Bab 1

0 0 0
                                    

Aku Alia mahasiswa baru yang datang dari keluarga sederhana dan otak pas-pasan datang jauh-jauh dari kampungku hanya untuk menempuh pendidikan di kampus favoritku ini dan sialnya disini aku bertemu dengan senior yang sangat menyebalkan yang mungkin akan menjadi orang yang paling aku hindari

Dia adalah Rey seorang cowok ganteng yang sangat menyebalkan dan mempunyai hobby selalu menganggu ketenanganku

Hari ini adalah hari pertamaku masuk kuliah, dikelas aku bertemu banyak teman.

Hmmm mata kuliah hari ini gampang-gampang susah atau mungkin otakku yang tidak bisa memahami yang dijelaskan dosen sepertinya aku salah pilih jurusan.

Selagi aku mengasihani diriku sendiri tiba-tiba ada yang memanggilku

"hey maba sini loe"
huuu apa salahku Tuhan mengapa cobaan hidupku begitu berat tiba-tiba aku di panggil senior apa aku ada salah

"Nama loe siapa" kakak baju merah itu bertanya padaku

"Alia kak" jawabku takut
"Loe maba kan" tanyanya lagi
"iya kak" jawabku

Dalam hati aku merapalkan doa semoga tidak ada cobaan berat hari ini

"Kasihin minuman ini ke Rey"
hah rey siapa aku aja gak kenal sama dia malah disuruh

"rey siapa kak" tanya ku yang mengundang tawa mereka mungkin mereka berpikir aku ini sangat lugu

"senior loe lah kasihin ini buat dia" oohh rey itu senior, aku pikir siapa "kak rey dimana kak?" Tanyaku

"ya mana gue tau loe cari sendiri, awas aja loe kalo ini minuman gak sampe ke rey"
fix sih ini aku di kerjain sama senior

Maba lain melihatku dengan tatapan kasihan mungkin mereka kasihan aku di kerjain senior. Huuuuu nasib jadi maba

Aku berjalan masuk gedung dan mencari orang yang bernama rey, dimana sih dia mana gue gak tau lagi mukanya kek gimana

Akhirnya setelah capek mencari akhirnya aku memutuskan untuk bertanya kepada senior perempuan, lebih baik bertanya kepada perempuan karena menurutku mereka baik

"siang kak boleh nanya gak aku lagi disuruh kakak senior diluar buat kasih minuman ini ke kak rey kakak tau kak rey dimana?" Tanyaku panjang

"Oohh loe dikerjain ya? Rey kayaknya dibelakang gedung ini kalo siang gini, loe kesana aja kalo liat ada orang disitu pasti rey"

"Makasih ya kak" jawabku sopan dan pergi dari situ untuk menemui kak rey

Aku menuju belakang gedung pelan-pelan aku melangkah sesampainya disana aku melihat seorang pria sedang duduk dan merokok aku yakin ini pasti yang namanya rey

"Siang kak, Kakak yang namanya rey bukan?" Aku bertanya jangan sampai dia bukan rey

"Bukan"
jawabnya singkat tetapi aku tidak percaya aku yakin dia pasti rey karena kakak tadi bilang kalo disini hanya rey yang biasa nongkrong

"Beneran kakak bukan kak rey?" Tanyaku sekali lagi memastikan

"Loe cari orang tapi loe gak tau mukannya gimana sih" cecarnya
"Ngapain loe cari rey" tanyanya padaku

"Aku disuruh kakak senior buat ngantar minuman ini ke kak rey tapi udah cari dari tadi gak ketemu sama orangnya" jawabku sambil mengeluh

"Gimana mau ketemu orang ya loe cari loe gak tau mukanya, sini minumnya gue haus"
Jawabnya sekalian meminta minuman yang aku bawa untuk kak rey

"gak bisa kak ini munum buat kak rey kalo gak dikasih nanti aku dimarahin sama senior yang lain" jawabku

"Gue rey sini minumnya gue haus"
"Kakak beneran kak rey? Gak bohongkan?" Tanyaku belum percaya
"Iya gue rey siniin minumnya gue haus" akunya
"Nih kak yaudah aku pamit ya kak mau pulang"
"Eehh mau kemana?" Tahannya sambil memegang tanganku

"Mau pulang kak"
"Disini dulu temenin gue" huuu sepertinya tidur siangku tak akan terjadi
"Nama loe siapa?"
"Alia kak"
"Semester berapa?"
"Semester satu kak"
"Kelas apa?" Wahh nih orang banyak nanya yaa gerutuku dalan hati
"Kelas C kak" jawabku malas
"Yaudah gue antar loe pulang" ajaknya
"Eehhh gak usah kak kosan aky dekat kok dari sini" tolakku
"Gapapa gue antar lagian gue juga mau pulang biar sekalian aja sama gue"
"Gak usah kak beneran gapapa kok aku pulang sendiri aja"
"Loe mau pulang sama gue atau gue suruh senior lain ganggu loe"
"Iya kak pulang sama kakak"

jawabku terpaksa dalam hati aku sudah merapalkan semua nama binatang, huuu andaikan aku bukan maba udah aku cakar nih orang

A Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang