Kantin

215 13 1
                                    

Halo, ini book pertama gue dan gue harap kalian suka sama penuturan kata dan konsep ceritanya. Dan kalo mau menghargai hasil migrain gue, klik vote dan comment. Cukup dua hal itu udah bikin gue seneng, thank you.

Happy reading y'all!
.
.
.
.
.

Terlihat seorang laki laki bersurai hitam legam yang tengah tertidur pulas di kasur kesayangan nya, namun dia merasa terganggu karena sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Seo Donghyuck atau kerap kali dipanggil sebagai Haechan, bersekolah di salah satu sekolah paling bergengsi Neo Culture Internasional School. Dia tinggal di apartemen mewah yang ada di kota Seoul atas permintaan nya sendiri.

Sebelumnya, keputusan Donghyuck tidak di setujui oleh kedua orang tua nya, Seo Johnny dan Ten Seo. Namun Donghyuck terus memaksa dengan alasan ingin hidup mandiri, mandiri apanya? Jika uang bulanan telat satu hari saja dia akan merajuk.

Donghyuck mulai terbangun dari tidur nya dan mendudukkan dirinya sembari merenggangkan badan nya, manik legam nya melihat ke arah nakas yang berada tepat di samping tempat tidur nya. Terdapat sebuah jam digital, dia membelalakkan mata nya saat melihat jam tersebut menunjukkan pukul 7.50 "sialan, aku bisa telat"

Dengan secepat kilat layak nya ibu ibu telat arisan, Donghyuck berlari manuju kamar mandi dan membersihkan diri hanya dalam waktu 3 menit. Mengambil semua yang dia butuhkan dengan pergerakan yang luar biasa cepat dan sedikit menata penampilan nya.

Donghyuck berangkat dengan motor kesayangannya, ZX-25R. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, katanya sih supaya cepat sampai.

.
.
.
.
.

Donghyuck sampai di sekolah tepat waktu dan dia menaiki tangga dengan tergesa-gesa, alhasil dia sampai di kelas dengan keadaan lelah dan nafas yang tidak beraturan. Tanpa basa basi lagi, dia langsung menyambar kursi dan duduk di kursi nya dan menenggelamkan kepalanya di tangan nya yang bertumpu pada meja.

Laki laki di sebelahnya yang merupakan teman dekat Donghyuck bertanya kenapa dia begitu buru buru

"Lo ngapa dah? Buru buru amat"

"Gue telat bangun, males banget kalo kena omelan tuh guru killer"

"Goblok, hari ini Mr. Bang ga masuk gegara bini nya sakit"

"Sia sia gue buru buru, tapi gapapa deh gue bisa tidur bentar"

"Yeuu kebiasaan lo Chan"

"Ntar bangunin gue pas istirahat, Jaem"

"Sip, aman itu mah"

Na Jaemin sudah menjadi sahabat Donghyuck sedari mereka masih di kandungan, orang tua mereka pun begitu. Karena merasa bosan di tinggal tidur oleh sahabat sehidup tidak semati nya itu, dia memutuskan untuk bermain game di ponsel nya.

.
.
.
.
.

Bel istirahat akhirnya berbunyi, suara yang ditimbulkan oleh bel itu lumayan keras namun Donghyuck tak kunjung bangun. "Dasar kebo" ucap Jaemin, tangan panjang nya mulai menggerakkan badan Donghyuck. Sang empunya yang merasa terganggu pun membuka matanya "Bangun, ayo ngantin" ajak Jaemin pada orang yang bahkan belum mengumpulkan nyawa nya.

Donghyuck hanya mengiyakan ajakan barusan, toh perutnya juga sudah meraung-raung meminta makanan untuk masuk ke perut nya. Donghyuck sedikit kaget karena Jaemin yang menarik tangan nya ke sekumpulan siswa di salah satu meja kantin.

"Kenalin ini temen gue, Seo Donghyuck tapi kalian bisa manggil dia Haechan" Jaemin memperkenalkan Donghyuck di depan teman teman Jaemin.

Salah satu dari mereka membuka suara "Seo Donghyuck? Lo anaknya pak Seo Johnny ya?" Tanya salah satu teman Jaemin. "Iya" jawab Donghyuck singkat dengan wajah datar, "bokap gue famous toh" batin Donghyuck

"Ayo duduk, lo mau sampe kapan berdiri?" Tiba tiba Jaemin menarik tangan nya dan mengajak dia untuk duduk di depan Jaemin.

Tepat di samping Donghyuck, ada laki laki cantik yang menarik perhatian nya. Donghyuck selalu mencuri pandang ke laki laki yang ada di samping nya.

"oh ya gue belum perkenalan diri, gue Jeno" Jeno membuka suara dan memperkenalkan dirinya

"Gue Mark"

"Hendery, dery ae"

"Xiaojun"

Semua sudah memperkenalkan diri masing masing, hanya laki laki cantik di sebelahnya saja yang belum membuka suara sejak tadi.

"Renjun, injun juga bisa"

"Ah namanya Renjun ya.." gumam Donghyuck namun sialnya di dengar oleh Jaemin, "naksir lo sama dia?" Goda Jaemin sembari Menaik turun kan alis nya "apaan sih, diem lo" jawab Donghyuck sedikit kesal.

.
.
.
.
.

Jam istirahat sudah berakhir, mereka kembali ke kelas masing masing. Donghyuck dan Jaemin sudah berada di kelas, "temen lo tadi, yang namanya Renjun" Donghyuck bertanya "kenapa? Naksir kan lo?" Jawab Jaemin dengan nada menggoda, lagi.

TBC...

Asli gue ragu lo pada suka sama book ini, apalagi ini book pertama gue. Tapi ya semoga suka deh, makasih banyak udah baca. Love y'all

 𝗦𝗲𝗻𝗶𝗼𝗿Место, где живут истории. Откройте их для себя