Guardian Angel: 05

131 43 24
                                    

Ruang OSIS, 15.30 sore.

Axelle bersama dengan seluruh anggotanya tengah berkumpul untuk rapat mingguan. Ada Lintang yang nampak tengah sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya juga James dan anggota lainnya yang fokus mendengarkan Axelle membicarakan soal merekrut anggota baru.

"Oke, sekarang kita bahas soal insiden beberapa waktu yang lalu. Gue tahu kalian masih ngomongin itu."

Semua anggota refleks menatap Luvi, seakan ia adalah objek utama dalam rapat kali ini. Sementara yang ditatap hanya memasang wajah tenangnya, seakan bukan perkara besar.

"Waktu itu gue langsung dipanggil kepsek ke ruangannya dan kalian pasti tahu untuk apa?" Axelle nampak menghela napasnya berat sebelum kembali melanjutkan ucapannya, "Dan jujur gue kecewa banget sama kejadian kemarin. Acara yang kita rangkai sebaik mungkin harus kacau cuma karena hal sepele."

"Melanggar aturan bukanlah hal sepele, Axelle Nugraha!" selak Luvi tampak tak terima, membuat yang lain menampilkan ekspresi terkejut.

"Oh ya? Melanggar aturan kata lo?" Suara James ikut menginterupsi, "Lo bahkan gak tanya apa alasan dia ngelakuin itu? Mana bisa lo seenaknya bilang dia melanggar aturan?"

Luvi mendesis, eskpresinya berubah. "Gue gak perlu nanya ya James, gue lihat sendiri dia tidur di toilet. Dia juga pernah telat karena masih makan di kantin. Dari awal masuk MOS dia udah bermasalah!"

"At least dia minta maaf Luvi, lagian dia telat karena harus minum obat," balas James yang menbuat orang-orang di sana menatap James penuh kejut, menanyakan kebenaran dari ucapannya.

"Maksudnya, waktu itu lo lihat dia di kantin gitu James?" Axelle bertanya, ikut bingung.

Pertanyaan itu membuat James terdiam, Lintang yang sedari tadi mendengarkan melirik ke arah James.

"Iya, gue 'kan emang lagi tugas jaga di luar dan gak sengaja lihat Nadine di kantin. Dia juga cuma telat berapa menit doang kok, Luvi aja yang lebay."

Di bangkunya Luvi nampak menertawakan ucapan James, membuat yang lain menoleh.
"Lo kenapa sih belain dia ampe segitunya? Gak terima Nadine lo, gue hukum?"

"Luvi!"

Kali ini Lintang yang bersuara, dia merasa temannya itu sudah kelewat batas.

"Kenapa? Ada yang salah? Gue juga yakin kok kalian penasaran kenapa James kayak gini?"Luvi menatap orang-orang di sekelilingnya yang memang benar, sejak awal MOS, James seakan memberikan perhatian lebih pada Nadine.

"Kenapa James?" Rachel—si bendahara cantik—pun bertanya saking penasarannya.

Sementara James langsung bangkit dari duduknya. "Sorry, gue gak bisa ikut rapat kali ini." Lantas bergegas pergi meninggalkan ruang OSIS yang dipenuhi kebingungan.

Axelle yang ingin mengejar langsung ditahan oleh Lintang. Pria itu menggeleng meminta agar Axelle membiarkan James.

"Ck, rapatnya kita lanjut."

***

Sore itu Nadine sedang bersepeda di sekitaran rumahnya, dia bilang itung-itung olahraga, lalu saat Mamanya menyuruh Nadine membeli beberapa stok makanan yang habis, Nadine pun pergi ke minimarket.

Bersepeda di sore hari dengan rambut diikat asal dan bandu berpita pemberian James rasanya damai sekali. Udara di sore hari—walaupun tak sesegar pagi hari—tetap membuat Nadine merasakan kesejukannya.

Saat sampai Nadine langsung masuk dan mencari barang yang dicari, mengambil beberapa botol saus dan kecap, lalu roti tawar beserta temannya. Setelah itu Nadine pergi ke rak camilan, mengambil beberapa bungkus snack dan terakhir mengambil satu pack isi binder karena miliknya telah habis.

Guardian Angel 2020 | REPOST Where stories live. Discover now