jangan sakit lagi ya

94 20 3
                                    

Yerim langsung menolehkan kepalanya saat ia merasa pintu apartemennya baru saja dibuka oleh seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yerim langsung menolehkan kepalanya saat ia merasa pintu apartemennya baru saja dibuka oleh seseorang. Fokusnya pada televisi teralihkan, dalam diam menantikan sosok yang akan muncul.

Ia tahu siapa yang datang.

Tidak lain dan tidak bukan adalah Choi Yeonjun, kekasihnya.

Apalagi setelah mendengar suara langkah kaki yang bisa dibilang terdengar tergesa-gesa, kalau kata Yerim sih rada lebay.

Yerim tidak berniat untuk bergerak dari posisi rebahannya di sofa kesayangannya. Ia sudah terlalu nyaman dengan posisinya sekarang, begitu juga ditambah rasa lelah dan malasnya.

Ngomong-ngomong, hari ini memang tidak ada jadwal sama sekali sehingga Yerim bisa istirahat seharian dengan tenang.

Sosok Choi Yeonjun kekasihnya itu akhirnya muncul di ruang tamu apartemennya. Pria itu memakai celana training hitam dan jaket hitam. Tudung jaket dan topi menutupi kepalanya, begitu juga masker yang menutupi wajahnya. Selain karena pandemi, tentu ia tidak ingin ketahuan oleh publik atau wartawan.

Yerim tersenyum tipis saat melihat Yeonjun mendekat sambil mulai melepas tudung jaket dan maskernya.

"Hai sayang." sapa Yerim dengan nada yang manis. Sayangnya sapaan manis tersebut tidak mendapat balasan, melainkan hanya tatapan serius.

Yeonjun masih berdiri sambil menatap Yerim dalam diam. Terakhir ia melepas jaket beserta topi yang menutupi rambutnya, sehingga rambut merah menyala miliknya sukses terekspos dan berhasil menyilaukan kedua mata Yerim.

"Wow your hair! It's red!"

Yerim terpana karena ini adalah pertemuan pertama mereka setelah Yeonjun mewarnai rambutnya untuk keperluan comeback.

"Kamu sakit." ujar Yeonjun tanpa mengindahkan omongan Yerim sebelumnya.

Itu lebih terdengar seperti pernyataan daripada pertanyaan.

"Aku gapapa. Sini sih duduk dulu."

Tanpa ambil pusing akan tatapan dan omongan tersebut, Yerim langsung menarik Yeonjun untuk duduk disampingnya. Kemudian ia menenggelamkan tubuh mungilnya一memeluk Yeonjun dengan kelewat erat, salah satu bukti kecil akan kerinduannya terhadap lelaki itu.

"Kamu sakit."

"I'm fine."

"Bohong. Kamu sempet mimisan tadi, ditambah lagi asam lambung."

Yerim diam, tidak berniat membalas.

"Aku 'kan udah pernah bilang. Kerja boleh tapi inget kesehatan juga. Bukannya motto kamu begitu ya? Kamu selalu bilang ke penggemar kamu supaya makan dan istirahat dengan cukup."

Yerim masih terdiam, memberikan waktu lebih lama untuk Yeonjun agar melanjutkan ocehannya.

"Aku khawatir banget tahu denger kabar kamu begitu. And guess what? Aku tahu kabar sakit kamu dari orang lain, bukan dari diri kamu sendiri."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 28, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Baby's Breath | yeonriWhere stories live. Discover now