I

983 87 1
                                    

2023

"Anak-anak kumpulkan tugas kalian sekarang!" Ujar seseorang saat memasuki kelas sepuluh di Enha Highschool.

Suara tersebut berasal dari guru laki-laki yang saat ini sedang berdiri didepan kelas berusaha memecah kebisingan diruangan yang sangat kacau itu. Park Sunghoon, guru matematika yang sangat disukai oleh para murid-murid. Bukan hanya ketampanannya yang berada di atas rata-rata, tapi juga Sunghoon merupakan guru yang sangat ramah dan tidak menyusahkan muridnya.

"Yah...Pak Sunghoon, kami belum mengerjakan tugasnya, itu terlalu susah pak" ujar salah satu murid yang kerap dipanggil Daniel.

Sunghoon menggelengkan kepala saat mendengar perkataan muridnya. ia merupakan salah satu guru yang sangat dekat dengan murid-murid dikelas tidak salah jika banyak murid bahkan guru sekalipun yang kagum pada Sunghoon.

Lagipula siapa yang tidak akan kagum dengan seorang Park Sunghoon. Banyak orang mengatakan bahwa Sunghoon adalah definisi dari kesempurnaan, wajah yang tampan, tubuh tinggi, pintar, salah satu anak orang kaya di Korea.

Semuanya dimiliki oleh Sunghoon, Tapi yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah kenapa Sunghoon mau menjadi guru yang gajinya tidak seberapa? Dia bahkan bisa membeli sekolah tempatnya mengajar saat ini. Banyak rumor yang beredar tentang mengapa ia menjadi guru dan memilih tidak meneruskan perusahaan keluarganya, tapi Sunghoon tidak peduli dengan segala rumor sampah itu.

"Sekarang apa lagi alasan kalian anak-anak nakal?" Ucap Sunghoon yang membuat Murid di ruangan kelas tersebut bersorak riang. sudah jelas bukan kalau mereka ini sangat menyukai Sunghoon.

Murid dikelas itu sudah sangat hafal dengan perkataan Sunghoon. Jika Sunghoon sudah berkata seperti itu maka pasti pengumpulan tugas akan diundur. Bukankah pak guru Sunghoon sangat baik? Tidak salah para murid begitu mencintainya.

"Kalau begitu buka buku pelajaran kalian halaman 37, kita akan membahasa materi baru hari ini" ujarnya Sunghoon kemudian mulai mengajar anak-anak dikelas tersebut, tugas yang diberikan sebelumnya akhirnya ditunda sampai minggu depan.

Pelajaran matematika hari itu sangat menyenangkan, Sunghoon memang sangat tahu cara mengajar yang dapat membuat murid-murid tidak bosan dengan pelajaran yang menurut semua orang sangat sulit.

.

.

.

"Pak Sunghoon" panggil salah satu murid yang menghampiri Sunghoon di meja guru yang sedang sedang membersihkan buku-buku dan peralatan mengajarnya.

Mendengar namanya dipanggil, Sunghoon kemudian menoleh dan menatap salah satu Muridnya yang bernama Daniel. Sunghoon sangat mengenal muridnya yang satu ini, Salah satu murid yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Jika sudah penasaran dengan suatu hal, Daniel akan berusaha mencari tahu hal tersebut sampai ia mendapat jawaban yang dia inginkan.

Sunghoon sangat menyukai tekad anak ini, mengingatkannya saat ia muda dulu. Mungkin bagi sebagian orang rasa ingin tahu Daniel berlebihan, tapi hal itu dianggap wajar olehnya karena Daniel juga sedang dalam masa pencarian jati diri bukan.

"Ya, Ada apa Daniel?" Balas Sunghoon dengan memberikan perhatian sepenuhnya pada Daniel yang menatapnya penasaran.

"Apa pak Sunghoon tahu kalau bu guru Maya menyukaimu?" Ujar Daniel dengan wajah penuh rasa ingin tahu. Mendengar perkataan anak ini membuat Sunghoon ingin tertawa, murid mana yang begitu penasaran dengan kisah cinta gurunya selain Daniel.

Sunghoon sudah menduga bahwa anak ini pasti sedang penasaran dengan rumor yang beredar disekolah bahwa ia dan guru bahasa Inggris itu sedang berkencan. Entah dari mana rumor itu berasal, yang jelas rumor itu tidak benar sama sekali.

Beautiful Pain | SUNSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang