8. Berita kecewa dari dirmu

160 6 10
                                    

Andai diri tak selalai ini
Mungkin sakit yang
Ku terima tidak
Sepedih seperti saat ini

Addrica gusstama Wardana


~~~
Pov Addrica

Pikiran terasa melelahkan kesunyian ini seakan membunuh ku secara perlahan tangisan ghina yang masih menggema membuat pikiran ku tak sesuai arah, tatapan mata kecewa milik Syafa membuat hatiku tersayat, sedalam itukah sakit yang ku berikan ?

Ku coba tenang di situasi yang mungkin akan menjerumuskan aku kedalam jurang kegelapan, banyak hati yang akan patah bila aku mengambil keputusan tanpa memikirkan perasaan mereka

Setelah kepergian Syafa semua kembali menjalani kehidupan seperti tidak terjadi apa-apa, berbeda dengan ghina yang tampak tak bersemangat seperti biasanya

Kutemukan sisi lain dari ghina saat ini terlebih ia harus menerima kenyataan bahwa abinya tidak mampu untuk berdiri lagi, aku tau sakit nya begitu perih tapi aku bisa apa, seluruh keluarga mengacuhkan aku, seperti disini aku lah pelaku nya

Sejak kejadian itu ghina egan kembali kerumah kami, rumah yang kakek berikan sebagai hadiah pernikahan, sekarang rumah itu kosong tanpa penghuni hanya saja ada mang Sukri dan Bu mija yang menjaga rumah, ghina selalu menatapku penuh dengan penyesalan, mata itu mengisyaratkan penyesalan sebab sudah menjalin hubungan dengan ku

Entah apa yang harus aku lakukan, aku berada disekeliling keluarga ku tapi rasa nya seperti hidup sendiri, mengapa aku harus merasakan ini, dikantor pun perkerjaan menjadi tidak beraturan membuat aku sering kali mendapatkan teguran

" Nie makan siang nya pak, dimakan jangan diliatin doang, sayang nanti nasi nya nangis " ucap Fikri menyodorkan sebuah makan siang yang ia pesan melalui aplikasi online, hal itu membuyarkan pikiran ku tentang kondisi yang sedang menerpa ku

Ku tatap makanan yang sudah Fikri berikan, sudah beberapa hari ini aku tidak merasakan masakan ghina, rasa rindu ada tapi aku sadar diri bahwa diri ini sudah... Tak pantas lagi

" Terima kasih ya Fik, maaf saya jadi ngerepotin kamu " ungkap ku, mengambil makan siang itu dan menikmati nya, ketika aku memasukkan makanan tersebut kedalam mulut ku ada rasa yang seperti nya sangat tidak aku suka, tapi aku harus memakan nya sebab perut ini sudah sangat perih karena tidak diisi

" Maaf ya pak kalau makanan nya kurang enak, saya memesan makanan yang sudah siap jadi, mungkin akan ada perbedaan dengan makanan yang baru saja di masak " jelas Fikri, ku anggukkan kepala agar ia tidak merasa bersalah ya walaupun sebenarnya aku sedikit terpaksa menelan nya

" Emm maaf pak apakah selama beberapa hari ini bapak mendapatkan kabar dari mbak Syafa ?" Tanya Fikri yang membuat aku tersentak kaget, membuat aku terbatuk sebab apa yang ia pertanyakan sulit untuk aku jawab

" Fik, kalau lagi makan jangan tanya yang macem-macem, jadi keselek kan saya " tegur ku, ia menunduk merasa bersalah, sebenarnya dengan Begitu aku bisa mengelak dari pertanyaan nya tadi

" Maaf pak "

" Udah lanjut makan dulu, dan ya Fik saya harap kamu sudah cukup untuk ikut campur dalam urusan saya, saya merasa tidak enak untuk terus melibatkan kamu, saya harap kamu memahami kondisi saya Fik "

" Iya pak saya paham "

***
Pov author

" Abi sehat kan ? Abi minum obatnya teratur ngak ? Jangan sampe kelewatan ya ? Abi jangan banyak gerak, fokus untuk istirahat aja !, Jangan banyak pikiran " ucap ghina yang tidak henti-henti menasehati abinya

Relung Hatiku♥️ Ending Where stories live. Discover now