1. Penolong.

71.6K 5.3K 41
                                    

*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

10 menit sudah Azura habiskan untuk mematri langkah menyusuri jalanan. Gadis itu menatap sekeliling yang tampak sepi, tidak ada kendaraan yang berlalu lalang. Hujan turun dengan begitu derasnya hari ini, gemuruh terasa begitu memuakkan telinga, kilatan-kilatan petirnya seolah mampu menciutkan nyali Azura untuk melangkah lebih jauh lagi.

"Shhh" Azura meringis, rasa sakit di perutnya begitu terasa, hingga membuatnya tidak mampu untuk melangkah lebih jauh. Jujur, dia lapar. Karna kemarin tidak di perbolehkan untuk makan oleh ayahnya.

Kemarin, Azura tidak sengaja menumpahkan kopi pada jas ayahnya. Dan karna itulah, membuatnya harus menerima hukuman, tidak di beri makan dan uang jajan selama 2 hari.

Azura akhirnya memilih untuk meneduh sejenak, ia perlahan mendudukkan diri di bangku kosong yang berada di sebuah bangunan tidak terpakai, memeluk tubuhnya sendiri, sesekali meniup telapak tangan. Pikiran gadis itu seketika kembali mengulang kejadian tadi, menghela napas panjang, dia sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti itu, tapi jujur rasanya masih tetap sakit.

"Neng cantik, sendirian aja, nih?" suara berat yang menerobos pendengaran Azura, seketika membuat gadis itu menoleh segera. Manik hitamnya tertegun ketika melihat 2 preman yang kini sudah menatap dirinya bak mangsa.

Azura menelan ludah kasar. Tanpa sadar, dia sudah mengambil ancang-ancang untuk kabur dari 2 preman ini. "Eh, mau kemana, Neng?"

"LEPAS!! LEPASIN GUE!!" Azura sontak berteriak kencang ketika 2 lengannya di ringkus oleh para preman tadi.

"Bawa!" titah preman dengan alis terbelah, membuat Azura menggeleng keras.

"GAK, LEPASIN GUE!!. LEPASIN!! GUE GAK MAU!" Azura seketika memberontak keras, tubuhnya di paksa ikut oleh 2 preman itu. Air matanya tanpa sadar meluruh, membasahi pipi yang terdapat lebam keunguan di sana, membasahi bekas tamparan sang ayah, mengantarkan rasa takut yang semakin mendera keberanian dalam dirinya. Ia takut, sungguh.

"LEPASIN!! GAK USAH KURANG AJAR, LEPASIN GUE!!

Preman dengan alis terbelah yang meringkus lengan kiri Azura mendesis marah, satu tamparan dia layangkan pada pipi Azura, suara itu berdengung di telinga, mengantarkan rasa sakit.

"Lepasin, gue gak mau ikut kalian. GUE GAK MAU!!"

Azura semakin memberontak, menggeleng keras. Sumpah demi Tuhan, dia takut. Dia takut jika para preman ini membawanya pergi, dia takut masa depannya hancur dan menjadi aib besar untuk keluarganya, untuk ayahnya.

"GAK!! TOLONG!! LEPASIN GUE!"

"LO BISA DIAM GAK─"

"AKHHH─"

Azura baru saja akan menoleh pada asal suara, sebelum tubuhnya tersungkur ke tanah. Gadis itu mendongak, melihat 2 preman tadi kini sudah di hajar habis-habisan oleh seseorang.

Perubahan Sang Antagonis.(proses Terbit) Where stories live. Discover now