37. Tak ada Bintang di Malam pengantin.

89 2 0
                                    

HII!! AKU MINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA BUAT PARA READERS KU KARNA BARU UP LAGI SEKARANG😌 UDAH HAMPIR 1 TAHUNAN AKU BARU KEMBALI😭 HUHU MAAPIN AUTHOR NYA INI YAA YANG SUKA LUPA DIRI😭😭

JANGAN BOSEN BUAT NUNGGU AKU UP YAA!!
BENTAR LAGI CERITA INI MAU AKU TAMATIN! CEK TERUS TIAP BAB BARUNYA YUPSS!! DAN IKUTAN KISAH SHIRA KASIH RAKA SAMPAI HABIS❤️❤️

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF! HUHU AKU RINDU BACOT-BACOTAN KALIAN😭🤩

SALAM PEMULIS CANTIK

RATU PLANET VENUS❤️😭

***

Chapter 37. Tidak ada bintang di malam pengantin..

Fania menangis sejadinya-jadinya. Berlarian menghindari mobil Raka yang terus mengejar langkahnya. Dadanya begitu sesak saat harus menerima mendengar pernyataan tidak mengenakkan dari keluarga Raka. Dengan baju yang sudah basah kuyup Fania mengabaikan rasa dingin yang seperti menusuk kulitnya. Dinginnya malam, ikut menyanyat hatinya yang terluka.

Fania terlalu muak mendengarkan suara Raka yang berteriakan mengejarnya. Raka seperti tidak pernah memberinya waktu untuk sendiri. setelah seharusnya malam ini adalah malam kebahagiaannya. Laki-laki itu justru seperti terus-menerus memberi luka untuk Fania.

Raka membanting kuat pintu mobil. Keluar menarik Fania yang terus memberontak. Tidak seperti biasanya Fania melawan Raka. Namun dari tatapan matanya, Fania menyorotkan rasa kecewa yang begitu besar. Raka dihantui rasa bersalah yang besar, tangannya ikut serta mengusap airmata yang berjatuhan dari pipi Fania. Gadis itu semakin sesegukkan saat Raka berusaha untuk memeluknya.

"Gue minta maaf, Lo gak perlu dengerin apapun yang keluarga papah bilang. Lo punya gue Fan, lo gak perlu takut sama mereka."Raka menarik Fania, namun kedua tangannya malah ditepis dengan kasar.

Fania tak sepenuhnya mendengarkan ucapannya Raka yang seharusnya mampu membuatnya tenang. Gadis itu justru mencari kejujuran dikedua mata Raka.

"Lo punya gue Fan?"Fania mengulang kalimat Raka, Sekejap Raka tersentil mendengar itu. Pasalnya, kata lo gue sekalipun tak pernah Raka dengar keluar dari bibir Fania.

Raka terdiam saat bulir bening lolos begitu saja dari mata Fania, Gadis itu mengubah posisinya dengan membelakangi Raka. Dengan satu tarikan nafas, Fania berujar lirih menahan sesak. Ini keputusannya, Dengan sadar. Setelah banyaknya rasa sakit yang Fania terima, Melepas Raka mungkin menjadi jalan yang terbaik. "Kita pisah aja kak, aku gak yakin kita kuat ngejalanin rumah tangga dengan hubungan toxic kaya gini."

"Pisah?"Raka terdiam sulit untuk percaya.

"Fan, ini baru 1 hari pernikahan kita. Lo jangan pernah main-main."

Fania menggeleng. "Emang itu kan yang kak Raka mau. Kakak menikahi aku dan bilang cinta ke aku. Tapi jauh di dalem lubuk hati kak Raka, kak Raka belum siap! Kak Raka sakit kan? Setiap kali harus mengingat masalalu ibunya kak Raka. Masalalu papah yang lebih cinta kek Ibu aku daripada ke ibunya kak Raka? Itu buat kak Raka merasa tersiksa kan?"

Raka diam. Hening menyelimuti mereka. Raka menunduk dan selangkah mundur menjauh dari Fania. Kata-kata Fania barusan benar-benar melukai perasaannya.
Terlihat Fania menangis di depannya.

"Kak Raka boleh pergi. Kak Raka gak perlu bertanggung jawab atas Shira. Aku bisa ngerawat Shira sendiri tanpa bantuan kak Raka. Shira gak perlu papah." Mendengar ucapan Fania, tiba-tiba saja sudut mata Raka berair.

Bagai belati yang kali ini benar-benar menusuk di hatinya, Raka menggeleng tidak percaya. Bahkan semua yang di lakukan Raka seperti sia-sia. Penantiannya selama tiga tahun. Bahkan harus kehilangan seorang yang ia sayang. Raka harus merasakan kehilangan lagi?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sirah kasih Raka [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang