1.

14.5K 511 40
                                    

Kutapakkan kakiku mengikuti keinginan semuku. Berjalan menyusuri Pantai. Sesekali memandang birunya awan dilangit.

Indah. Satu kata yang dapat aku lukiskan sekarang. Hanya ada aku dan kesendirianku. Penat akan kehidupan yang selama ini kujalani.

Rasanya baru kemarin aku merasa bahagia. Menerima lamaran dari orang yang aku cintai selama tiga tahun terakhir ini. Tapi bagai diangkat keatas langit setelah itu dijatuhkan begitu saja. Hancur berkeping tak terkira.

Melihat tunanganmu tidur bersama orang lain. Bisakah kau bayangkan bagaimana rasanya? Brengsek. Sekarang hatiku seakan mati.

Bahkan aku mulai percaya bahwa tak ada cinta didunia ini. Khususnya untukku. Seorang Joen Jungkook yang hanya namja kesepian.

Aku hanya seorang karyawan swasta  disebuah Perusahaan Besar di Seoul. Aku tinggal di Busan dan memutuskan pindah ke Seoul.

Appa dan Eomma meninggal karna kecelakaan saat aku masih sekolah. Aku anak tunggal dan hanya mempunyai kedua orangtua. Sebelum aku bertemu dengannya. Namja yang sekarang aku beri dia stempel "Orang Terbrengsek" dalam hidupku.

Seorang namja manis yang bisa membuat jantungku berdebar. Senyumnya dan kata-katanya mampu membuatku merasa damai. Tapi itu dulu sebelum stempel Brengsek melekat pada dirinya.

Selama ini aku merasa hidupku hanya berkutat pada pekerjaan dan percintaan belaka. Tak ada yang istimewa. Tapi aku cukup bahagia. Saat itu tentunya.

Tapi tidak untuk sekarang. Aku memutuskan keluar dari pekerjaanku dan memulai perjalanan yang baru.

Berusaha membuang segala kepenatan hidup dan kisah cintaku yang kelam. Berusaha menikmati hidupku yang entah akan berjalan seperti apa nanti.

Aku menyukai Pantai. Karna suara deburan ombaknya dan hembusan anginnya mampu mendamaikanku. Tak lupa warna birunya yang aku sukai.

Maka disinilah aku sekarang. Pulau Jeju menjadi tempat tujuanku melepas penatku saat ini.

Lama berjalan tak terasa membuat perutku meronta. Aku memutuskan mencari kedai makanan dipinggir Pantai.

Kali ini musim panas, bisa dipastikan Pulau Jeju ramai akan kedatangan wisatawan. Maka resto dan kedai pun juga pasti akan ramai.

Aku memasuki salah satu kedai mie disini. Melihat sekeliling masih adakah bangku yang kosong.

Ah aku menemukannya. Berada dipojok kedai. Hanya ada seorang namja cantik yang terlihat sedang duduk seperti menunggu pesanan datang.

Aku memilih untuk duduk dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku memilih untuk duduk dihadapannya. Dia menatapku dingin saat aku mendekati meja itu. Hingga aku basa basi bicara padanya.

"Hai..bisakah aku duduk disini?"

Dia memandangku masih dengan wajah dinginnya. Dan hanya menjawab dengan mengganggukan kepala dua kali. Setelah itu dia hanya menatap Pantai diseberang kedai.

Sedangkan aku saat ini berusaha menahan umpatan untuk seorang namja dihadapanku. Tapi aku akui wajahnya sangat tampan. Bahkan terlalu tampan dan juga cantik untuk seorang namja.

Aku hanya melihat keluar jendela. Memandang Pantai diseberang kedai sambil menunggu pesanan datang. Sesekali melirik namja dihadapanku yang terlihat tak peduli dengan  sekitarnya.

Tak berapa lama pesanannya datang. Aku hanya memandang sekilas. Setelah itu berusaha untuk tidak melihatnya makan.

Dari sudut mataku terlihat namja didepanku makan dengan lahapnya. Pipinya yang mengembung karna makanan membuat dia terlihat menggemaskan. Oh astaga..apa yang baru saja aku pikirkan. Sekilas aku tersenyum kecil karna pikiranku.

Tanpa kusadari baru sekarang aku bisa tersenyum lagi setelah kejadian itu. Tak kupungkiri memang namja didepanku ini seorang yang sangat tampan. Sekali lagi kutegaskan. Dia namja yang sangat tampan dan juga cantik. Hingga tanpa sadar aku pun sedikit tertarik dengannya.

Bahkan aku baru melihat seseorang setampan ini. Rahangnya yang tegas serta tatapan mata hazlenya yang tajam. Hidung yang mancung dan kulit tan nan eksotis.

Oh brengsek apa yang baru saja aku pikirkan. Hanya kata itu yang ada dipikiranku sekarang. Tak berapa lama pesananku datang. Aku mulai memakan makananku karna perutku sudah sangat meronta. Sedang namja depanku sudah terlihat menghabiskan seluruh makanannya.

Tanpa sengaja mata kami saling menatap. Hanya sepersekian detik tapi rasanya mampu membuat aku menghentikan makanku. Sungguh mata hazlenya seolah menarikku untuk melindunginya. Terlihat tajam namun ada rasa pedih didalamnya. Entahlah..

"Weayo??kenapa memandangku begitu?" Ucap namja didepanku dengan dingin.

Oh shit! Aku baru mendengar suaranya dan itu sungguh terdengar sexy. Suaranya deep voice tapi lembut. Dan jantungku entah kenapa tiba-tiba berdetak lebih cepat.

"Eoh...tidak!" Jawabku singkat.

Kemudian aku melanjutkan makan dengan menunduk. Aku tak berani melihat kedepan. Takut akan pesona namja depanku saat ini.

Tapi tiba-tiba saja aku tersedak dengan tidak elitnya karna gugup.

Uhuuk..uhuuk...

Namja depanku reflek menyodorkan gelas minum didepanku.

"Gomabseubnida..." Ucapku sambil mengangkat ringan gelasku.

Dan dia hanya tersenyum smirk menatapku. Oh Tuhan kenapa senyumnya terlihat begitu manis. Dan lagi-lagi jantungku berdetak kencang.

Tak berapa lama aku sudah menghabiskan semua makananku. Namja depanku terlihat masih duduk santai sambil menikmati es kopinya. Mata hazlenya memandang kearah Pantai.

"Kau suka pantai?" Tanyaku tiba-tiba.

Dia memandangku kemudian tersenyum kecil. Tanpa menjawab pertanyaanku.

"Kim Taehyung. Namaku!" Jawabnya datar sembari kembali menatap Pantai.

"Ah..aku Jeon Jungkook. Dan hei apakah tidak sopan saat orang bicara tapi tidak menatap matanya!" Sarkasku.

Dia kembali menatapku. Kali ini dia tersenyum padaku. Tapi kembali tidak menjawabku.

Aku merasa kesal dengan tingkahnya. Karna aku sudah selesai makan maka aku memutuskan pergi dari kedai itu. Tapi tiba-tiba sebuah suara kembali terdengar saat aku hendak beranjak pergi.

"Bisakah kita berteman?Jungkook-shii?"

Aku menatap namja didepanku lagi. Melihat ada sebuah keraguan dimata hazlenya. Serta sebuah harapan. Dan terlihat pula ada kesedihan dimatanya. Sama sepertiku.

Aku sedikit terkejut dengan pertanyaannya. Kakiku tak jadi melangkah dan aku menatapnya penuh rasa penasaran.

"Eoh...mari kita berteman...Taehyung-shii!" Jawabku serasa mengulurkan tangan.

Kemudian dengan sedikit ragu dia menerima uluran tanganku dan kemudian menampilkan senyum manisnya. Ah sial...kenapa dia sangat menggemaskan..batinku.



#Hai hai semua..kembali lagi aku dengan ceritaku 😘😘

Ini cerita ke Tiga ku yaah...kuharap kalian menikmatinya...

Maafkan jika ada kesalahan kata dan kalimat yaa 😘😘😘

Biasakan vote 🌠🌠🌠 dan komen kawan...karna ide itu MAHAL 😘😘😘

My Destiny Is You  {KookV} {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang