Cone -1

6.9K 653 18
                                    

"𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗯𝘂𝗿𝘂𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗶𝗻𝗱𝗮𝗵, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗺𝗶𝘀 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗱𝗶𝘁𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗽 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗼𝗹𝗮𝗸 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗱𝗶𝗹𝘂𝗸𝗮𝗶." - 𝗞𝗵𝗮𝗹𝗶𝗹 𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻

..

Bola itu memantul tinggi lantas di tangkap Aki kemudian di lemparkan kembali kearah Power yang saling berebut dengan Kobeni, Denji duduk di samping lapangan dan meminum air dari botol sambil melihat keributan mereka terutama Power, dia Omega wanita yang berisik. Dengan mengingat tawanya yang bergemuruh di arena, tawa yang sebenarnya anehnya menyenangkan (tolong jangan biarkan dia tahu). Sebagai teman, dia yang terbaik kedua setelah Aki.

Saat bola basket mulai masuk ke ring dengan Power yang memasukkannya, dia bergaya sambil Tos bersama Aki. Angel yang hanya lungai tak bergairah di sisi di marahi oleh Kobeni.

"Oh ini tidak adil," rengek Sang Beta.

"Ini adil karena kita sudah memainkan janken sebelumnya, kalian hanya orang-orang lemah." Power terkikik, membusungkan dadanya yang besar. Aki menggelengkan kepalanya menarik Angel yang mau saja di bawa oleh Aki ke pinggir lapangan.

"Power, Sebaiknya kita duduk dulu."

Power, si lincah mengangguk saja. Duduk di samping Denji dan mengambil air minumnya, "Kau ini. Beli sendiri, sana!"

"Denji, kau juga!" Tegur Aki.

"Tapi ini hanya minuman, kenapa kau pelit sekali." Denji mencibir kearah Alpha.

"Benar! benar... Aki si pelit."

Olok-olokan keduanya mengeras, Kobeni juga mengikuti selain Angel yang diam-diam melihat mereka dengan mata itu. Aki mengeluh pada akhirnya, memukul kepala Denji dan Power yang keras kepala. "Urusai... saat ini panas, diam kalian."

Keduanya lantas terdiam.

Harusnya seperti itu, tapi sepertinya suara lain kembali dan tentu saja bukan kebisingan Denji ataupun tawa keras Power, melainkan sorakan bernada tinggi dari kerumunan di luar lapangan basket.

"Oh sudah mulai?"

Semua orang menatap Omega, Angel yang di perhatikan salah tingkah. "Itu... Hirofumi Yoshida."

"Siapa?"

"Hirofumi Yoshida, baka power."

Pada saat Omega itu di anggap benar-benar tidak tahu apapun tentang Yoshida, Kobeni akhirnya turun tangan menjelaskan. Aki di samping memijat pangkal hidungnya membuat Denji juga tersinggung.

"Ingat ini... Hirofumi Yoshida-senpai adalah siswa tahun ketiga yang terkenal, dia mantan anggota osis di tahun pertama dan kedua, dia seorang atlet dan sampai saat ini dia menjabat sebagai kapten sepak sepak bola."

"Dia Alpha dari keluarga Hirofumi dan yah... kaya raya." Angel menambahkan.

"Hanya itu?! Tentu saja aku tahu! Benar, Denji?" Power menatapnya.

"Tentu saja!" Mendengus pasti, melipat tangannya mencoba terlihat meyakinkan.

"Denji, aku tahu kau juga tidak pernah mendengar Hirofumi Yoshida. Jangan berpura-pura kau sudah tahu."

Denji berdiri di hadapannya, menatap sengit dengan aromanya sendiri sedikit berkobar kesal, malu dan entahlah. Pada saat itu angin berhembus sedikit lebih kencang dari biasanya, angin sebelum musim panas. "Aku tahu," desaknya tak mau kalah.

"Okeh, baiklah... berhenti disana Omega. Aromamu membuatku pusing."

"Aku tidak," belanya sendiri. Tapi Aki mendorongnya mundur, dengan dia tetap maju karena dia tidak mau kalah dengannya.

Per Cone (Omegavers - YOSHIDEN)-TAMAT✓Where stories live. Discover now