Prolog

7 1 0
                                    

Bagiku, komunitas adalah segalanya. Di sana aku menemukan hal-hal baru dan sumber kebahagiaanku. Canda dan tawa orang-orang di komunitas seperti sihir penghibur yang mampu menerangi hari-hariku.

Ini adalah pertama kalinya aku merasa benar-benar nyaman. Nyaman dalam keluarga yang terbentuk di dalam komunitas ini. Aku ingin tetap berada di sini dan menciptakan lebih banyak kisah tak terlupakan. Aku tidak ingin semuanya berakhir begitu saja. Tuhan, bolehkah aku meminta agar selalu bersama mereka?

Entah mengapa, rapat adalah momen yang selalu aku nantikan. Aku merindukan canda tawa mereka yang begitu akrab. Aku tidak pernah melewatkan kehadiran di setiap kesempatan. Komunitas ini benar-benar dunia bagiku, dan di dalamnya tidak ada dunia lain.

Aku masih teringat omongan seseorang tentang manfaat berorganisasi, "Mendapatkan jodoh bila beruntung." Mungkin bagi beberapa orang itu hanya bualan, tetapi aku merasakannya. Sering kali aku terjebak dalam tugas bersamanya, sehingga semakin mengenalnya. Dia adalah motivator terbesarku, penyemangatku. Tak ada kata lelah baginya, dia selalu memberikan nasihat dengan cara yang khas. Dia satu-satunya orang yang berhasil mengubah sifatku dalam waktu singkat. Aku sangat takut kehilangannya. Apakah perasaan ini akan kembali muncul?

Dia adalah sosok yang hampir sempurna, meskipun kenyataannya tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Banyak orang bilang aku tidak boleh melepaskannya, tapi apakah itu mungkin? Karena pada akhirnya, manusia akan datang dan pergi sesuai takdirnya.

Ketika aku teringat akan periode kepengurusan yang akan berakhir, air mataku mengalir tanpa bisa ku kendalikan. Aku teringat perjuangan kita bersama, menghabiskan waktu berdua, dan bertukar cerita di bawah keheningan malam.

Perhatiannya tidak pernah lepas dari pikiranku. Dan air mataku semakin deras mengalir. Kita telah melewati begitu banyak hal bersama, banyak kenangan baru yang terukir dalam ingatanku. Apakah dengan berakhirnya kepengurusan, kisah kita juga akan berakhir? Namun, apa pun yang terjadi, aku harus siap melepaskannya.

Entahlah, semakin hari aku semakin bingung. Tuhan, bolehkah aku meminta untuk terus bersamanya? Rasanya menyakitkan melihatnya bersama wanita lain. Bolehkah aku berharap kembali? Ahh... Aku tidak boleh berharap padanya.

Namun, perkataannya selalu berdiam di pikiranku.

"Ini effort, Syl."

"Gini, ingatlah, Syl. Sekeras apapun cowo, dia juga memiliki perasaan."

Aku sudah lelah bertarung dengan hati dan pikiranku. Menyangkal semua perasaan yang tumbuh di hatiku. Aku hanya bisa berharap, semoga kisah ini berakhir dengan indah. Semoga cinta ini memiliki jalannya sendiri, meski aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

=========================================


Hai 👋
Disini aku hanya mau membagikan sedikit ceritaku.
Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.

Kali ini singkat ya
Kabarin ya, kalau ada yang typo, hehehe.

See you

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PararelWhere stories live. Discover now