Bab Sembilan

557 18 0
                                    

Skip beberapa bulan kemudian usia kandungan Zahra sudah memasuki bulan ketujuh sedangkan usia kandungan Sayyidah baru memasuki bulan keenam.

Dipagi hari yang cerah disebuah rumah sederhana terlihat seorang perempuan yang sedang menyiram bunga, perempuan itu adalah Sayyidah. Perempuan yang enam bulan lalu meninggal kan pesantren dengan segala kesedihan terutama bagi Zahra dan umi. Sayyidah sedang menyiram bunga dengan sesekali mengelus perut buncit nya

Di pesantren Zahra sedang melihat persiapan acara tujuh bulanan nya dia sedih karena sampai sekarang Sayyidah tidak ada kabar dan yang membuat ia lebih sedih adalah saat Gus Kilam menceritakan bahwa ia telah merenggut paksa mahkotah yang Sayyidah ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di pesantren Zahra sedang melihat persiapan acara tujuh bulanan nya dia sedih karena sampai sekarang Sayyidah tidak ada kabar dan yang membuat ia lebih sedih adalah saat Gus Kilam menceritakan bahwa ia telah merenggut paksa mahkotah yang Sayyidah jaga disaat itu Zahra benar benar marah bahkan dia sampai menampar Gus Kilam sebanyak dua kali didepan umi, abi, dan Gus Devan. Mereka kaget karena baru kali ini melihat Zahra marah besar sampai sampai Zahra tidak mengontrol perkataan nya. Gus Devan pun membawa Zahra kekamar dan menenangkan nya, sampai saat ini Zahra tidak pernah bicara kepada Gus Kilam karena Zahra benar benar marah. Untuk pernikahan yang sudah direncanakan waktu itu gagal total karena Gus Kilam memilih untuk mencari Sayyidah disaat acara ijab kobul akan dilaksanakan karena tidak ingin membuat Naila malu sepupu dari Gus Kilam dan Gus Devan lah yang menikah denga Naila. Gus Brayn sepupu dari Gus Kilam dan Gus Devan yang menikah dengan Naila.

Naila dan Gus Brayn tidak tinggal di pesantren melainkan mereka tinggal diluar kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naila dan Gus Brayn tidak tinggal di pesantren melainkan mereka tinggal diluar kota.

Zahra diam diam menangis saat mengingat Sayyidah. Dulu mereka dudah berjanji akan selalu bersama tapi nyata nya sekarang Zahra sendiri tidak tau dimana dan bagaimana kondisi Sayyidah. Dia ingin Sayyidah menemani nya diacara tasyakuran ini tapi apa boleh buat sampai sekarang belum ada yang tau dimana Sayyidah berada.

Skip acara tasyakuran tujuh bulanan sudah selesai Zahra dan umi menangis bersama karena mereka mengingat Sayyidah apalagi Zahra mengingat jelas bagaimana antusiasnya Sayyidah saat tau kalau Zahra tengah mengandung. Disatu sisi dimalam yang terang ini Sayyidah sedang memasak untuk makan malam nya. Setelah memasak Sayyidah mengambil nasi dan memakan makanan nya. Selama ini Sayyidah bekerja sebagai pelayan disalah satu rumah makan.

Disela sela makan Sayyidah mendapatkan tendangan dari sang anak. "Astagfirullah sayang jangan kencang kencang ya nendang nya bunda mau makan dulu ya"ucap Sayyidah,sang anak pun seolah mengerti ucapan sang bunda pun langsung berhenti menendang. Sayyidah tersenyum ternyata sang anak sangat lah menurut.

Gus Kilam Ana Uhibbuka Fillah [END]Where stories live. Discover now