sihir hitam dan putih baru ada sejak pemerintahan sihir didirikan. Sebelumnya, bahkan kutukan Crusiatus bisa di samakan dengan kutukan menggelitik" Seluruh kelas mendadak hening mendengarnya

Harry Potter And The TruthWhere stories live. Discover now