S. astaghfirullah maaf, maaf saya salah

177 22 1
                                    

Kau tidak akan pernah memahami seseorang
Hingga kau melihat segala sesuatu
Dari sudut pandang nya, hingga
Kau menyusup kebalik kulit nya
Dan menjalani hidup dengan cara nya

Relung hati

Happy reading:)
~

~~
Pov addrica

Aku begitu sangat gugup hari ini, penampilan yang ku kenakan saat ini begitu mencuri perhatian banyak orang disini, entah mengapa aku begitu gugup padahal ini adalah pernikahan yang tidak disadari cinta atau apa pun itu, mungkin ini lh yang orang sering orang rasakan ketika hendak menuju pelaminan, sungguh jantungku tak bisa aku kontrol

Sebelum akad aku meminta izin pada Syafa bahwa aku mendapatkan tugas diluar, dia percaya semua itu terjadi berkat bantuan Fikri kini Fikri sedang disibukan oleh papa sebab papa meminta Fikri untuk mengatur semuanya agar berjalan dengan lancar

Entah lh setelah ini apa yang akan terjadi, ada hal yang aku tunggu saat ini ya itu kekesalan ghina nanti ketika lelaki yang dicintainya datang dengan raut wajah kesal pada ghina wah wah wah itu adalah momen yang sangat aku tunggu-tunggu, aku sengaja mengundang khaynan secara diam-diam bersama sahabatnya mentari, dia sempat bertanya mengapa ghina tidak menghantarkan nya aku memberikan Jawaban jika ghina tidak ingin bertemu siapa-siapa dahulu dia gerogi jawab ku asal saat itu, dia sedikit kecewa sebab terlihat jelas dari raut wajah nya, sempat juga dia berfikir mengapa ghina tidak memberi tau nya ketika pertemuan nya dan ghina ketika menang event waktu itu, sungguh tak pernah aku duga reaksi apa yang akan ghina berikan ketika dia tau lelaki yang dia cintai datang tanpa undangan dari dia, aku juga sempat membuat kesepakatan dengan nya bahwa dia tidak akan memberi tau siapa-siapa bahwa aku lh yang mengundang nya dan dia setuju dengan mau ku, mudah sekali bukan memenuhi keinginan ku

" Guss ..." Panggil mama mengusap wajah ku, mama menghentikan halusinasi ku tentang reaksi ghina nantinya

" Iya ma .." ku sahut panggilan mama dan menghentikan tangan nya yang terus mengusap wajah ku, aku merasa malu dengan tindakan mama ini

" Kamu ngapain disini, acara sudah mau mulai loh, ayo  duduk di singgasana mu, penghulu sudah datang dan menunggu dirimu " ajak mama padaku, ku anggukan kepala dan menduduki kursi yang di siap kan pada ku, ada satu bangku disebelah ku, masih kosong penghuni nya sedang bersiap-siap entah akan tampil seperti apa ghina nanti

" Kau sudah siap nak ?" Tanya Abi ghina pada ku yang masih melirik sana sini tak henti

" Siap bi " jawab mu mantap menatap nya dengan senyuman

" Alhamdulillah, bisa kita mulai sekarang nak ?" Tanya Abi lagi, ku anggukan kepala ku dan ku atur nafas ketika semua sudah siap, kini pak penghulu menyuruh ku untuk menjabat tangan Abi ghina, ku lirik papa dan kakek yang kini sedang berbahagia untuk semua ini,

Ku sambut uluran tangan yang sempat mematung itu, ku genggam erat dengan meyakinkan hati bahwa ini demi kekek dan papa demi kebahagiaan mereka

Kini semua orang sedang duduk rapi, siap mendengarkan ucapan suci dari ku untuk ghina, ku atur nafas dan kegugupan yang tak pernah ku inginkan terjadi, seharusnya ini terjadi hanya untu Syafa bukan ghina, aku terus menyadarkan hati ku bahwa aku tak perlu tegang seperti ini sebab ghina bukan lh cinta ku

" Mulai pak " ucap pak penghulu, Abi ghina mengangguk dan menjabat tangan ku dengan sedikit kuat

" Mulai pak " ucap pak penghulu, Abi ghina mengangguk dan menjabat tangan ku dengan sedikit kuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Relung Hatiku♥️ Ending Where stories live. Discover now