14. Hogwarts dan Pilihannya

2.5K 360 16
                                    

Setelah makan malam di Aula, Harry tiba-tiba saja menghilang dari asrama. Yang paling menarik adalah, Blaise, Theodore, Daphne, dan Pansy memakai jubah dan pakaian lengkap khusus ritual. Entah apa yang mereka akan lakukan, sedari munculnya mereka kembali ke ruang santai Slytherin mereka berempat hanya duduk diam tak berbicara sedikitpun. Cukup membuat Slytherin lainnya yang entah kenapa merasa gugup, bahkan kedua Perfect Slytherin dan Slytherin kelas atas pun tidak berani untuk menegur atau bertanya.

Tidak lama, Pintu masuk Slytherin terbuka memperlihatkan beberapa siswa yang jelas bukanlah seorang Slytherin. Mereka mengenal 3 orang dari orang orang berpakaian jubah ritual itu adalah ketika lord & lady dari ketiga rumah lainnya.

Dudley membawa Hermione, Terry, Padma dan Lisa. Memimpin barisan rombongan orang orang tersebut. Lalu ada Neville, di belakangnya terdapat Parvati, Jordan dan si kembar Weasley yang langsung mendapatkan tatapan tidak suka dari para ular. Terakhir, Susan berjalan anggun bersama Hannah dan Cedric yang cukup mengejutkan Slytherin apalagi Diggory sendiri di kenal sebagai keluarga abu abu terang yang terkenal memuja seorang Albus Dumbledore.

"Tahan rasa penasaran kalian dan tolong mejentik, mereka adalah tamu agung Hades. Tidak boleh seorang pun mengusik mereka" Tegur Theodore yang kini berdiri dan menatap Slytherin dengan wajah datar yang sangat tidak cocok untuk wajah manisnya

"Mulai malam ini, mereka akan membangun relasi rahasia dengan Slytherin. Tidak boleh ada yang mengetahui tentang hubungan ini, sihir Hades melindungi kerahasiaan pertemuan ini. Jika satu orang saja berani membicarakannya diluar Tembok Slytherin, bersiaplah untuk rasa sakit yang tidak akan kalian rasakan. Kalian adalah Slytherin, Apa yang terjadi tetaplah ada di dalam tembok. Apa kalian paham?" Tanya Daphne yang langsung di patuhi seluruh Slytherin

Seluruh Slytherin yang melihat pertemuan ini, secara tidak langsung terikat oleh sihir kerahasiaan yang digunakan oleh Harry. Tidak ada seorangpun yang akan bisa membongkar hal ini pada dunia luar, karena status kerahasiaan yang digunakan Harry adalah status kerahasiaan yang mengikat jiwa dan raga sehingga akan sangat fatal jika melanggarnya.

Setelah memberikan peringatan, keempat Slytherin membimbing para tamu ke sebuah lorong yang tiba-tiba saja muncul di dekat perapian. Orang yang belum melihat Harry muncul dari dinding tentu saja terkejut mendapati pintu rahasia yang berada tepat di ruang asrama Slytherin itu sendiri.

Setelah keempat kelompok berpakaian jubah ritual itu menghilang di balik tembok, ruang Slytherin seketika senyap. Para senior saling berbagi tatapan dan memerintahkan Slytherin tahun bawah untuk kembali ke kamar masing-masing karena sebentar lagi adalah jam malam. Dan hal itu digunakan sebagai alasan untuk menghindari hal-hal lainnya.

Sementara itu di sebuah ruangan dimana jantung Hogwarts berada...

20 orang berpakaian ritual lengkap berdiri melingkari sebuah tungku raksasa yang memiliki nyala api putih yang berkobar di atasnya.

Harry Potter, salah satu diantara mereka maju mendekati altar di dekat tungku.

"Malam ini, kalian akan menjadi saksi dimana sihir Hogwarts akan kembali di murnikan. Sihir tua yang amat kuat dan luar biasa namun terlupakan. Sangat disayangkan, akibat banyaknya perselisihan di Hogwarts membuat sihir Hogwarts ternoda.

Malam hari ini, dengan berkah dari lady magic itu sendiri kita akan bisa merasakan langsung bagaimana sihir Hogwarts yang sangat murni. Dengan ini, aku persilahkan kalian orang orang yang Hogwarts pilih untuk memberikan setetes darah sebagai bukti kesetiaan kalian kepada Hogwarts"

Harry mengambil Dagger pemberian Petunia yang ada di pinggangnya, tanpa ragu menyayat telapak tangannya tanpa meringis. Meneteskan darah yang keluar dari telapak tangannya ke atas tungku.

Harry Potter And The TruthWhere stories live. Discover now