1 🖤

1.7K 59 3
                                    

"Ningning, ayo ketemu. Ada sesuatu yang perlu ku bicarakan" ucap namja itu. Namja itu adalah putra dari keluarga Zhong.

"Tentu saja, aku tunggu di tempat biasa"

Namja itu pun mematikan panggilan nya lalu menuju ke tempat biasa dia bersama kekasihnya bertemu.

"Ada apa ?" tanya sang kekasih.

Namja itu pun terus memeluk sang kekasih.

"Kamu kenapa ? Kok nangis ? Chenle, jawab aku" ujar Ningning. Yups, namja itu adalah Zhong Chenle.

Chenle dan Ningning sudah lama pacaran dan hubungan mereka masih kekal sampai saat ini. Namun, mungkin selepas ini mereka akan berpisah ?

Chenle masih tidak menjawab pertanyaan Ningning. Dia masih menangis di dalam pelukan mereka. Ningning pun mencuba untuk menenangkan sang kekasih.

Akhirnya, Chenle pun tenang dan mulai menceritakan semua nya pada Ningning.

"Ningning-ah, aku ga mau pisah sama kamu. Aku mau sama kamu selamanya hks. Kita kahwin lari aja yah. Aku ga mau nikah sama orang yang aku ga kenal. Papa emang gila"

Ningning mengerti apa yang disampaikan sang kekasih. "Chenle, kamu ga boleh kayak gitu. Kalo kita kahwin lari, hidup kita ga tenang. Sebaiknya kamu terima aja semuanya. Kamu ga boleh ngatain papa kamu kayak gitu. Tanpa papa, kamu ga mungkin ada di dunia ini terus ketemu aku"

"Aku ga mau, ning. Aku bahkan tidak mengenal dia siapa hks"

"Chenle, kamu ga boleh egois sayang. Terima aja ya ?" ucap Ningning. Ningning juga berasa berat untuk meninggalkan Chenle. Mereka udah pacaran 13 tahun, siapa yang tidak merasa berat meninggalkan sang kekasih ?

Lagi-lagi Chenle tidak menyahut dan mengeratkan pelukan mereka. Ningning pun memeluk Chenle kembali dan menangis bersama.

"Sebaiknya kamu pulang dulu. Hari sudah mau malam"

Chenle mengganguk kemudian bangun. Matanya bengkak akibat menangis. "Jangan pisah ya ?" ucap Chenle.

Ningning tersenyum kemudian mengganguk.

Di sisi lain nya...

"Mama sama papi apaan sih ?! Maksud kalian apa jodohin Jisung sama namja yang Jisung ga kenal sama sekali ?! Jisung udah gede, udah bisa cari pasangan sendiri"

Park Jisung, putra dari keluarga Park.

PLAK !

"Jaga nada bicara mu, Park Jisung. Papi tidak pernah mengajar mu seperti ini. Kau sudah keterlaluan dengan orang tua mu sendiri. Papi sama mama sudah merawat mu dari kecil dan ini balasan mu ?" ujar Tuan Park.

Jisung diam sejenak. Apa ia harus menerima semua nya ? Kalau dia tidak menerima perjodohan gila ini, semua kartu nya akan papi nya ambil.

"Fikir kembali, Park Jisung. Kau lebih memilih kartu mu diambil atau terima perjodohan ini"

Jisung tidak menjawab sama sekali lalu meninggalkan rumah. Dia berfikir dia harus menenangkan diri dahulu.

"Lihat kelakuan anak kamu. Pergi begitu saja tanpa menjawab apapun"

"Anak kamu juga. Dia ngambil sikap kamu bukan aku" ucap nyonya Park.

Jisung sekarang berada di danau. Berfikir apa ia harus terima atau tidak. "Ughh, aku bisa gila cuman karna hal ini" ujar nya.

Bullshit || Jichen Where stories live. Discover now