Prolog

124 11 143
                                    

Warn!, Spoiler, gk terlalu ikut alur, typo bertebaran, Happy reading :3.

Terlihat seorang gadis cantik bermanik (eyes color) dengan surai pendek berwarna (Hair color) sedang meminum secangkir kopi sambil terus menatap layar laptop dihadapan nya.

Ia adalah (Fullname) Mc kita yang sableng, doyan batagor kang gibah dan husbuin Muikiko.

Ia sedang nonton anime seperti biasa dengan ditemani oleh secangkir kopi favoritnya, ia menonton anime Kimetsu no Yaiba yang sedang memutar episode terakhir anime tsb.

Episode dimana terlihat banyak mayad bertebaran (Name) sendiri sedang galau karena husbu nya menjadi kiko.

"Oalah Asw, Mui gwe jdi mayad anjg galau gini mending mangan gk sieh?"

Lalu (Name) melangkah keluar kamar menuju kamarnya.

Terlihat dapur mewah dengan ruang makan dan perabotan yang sangat mahal tsb.

Ia melangkah menuju kulkas dan mengambil Katsu Frozen food dan lanjut menggoreng nya seperti biasa.

Ia sudah terbiasa tinggal sendiri di rumah besar ini karena kedua orangtuanya pun jarang pulang, Abang nya pun sama saja.

"Koyoharu gotoge anak murid nya Hajime isayama kah? Anjg bgt mayad dmna mana" gumam (Name) disela sela makan nya.

Tak lama terdengar suara langkah kaki, awalnya ia mengira itu adalah art tapi suara sepatu yang berbeda membuat (Name) Ovt, paling ortu nya.

"(Name) disini kamu rupanya Malam, kami pulang sebentar untuk menjemput mu untuk ke rumah nenek, ia sedang sakit" Ucap singkat Ayah (Name) lalu pergi kearah kulkas mengambil air.

"Setelah makan pergi ke kamar ganti baju, dandan jangan lupa bawa buku pelajaran meski dirumah nenek jangan lupa untuk belajar (Name)" Giliran sang Mama untuk menyuruh (Name), ia sudah biasa seperti ini atau dituntut untuk menjadi sempurna oleh orangtuanya sejak dini.

"Malem (Name), maaf ngedadak ya abang ke atas dulu" Sapa abang dari (Name) Rei.

"Iya bang Rei gpp" Sahut (Name) lanjut mengunyah katsu sedikit lebih cepat.

...

Berdandan sudah, ganti baju sudah, tas berisi buku pelajaran pun sudah sekarang tinggal turun kebawah.

(Name) hanya menggunakan baju santai seperti celana training dan hoodie, toh orangtuanya tidak mempermasalahkan hal ini karena wajar saja sudah malam.

"Sini (Name)"  Panggil Rei dari bawah membuat (Name) menoleh, ia tersenyum pada (Name) dan (Name) hanya membalas senyumannya saja.

Ia selalu menyayangi abang nya itu, meskipun sering dibandingkan ia tidak pernah marah paling hanya kesal, karena bagaimanapun Rei tidak pernah membenci (Name).

Baginya (Name) itu sudah seperti harta karun yang harus selalu ia lindungi apapun yang terjadi.

"Udah siap? Ayo berangkat nenek sudah menunggu" ajak singkat sang ayah masuk menuju mobil.

"Jaga sikap disana (Name) ingat kamu perempuan, hanya karena kali ini aku mengijinkan mu memakai pakaian itu jangan pikir kau boleh terus memakai pakaian seperti itu"

(Name) yang mendengar hal itu dari kursi belakang hanya memutar kedua bola matanya saja.

Rei menggenggam tangan (Name) dan tersenyum menandakan ia akan baik baik saja.

(Name) sendiri hanya tersenyum tipis, lalu ia sadar bahwa Rei pasti belum tidur jadi ia menepuk paha (Name) mengisyaratkan untuk tidur saja disana.

Awalnya Rei menolak namun apa daya ia memang mengantuk jadi kenapa tidak?, Mereka berkomunikasi menggunakan arah mata, dan gerakan tangan.

The Second Life [Kimetsu no Yaiba X Readers] ; HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang