Chapter - 1

68 16 5
                                    

Warning!
Cerita ini mengandung konten bxb
Bagi yang tidak suka diharapkan untuk meninggalkan lapak ini!

~°~

Suasana siang itu di kantor guru sedikit lebih berisik dari biasanya. Hal itu karena perdebatan antara guru dan murid yang sama-sama tak mau kalah.

"Sudah, istirahat saja sana. Jangan lupa panggil Oikawa untuk datang ke sini setelah jam istirahat." Ucap sang guru.

Siswa itu mengernyit. "Maksud bapak itu Kak Oikawa anak kelas 12 itu, Pak?"  tanya Tobio.

Pak Ukai mengangguk. "Iya, siapa lagi di sekolah ini yang namanya Oikawa? Sudah sana, Bapak sudah lapar."

Tobio keluar dari ruangan sang wali kelas dan berjalan menuju kantin dengan gerutuan yang tak ada habisnya. Dia yakin kalau Atsumu tau dirinya mengobrol dengan Kak Oikawa, dia akan berada dalam masalah.

Menatap ke sekeliling kantin dan dia dengan mudah menemukan orang yang dicari. Oikawa dan teman-temannya itu sangat menonjol. Sangat mudah ditemukan. Melangkahkan kakinya menuju meja berisikan enam orang itu.

"Permisi, gue nyari Kak Oikawa." ucap Tobio yang membuat seluruh atensi yang ada di meja itu beralih ke arahnya.

"Eh, Tobio? Ngapain lo nyari Kak Oikawa?" Tanya cowok yang keliatan mengantuk, Akira.

Pandangan Tobio beralih ke arah Akira, cowok yang pernah satu kelas dengannya di kelas 10. "Dia dicariin sama Pak Ukai, setelah istirahat diminta ke ruang guru." jelasnya.

"Ngapain Pak Ukai nyariin gue?" Suara bass yang dalam menyapu indera pendengaran Tobio. Dia mengalihkan pandangannya pada laki-laki tampan dengan rambut hitam kecoklatan. Itu Oikawa.

"Ya mana gue tau. Lo pikir gue cenayang yang bisa baca pikiran orang. Udah ya, gue pergi dulu." Abis bilang gitu Tobio langsung pergi dari sana.

"Itu sepupunya Atsumu, kan?" tanya gadis cantik yang ada di sana. Shimizu.

Akira mengangguk. "Iya, dia Tobio sepupunya Atsumu. Tapi dia nggak pernah ada ikut campur masalah gang, sih."

"Kesayangan Atsumu banget." timpal cowok yang punya tahi lalat di alis kanannya, Kiyoomi.

"Kalo nggak salah, lo pernah satu kelas sama dia, kan?" Kini giliran cowok berpenampilan bule yang bertanya, dia Lev.

"Ya, walaupun nggak banyak interaksi. Tapi dia baik, sih. Mulutnya aja yang agak kurang ajar." jawab Akira.

"Udah ketebak, sih." Setelah Bokuto bilang gitu, semua yang di meja itu tertawa, kecuali Oikawa yang hanya terseyum kecil.

"Tobio, ya?" gumamnya.

Berbeda dari yang di meja Oikawa dan teman-temannya. Tobio sekarang tengah menunggu soto ayam pesanannya. Namun, tiba-tiba tangannya dipegang seseorang. Hal itu membuat Tobio menoleh ke arah sampingnya.

"Elo, Mu. Gue kira siapa, Ngagetin aja. " ucap Tobio yang tau ternyata itu sepupunya.

"Lo tadi ngapain nyamperin mereka?" tanya Atsumu. Udah ketebak sih kalo Atsumu bakalan tanya gitu ke dia.

"Ini Nak Tobio, pesanannya." Belum sempat Tobio menjawab, ibu kantin sudah menginterupsi percakapan mereka.

"Makasih, Bu." Tobio menerima mangkok itu. Ketika ingin membayar, Atsumu lebih dulu memberikan uang pada ibu kantin. "Biar gue yang bayar." ucap Atsumu. "Ini, Bu, uangnya. Sekalian sama minumannya juga."

"Ini kembaliannya," ucap Ibu itu.

"Makasih, Bu."

"Lo belum jawab gue, Bi." Atsumu mendesak Tobio untuk menjawab pertanyaannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hear Me Out [OIKAGE]Where stories live. Discover now