Prolog

6 0 0
                                    

"Tipe cowo lo apa, Sel?"

Gisel mengetuk dagunya seolah tengah berpikir. Matanya menyapu seluruh isi kelas melihat satu persatu teman-teman sekelasnya. Ia kembali menatap teman-temannya sembari tersenyum tipis, "Tipe cowo gue?"

"Alis tebel," lanjut Gisel membuat teman-temannya sontak mengerti siapa yang Gisel maksud.

"Lo suka Edgar?!"

Gisel membuang mukanya pura-pura tidak mendengar. Matanya melirik sedikit-sedikit ke arah teman-temannya yang sudah memasang muka seperti ingin meminta penjelasan.

"Anjir serius lo?!"

"Beneran dia anjir! liat dah tuh muka dia merah tahan senyum," goda Deby.

Sejujurnya Gisel sedang menahan tawanya karena melihat kondisi muka teman-temannya. Yaampun sangat meningkatkan moodnya di hari ini!

"HAHAHAHAHA."

"Biasa aja kalik muka lo pada."

Pecah sudah tawa Gisel karena dia sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Sedangkan teman-temannya bingung melihat tingkah Gisel.

"Kita serius nanya kenapa lo ketawa!?" semprot Aluna dan dibalas cengiran andalan Gisel.

"Gak, gue cuma bercanda tadi."

"Tapi dia emang cakep sih."

Penuturan dari Gisel membuat Aluna dan Deby menyipitkan matanya.

"Ya emang cakep, lo gak ada niatan mau deketin dia, Sel?" tanya Deby dengan nada menggoda Racceya.

"Mau, bantuin dong," mohon Gisel dengan muka gemasnya.

"EDGAR!"

Mata Gisel membulat sempurna saat itu juga. Melihat Edgar menoleh, telapak tangannya segera membekap mulut Aluna yang kurang ajar itu.

"Bukan apa-apa, Gar," ucap Gisel tersenyum manis.

Respon Edgar yang hanya menaikkan satu alisnya langsung membuat Gisel naik pitam.

"Cuek banget najis."

Deby tertawa mendengar Gisel mendumel kesal, "Dia emang gitu, Sel."

"Lagian gue juga tadi bercanda kok, mana mau gue," ucap Gisel yang membuat kedua temannya memutar bola matanya malas.

"Banyak kejadian yang awalnya bercanda, lama-lama jadi suka beneran."

Hening.

"Gak ya, gue gak akan!" bantah Gisel tidak terima.

PRANG!

"Edgar! Maaf!"

"Gapapa, Sher."

"Gue ambilin yang baru ya, maaf banget."

"Gak usah, bantuin gue bawain ini aja, Sher."

"Taruh mana, Gar?"

"Di sana, ikut gue."

Sedari tadi sudut bibir Gisel melengkung tipis ke atas. Namun perlahan lengkungan sudut bibirnya memudar seketika.

•••••

Its gonna be easy maybe .. karena alurnya juga sudah terinspirasi dari kisah aku sendiri jadi aku ga lama-lama mikir jalan ceritanya TwT.

Siapa yang demen tulis kisahnya sendiri?

Seru gak sih? Apalagi sekarang juga aku bingung mau cerita gini-gini ke siapa, akhirnya aku mau coba keluarin semuanya dengan cara aku buat cerita ini.

For the first aku mencoba buat cerita sendiri. Aku harap juga bisa lanjut until the ending. Wish me luck <3

Tunggu bab selanjutnya, Love!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GisellaWhere stories live. Discover now