15. 🎃☠️

2.4K 352 9
                                    

Sudah beberapa pekan setelah berkumpul nya keduapuluh orang yang terpilih di jantung Hogwarts.

Beberapa kali mereka melakukan pertemuan di ketiga asrama.

Ya kalian benar, Gryffindor tidak termasuk kedalam nya. Asrama itu masih dipenuhi oleh lautan manipulasi, bahkan Neville sendiri masih meragukan para singa nya.

Saat ini, aula utama di rubah dengan banyak ornamen labu dan permen. Sesuatu hal yang menyenangkan namun terasa tidak benar, apalagi bagi para penyihir berdarah murni yang masih mempertahankan tradisi lama.

"Huft, sepertinya malam ini aku harus melewatkan Samhain lagi" Gumam Harry

Slytherin pada awalnya tidak menyangka bahwa seorang Harry Potter adalah penganut Pagan, sesuatu hal yang sebenarnya tidak ilegal namun di anggap tabu apalagi lagi bagi muggleborn dan pengikut cahaya.

Tapi melihat bagaimana perilaku dan segala hal yang ada pada diri Harry meneriakkan Pure blood (yeah walaupun semua tau bahwa Harry Potter adalah seorang pure blood beberapa waktu yang lalu) tetap saja beberapa dari mereka masih sedikit berpikir dan memiliki ketakutan bahwa Harry Potter adalah cahaya, padahal sudah jelas mereka tahu bahwa Harry sepenuhnya adalah ular.

"Kenapa tidak? Bukannya kau bisa melakukannya setelah ini?" Tanya Blaise

"Yah... Kuharap begitu, tapi sepertinya malam ini memang aku tidak diizinkan bertegur sapa dengan leluhurku" Keluh Harry sambil menatap ke arah meja head master dengan tangan sibuk mencincang daging stik sapi panggang di piringnya dengan brutal hingga daging tersebut nyaris tak berbentuk lagi. Membuat beberapa Slytherin yang melihat menelan ludahnya sendiri dengan ketakutan

Hogwarts Choice(yang terpilih) yang sekarang memiliki keterikatan, merasakan keresahan dan kekesalan yang di alami kedua lord mereka.

Makan malam berjalan seperti biasa, kecuali ornamen yang ada di sekelilingnya. Bau labu dan permen menyeruak memenuhi aula. Jujur saja, Harry tidak terlalu menyukai baunya.

Bagi para supremasi Pure blood, hal ini sungguh menjijikan. Mengganti malam Samhain yang agung dengan pesta labu yang memuakkan. Sebagian Pure blood yang lain tidak terlalu masalah dengan Halloween, hanya saja mereka tidak suka jika ajaran yang sudah di tanamkan oleh keluarga mereka secara turun-temurun malah di perlakukan seolah hal tersebut adalah hal sesat dan terlarang apalagi di mata Muggleborn.

Para hantu Hogwarts berdatangan menghampiri siswa dan menakut-nakuti mereka dengan tampilan beragam, dari yang seperti manusia namun tembus pandang dan melayang hingga hantu hantu berlumuran darah atau tanpa kepala.

Baron berdarah, hantu pria dengan tubuh penuh darah menghampiri Harry dan memberikan salam.

"Selamat malam, lord Slytherin. Takdir kehidupan dan kematian menyertaimu" Sapa Baron berdarah

"Selamat malam Baron, semoga arwahmu mencapai tujuan mu suatu hari nanti" balas Harry

"Terimakasih my lord" setelah mengatakan itu, Baron kembali melayang rendah ke sudut ruangan. Tatapannya tidak lepas dari pintu masuk aula yang tertutup rapat, menatap dengan gamang pintu tersebut

BRAK !

Pintu aula utama terbanting dengan keras, Quirrell berlari dengan cepat ke arah meja kepala sekolah.

"T-troll! DI-DIBAWAH TA-TAN-AH A-ADA TROLL!"

Setelah mengatakan itu, Quirrell pingsan dengan posisi aneh yang membuat Harry mengernyit.

Seluruh Aula panik, berteriak dan berlarian tidak jelas. Sungguh membuat kacau keadaan, bahkan mereka tidak menyadari bahwa Quirrell sudah hilang dari tempatnya pingsan tadi.

Harry Potter And The TruthWhere stories live. Discover now