Bab Empat

847 22 0
                                    

Karena tidak ada orang yang lewat dengan terpaksa Gus Devan menggendong Zahra untuk dibawa kerumah umi, tetapi saat ditengah jalan Gus Devan bertemu dengan abi, umi, Sayyidah, dan santri santri lain nya. Abi dan umi langsung menatap Gus Devan dengan tatapan kecewa.
"Nikahi Zahra sebelum nama pesantren menjadi buruk karena mu Devan" ucap abi dengan tegas, semuanya yang ada disana langsung kaget mendengar kata kata yang keluar dari mulut abi, Gus Devan pun mencoba membela dirinya dan menjelaskan semua nya "Tapi abi Devan tidak menyentuhkan lebih Devan hanya menolong nya, dia pingsan abi, kenapa Devan harus menikahi nya" ucap Gus Devan.

Tapi abi tetap dipendirian nya, abi tetap akan menikah kan mereka berdua "Lusa akan diadakan acara akadnya dan abi tidak menerima penolakan mau dari kamu maupun Zahra" ucap abi dengan nada tegas bercampur kecewa.

Dua hari sudah berlalu setelah kejadian tersebut sekarang adalah hari yang menegang kan bagi Zahra karena hari ini adalah hari ia akan melepas masa lajang nya. Hari ini ia sudah dirias secantik mungkin.

Zahra sedang menunggu di kamar bersama Sayyidah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zahra sedang menunggu di kamar bersama Sayyidah. "Zahra duduk dan tenang lah" ucap Sayyidah yang sudah pusing melihat Zahra berjalan berputar seperti setrika "Sayyidah aku gugup sebentar lagi aku bukan lagi seorang gadis melainkan seorang istri dari Gus, Sayyidah" ucap Zahra.

Kalau Zahra dengan gugup dikamar berbeda dengan Gus Devan yang sedang bersiap untuk mengucapkan ijab kabul. "Baiklah apa sudah bisa dimulai Gus? "tanya seorang penghulu, "Sudah" ucap Gus Devan dengan lantang, "Baiklah, Muhammad Devan Algara saya nikahkan dan kawin kan engkau dengan saudari Zahra Al Khumaira dengan maskawin seperangkat alat sholat, 500 gram emas, dan 150 juta uang" ucap sang penghulu, "Saya terima nikah dan kawin nya Zahra Al Khumaira dengan maskawin tersebut dibayar tunai"ucap Gus Devan dengan lantang, "Bagaimana para saksi, sah! " ucap sang penghulu, "Sah!!! " ucap abi dan umi beserta para santri santri lainnya "Alhamdulillah" ucap penghulu dan Gus Devan secara bersamaan.

Sedangkan dikamar setelah Zahra dan Sayyidah mendengar ijab kabul telah selesai, Sayyidah langsung memeluk sahabat nya itu dan menangis "Selamat Zahra sekarang kau bukan lagi santriwati kau sekarang istri dari seorang gus" ucap Sayyidah sembari memeluk Zahra. "Makasih Sayyidah,kamu bener bener sahabat aku" ucap Zahra, "Baiklah sekarang ayo kita keluar kau harus menemui Gus Devan mu itu" ucap Sayyidah sembari menggoda Zahra. Zahra pun hanya tersenyum dibalik niqab nya.

Setelah sampai ditempat akad tadi Zahra langsung mencium tangan Gus Devan dan Gus Devan mencium kening Zahra dengan lembut.

Setelah itu mereka meminta doa umi dan abi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah itu mereka meminta doa umi dan abi. Tiba tiba ada seorang laki laki yang datang dengan wajah yang bertanya tanya. Dia adalah Gus Kilam abang dari Gus Devan, "Umi ada apa ini siapa yang menikah? " tanya Gus Kilam, "Adikmu yang menikah Kilam" ucap abi. Gus Kilam yang baru saja sampai dari Maroko dan mendengar bahwa sang adik sudah menikah tentu saja membuat ia kaget dan bahagia.

Gus Kilam Ana Uhibbuka Fillah [END]Where stories live. Discover now