13 - "menyenangkan"

145 23 0
                                    

HEYYA, HOW U DOIN'???
maffkan feby yg hibernasi lebih dari beberapa bulan(?) ini /sungkem.

-
-
-
-

"Chinen, waktu itu hampir saja, ya"

Miya menunduk menampilkan raut pasrah, "terimakasih".

"saya akan mendukung kamu lagi selanjutnya, berjuanglah" ucap 'guru' itu kembali melangkah sembari menepuk pundak Miya.

"tanpa diberitahu olehmu sekalipun, aku pasti akan berjuang" Miya menunduk disepanjang koridor yang ia lewati.

.
.
.

"hei 'nak Chinen, ada seseorang yang menunggumu digerbang, katanya sih temanmu" ucap salah satu guru ketika Miya sedang berjalan menuju gerbang.

"teman? baiklah, terimakasih" ucap Miya dan dibalas anggukan oleh guru tadi, lalu Miya bergegas menuju gerbang untuk melihat siapa orang yang dimaksud.

sesampainya digerbang Miya melihat punggung seseorang yang sangat dikenalinya, ia mencoba memanggil siapa tau itu benar dugaannya.
"etto, kak.. (Name)..?".

yang dipanggil membalikkan badannya menghadap ke Miya, "ah, sudah selesai?" tanya nya.

"u-uhn, kenapa kakak kesini?" tanya Miya ragu.
"kenapa yaa~ aku disuruh sama ibumu buat jemput kamu, sih" jawab (Name).
"ibu? kenapa kakak main setuju aja.." Miya memasang raut lelah.
"gapapa dong~ kan aku jadi Miya ketemu Miya lagi, hehe" (Name) mengelus pelan surai hitam Miya.

"kak" Miya memegang tangan (Name) yang sedang mengelus kepalanya.

(Name) sontak menghentikan aksinya dan memasang raut heran.
"ada apa? Miya gak suka aku elus, ya? yaudah deh aku gak一"

"jangan.." Miya memotong ucapan (Name).

(Name) semakin heran.
".. jangan berhenti elus aku, ya kak..
a-aku suka banget dielus kak (Name).." tangan (Name) yang tadi digenggam dialihkan menuju pipi chubbynya Miya.

'HEEE??!??!? YA TUHAN IZINKAN HAMBA MENCULIK KUCING YANG SATU INI AAAAAKHHH'

karena kelewat gemes, (Name) langsung meluk Miya sambil dielus kepalanya.
"kamu tuh dikasih makan apa sih, kok bisa lucu banget gini" ucap (Name).

Miya sontak wajahnya memerah menyadari yang ia lakukan tadi ditambah perlakuan mendadak dari (Name).

"k-kak.. udah, b-banyak yang ngeliatin.." Miya tsun bgt, maw jd milikku gks?.

"ah!" (Name) sontak melepaskan pelukannya dengan perlahan.

"kak, beneran disuruh sama ibu buat jemput aku?" tanya Miya, dan (Name) mengangguk sebagai jawabannya.
"iyaa, makanya ayo pulang, nanti ibu kamu nyariin, loh" ucap (Name) sambil mengulurkan tangan.

Miya sontak menggenggam tangan (Name) dan berjalan, "yaudah ayo, kak".

.
.
.

"inget ya Miya, menang kalah itu persoalan biasa dalam pertandingan. semisal kamu nanti malem kalah dari Langa gapapa, itu berarti kamu punya kesempatan menang dilain hari"
mereka berdua masih dalam perjalanan menuju rumah Miya, karena gak tau mau kapan lagi kasih tau ke Miya, jadi sekarang aja menurut (Name).

"tapi 'kan Miya harus menang biar ibu sama kak (Name) bangga, kalau Miya gak menang nanti一" ucapan Miya terpotong oleh (Name) yang menaruh telunjuknya didepan mulut Miya.

"mau menang mau kalah aku tetep bangga kok sama Miya. jangan beranggapan kayak gitu, oke!" ucap (Name) sembari memperlihatkan senyuman khasnya.

Miya mengangguk kecil lalu tersenyum tipis.
"makasih, kak"

Hah, Isekai?! ‖ SK8 the infinity [ DISCONTINUED ]Where stories live. Discover now