Guardian Angel: 24

43 8 0
                                    

Hari Senin anak-anak sibuk menyiapkan upacara, kebetulan kelas Nadine kebagian jadi petugas upacara. Anak-anak di kelasnya sedang sangat sibuk mempersiapkan bagiannya masing-masing, sedangkan Nadine hanya duduk diam di kursinya karena ia tak ikut jadi bagian petugas sebab masalah kesehatan.

Karena bosan, Nadine lantas keluar kelas dan berjalan melewati lorong yang entah akan ke mana kakinya membawa. Bertepatan dengan itu, James tampak keluar dari ruang guru dan melihat Nadine berjalan sendirian.

Nadine diam menatap James, begitupun sebaliknya. Kemudian langkah mereka kembali berayun hingga satu sama lain berhadapan dalam lorong yang sepi itu. James tak mengatakan apa pun, hanya diam dengan tatapan yang tak lepas dari mata Nadine.

"Kamu ... berantem sama Luvi karena aku?" tanya Nadine dengan nada pelan.

James mengalihkan pandangannya saat Nadine bertanya demikian, lantas menjawab, "Enggak."

"Gak usah bohong! Anak-anak rame yang bahas itu," timpal Nadine dengan nada sedikit keras.

"Terserah kamu mau percaya siapa," jelas James seraya menatap Nadine tajam.

"Kalau gitu kenapa berantem? Coba jelasin ke aku!" tantang Nadine seraya membalas tatapan James.

"Kamu gak perlu tahu, itu bukan urusan kamu," kelit James.

Nadine membuang nafasnya kasar. "Tolong jangan—"

"Aku gak akan libatkan kamu dalam hal apa pun terutama soal Luvi, oke! Jadi, kamu gak perlu khawatir kalau aku bakal ganggu ketenangan kamu ... apalagi soal hubungan kamu sama Raka," potong James dengan tegas, setelahnya ia pergi meninggalkan Nadine tanpa menoleh lagi.

***

"Tumben gak duduk bareng?" tanya Diva seraya menatap ke arah meja James di seberangnya.

Nadine menoleh. "Harus banget tiap hari makan bareng? Pacar aja bukan," jawabnya.

Hal itu membuat kedua temannya mengernyit bingung, bisa-bisanya Nadine bicara begitu. Padahal dia selalu excited kalau ada James, sudah begitu Nadine selalu dijadikan ratu; makan dibelikan, minum dibawakan, Nadine tinggal duduk manis saja, James yang mengantri.

Diva dan Daisy kalau jadi Nadine mungkin akan melting. Secara James dan Nadine tidak pacaran, tapi sikap dan perilaku mereka sudah seperti orang yang pacaran. Diantar jemput setiap hari, diperhatikan, dimanja, disayang, padahal dengan Raka tidak begitu.

"Kak James!"

Bukan hanya James yang menoleh melainkan seluruh murid yang ada di kantin ikut menoleh menatap Sheila. Gadis itu berlarian kecil menghampiri James dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Hi, Shey!" sapa Lintang, hal itu membuat Daisy ikut panas bukan hanya Nadine.

"Aku bawain titipan dari Om, katanya buat Kak James dan kawan-kawan!" ucap Sheila seraya menaruh kotak bekal berisi brownis coklat dengan varian topping.

"Wah, Om lo baik banget, Shey. Makasih ya!" sahut Pian dengan wajah berbinar, siapa juga yang gak senang dikasih makanan gratis.

Sheila hanya tersenyum manis menanggapinya, membuat Nadine mendengus sebal lantas bangkit dari duduknya. Merasa gerah. Akan tetapi, baru saja melangkah seseorang menabrak Nadine dan menjatuhkan mangkuk bakso yang ia pegang. Nadine kaget, karena badannya terkena air bakso yang panas.

Diva dan Daisy pun terkejut, merasa kasihan juga pada gadis yang kini menunduk karena baksonya terjatuh juga karena menabrak Nadine.

"Ck! Lo tuh kalo jalan pake mata dong! Dikira itu gak panas?" sentak Nadine pada gadis bernama Tari.

Guardian Angel 2020 | REPOST Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora